ALL CHARACTERS BELONG TO J.K. ROWLING
THE PHILOSOPHER'S STONE
~CHAPTER FOURTEEN~●
●Sebagian diriku menyuruh untuk tetap disini, tidak mengejar Granger. Sebagian diriku yang dimaksud adalah rasa penasaran. Apa itu? Siapa itu? Kenapa itu membunuh Unicorn?
Okay, sekarang itu mulai terlihat seperti manusia dibalik tudung hitam. Dengan perlahan ia mulai mendekat kearahku.
Awalnya ia mendekat seperti kain hitam yang terbang, tapi, sedetik kemudian ia berdiri tegak. Layaknya seorang manusia. Dan ia seperti akan menggapaiku.
Okay, setengah diriku yang lain kini tidak bisa melakukan apapun melainkan melangkah mundur, rasa penasaran tadi membunuhku. Aku terus mundur, dan ia terus mendekat. Aku tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas. Tudung itu benar-benar menutupi wajahnya secara keseluruhan.
Dan, ya, aku tersandung akar besar pohon-pohon dan terjatuh. Oh, aku tidak bisa kemana-mana sekarang. Matilah aku. Ia semakin mendekat, makin dekat, makin dekat dan- AKU MENUTUP MATAKU. AKU TAKUT SEKARANG.
Tiba-tiba ada suara langkah kuda, aku membuka mataku dan melihat ia mundur karena panik lalu loncatlah suatu makhluk aneh lainnya. Makhluk itu mengusir si tudung hitam sampai ia benar-benar kabur dan menghilang. Makhluk itu berkaki kuda, tapi bertubuh manusia. Persis seperti lambang zodiak Sagittarius.
Aku berdiri dan bergerak mendekat ke arah mayat Unicorn.
"Draco Malfoy, you must leave." kata makhluk itu.
"Kenapa?" kataku bingung.
"Kau seperti The Boy yang diramalkan oleh aturan alam yang berlaku disini. Jadi kau cukup dikenal bahkan sebelum kau menginjakkan kaki disini. Sekarang, hutan ini tidak aman, terutama bagimu, laki-laki-yang-di-ramalkan."
"Aku?"
"Ya, kau."
"Tapi, kau tadi menyelamatku dari makhluk apa?" tanyaku. Ini pertanyaan yang lebih terpikirkan olehku.
"Makhluk yang paling jahat. Membunuh Unicorn adalah suatu kejahatan berat. Meminum darah Unicorn akan membuatmu tetap hidup walaupun kau sudah sekarat. Tapi ada harga yang harus dibayar, karena kau telah membunuh sesuatu yang sangat murni. Saat darahnya menyentuh bibirmu, kau menjadi setengah hidup. A cursed life." jelasnya.
"Siapa yang tega dan berani serta mau menjalankan hidup semacam itu?"
"The dark wizard, Draco. The darkest one in our century."
"Dark.. wizard? Siapa?"
"Jadi kau betulan tidak tahu, baiklah, dengarkan baik-baik. Sebenarnya tak ada yang menyebut namanya, tapi kau tidak tahu, kan? His name is Voldemort."
"Voldemort?"
"Shh! Kami menyebutnya You-Know-Who."
"Oh, okay.."
Makhluk mirip salah satu lambang zodiak itu mendekat kearahku lalu berbisik, "tahukah kau, Mr. Malfoy, benda yang sangat luar biasa yang saat ini tersimpan di Hogwarts?"
Aku berusaha mengingat sesuatu, benda luar biasa? Oh! Jangan-jangan, "the Philosopher's Stone?!"
Dia mengangguk, "jadi kau tau kan apa yang ia incar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Draco Malfoy and the Philosopher's Stone || Dramione
FanfictionDraco Malfoy hanyalah seorang lelaki berumur 11 tahun. Tiba-tiba, dua orang misterius datang dan memperkenalkan diri mereka sebagai 'penyihir' serta meminta Draco untuk masuk dan belajar di sekolah sihir terhebat sepanjang masa, Hogwarts. Kalian tah...