Hari ini merupakan hari yang beda dari sebelumnya, karena pagi ini Ajen ke sekolah bareng Vania. Sambil menunggu Vania datang, Ajen merapikan rambutnya dengan rapi.
Tak lama kemudian Vania datang dengan motor fino-nya." Udah siap ?" Tanya Vania setelah tiba di depan rumah Ajen.
" Udah dong ", Jawab Ajen semangat.
" Yaudah pake helm-nya ". Pinta Vania yang di angguki Ajen.
Ajen mengambil helm dari tangan Vania dan memasangnya di kepala, kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju ke sekolah.
Di dalam perjalanan mereka berdua bercerita yang diikuti dengan tawa kecil yang bahagia." Ntar lagi kita udah mau lulus ", Ucap Ajen dengan bahagia.
" Iya yah, nggak kerasa udah mau lulus ", Lanjut Vania sedih.
" Kenapa ? Sedih ya ? ".
" Ya pasti sedih dong, kangen juga, apalagi ntar kalau kita udah pada kuliah pasti udah jarang ketemu, dan mungkin nggak akan ketemu lagi " Ucap Vania sedih tak bisa membayangkan ketika mereka lulus.
" Bentar deh, kamu sedih karena jarang ketemu sama aku dan teman-teman atau sama Rendy ?" Tanya Ajen dengan senyum jahil di bibirnya.
" Iih geer banget sih, siapa juga yang mau kangenin dia. Kayak nggak ada kerjaan aja " Celetuk Vania kesal.
" Rasa kangen datang saat orang yang kita cintai jauh dari kita ", Ucap Ajen sok dewasa.
" Iya tau! Tapi lebih sakit ketika kita merindukan orang yang tak pernah menganggap diri kita ada ". Keluh Vania dengan nada suara yang berat.
" Setidaknya kita udah berusaha ", Gumam Ajen yang di dengar Vania.
" Berusaha jadi BODOH !". Lanjut Vania dengan penekanan pada kata bodoh.
" Hehehe iya juga ya ".
***
Setelah memarkirkan mobil di parkiran, Rendy dan kedua sahabatnya berjalan menuju ke kelas. Namun, langkah kaki Rendy, Azka, dan Vano seketika berhenti ketika melihat Vania boncengan motor dengan Ajen.
" Tumben Ajen barengan sama Vania ", Ucap Vano sambil merapikan rambutnya.
" Mungkin nggak ada yang antarin kali ". Lanjut Azka.
" Ke kelas yuk !" Ajak Rendy kemudian melangkahkan kakinya lebih awal dari kedua sahabatnya.
" Tumben Rendy nggak nyapa Ajen ", Sahut Vano yang kemudian dengan Azka berjalan mengikuti Rendy.
Rendy berjalan kearah Ajen dan Vania setelah melihat mereka berdua yang bersiap-siap untuk menuju ke kelas.
" Hai ", Sapa Rendy dengan senyum manisnya. Ajen membalasnya dengan senyum kecil, sedangkan Vania membalasnya dengan senyum bahagia yang terlukis di bibirnya.
" Ke kelas yuk !" Ajak Rendy yang lebih tepatnya ke Vania.
" Aku ?" Tanya Vania sambil menunjuk dirinya.
" Iyalah kamu, kan disini cuman ada kita berdua ". Ucap Rendy sambil menatap Ajen dengan sinis.
" Geer banget sih jadi orang " Batin Ajen dengan wajahnya yang datar.
" Aku duluan ya Van, nggak enak kalau jalan bareng sama makhluk halus ", Pamit Ajen dengan senyum sinisnya ke Rendy.
Ajen pergi meninggalkan Vania dan Rendy. Melihat Ajen menghilang dari hadapan mereka berdua, Rendy dan Vania kemudian berjalan menuju ke kelas. Dan seperti biasanya Azka dan Vano akan ditinggalkan Rendy jika dia sudah mendapatkan gandengan baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bestie Or Pathner
Teen Fiction" Apa gue harus terus berbohong dengan hati gue sendiri ". Batin Ajen bertanya. " Aaahh...!" Teriak Ajen. " Gak mungkin Ajen enggak !" Tegas Ajen meyakinkan dirinya. ••• " Perasaan lo ke gue sama Jen. Kita saling suka, dan gak ada masalah untuk kita...