" Aku tidak takut akan mereka, yang kutakutkan bagaimana dengan dirimu karirmu. Kau bilang ini adalah dunia yang kau impikan, aku takut mengacaukan duniamu". Shawn menatapku lekat.
" Tidak Lanna kita akan baik - baik saja percayalah". Dia mengambil tanganku menaruh di dadanya, maksutku tepat dijantungnya.
" Aku tidak yakin apakah ini cinta atau sebatas kekagumanku padamu layaknya para fansmu Shawn". Aku melepaskan tangannya dan menundukan kepalaku memegangnya merasakan kebingungan dengan hatiku.
" Aku tau kau berbeda, kita akan berjalan bersama pelan - pelan percayalah padaku". Dia tersenyum kembali, menyuruhku mempercayainya. " Kau tau kenapa aku tidak menyapamu tadi? karena aku tau akan mengerti dengan situasi yang ada, aku tak ingin fansku mengenalmu dengan cara itu dan langsung membencimu tanpa mereka tau tetangmu ". Aku memperhatikannya berbicara menatap mata kanan kiri milik Shawn aku hanya menemukan ketulusan disana.
" Terimakasih, terimakasih sudah bersikap sangat baik kepadaku". Shawn tersenyum menggandeng tanganku meninggalkan lapangan menuju mobil. " Aku akan menemani Amber sabtu ini menonton konser artis idolanya". Bisikku ditelinga Shawn saat kami bersiap meninggalkan tempat ini.
" Oh benarkah? ini kejutan untukku maukah kau duduk di baris yang bisa kulihat babe?". Shawn terlihat begitu bahagia mendengarku mengatakan akan menontonnya. " Lagi pula aku tidak pernah melihatmu bernyanyi dan aku akan belajar menyukai lagu - lagumu".
" Hahahahha kau akan duduk ditempat terbaik nona, Sebentar aku akan bilang ke Peter akan membawamu dan temanmu". Shawn mengambil ponsel dari saku celannya menghubungi Peter.
" Shawn bisakah kita membeli es krim dan sesuatu untuk dimakan?".
"Ya Tuhan maafkan aku karena bahagia aku selalu lupa untuk itu". Kami mulai meninggalkan taman menuju tempat makan.
" Apa kau makan teratur Shawn?". Aku mulai menanyakan hal - hal bodoh yang hanya dilakukan oleh pasangan.
" Ketika memiliki waktu luang yang kukerjakan hanya makan, gym dan menonton netflix. Tapi jika aku sibuk aku hanya melakukannya sesekali". Dia menjawab sambil menyetir membelah jalanan kota Portland.
Bagaimana bisa dia hanya melakukannya sesekali, makan adalah hal yang sangat penting dia adalah orang yang begitu sibuk harusnya dia mendapatkan waktu untuk itu. Aku hanya diam mendengarnya tanpa memberikan respon berlebih.
" Kita pergi tanpa Zack, apakah tidak apa - apa kita kesana?". Kami sampai disebuah restoran yang cukup ramai, aku menemukan restoran ini dari instagram dan bayak yang mengatakan mereka memiliki makanan yang sangat lezat dan gelato.
Shawn menoleh ke belakang mobil. " Tenanglah, Zack bersama kita dia tepat mobil belakang kita".
Aku menoleh kebelakang dan mendapatkan Zack dan satu rekannya turun dari dalam mobil berjalan ke arah kami. Shawn turun terlebih dulu berbicara dengan mereka. Sedangkan aku? masih sibuk merapikan rambutku dan riasanku didalam mobil.
Shawn membuka pintu mobilku. Deg jantungku mulai memompa darah tak beraturan lagi. Selama bersama Sam tak pernah sekalipun dia membukakan mobil untukku. Shawn sangat manis. Dia mengandeng tanganku masuk ke restoran tersebut dengan Zack didepan kami dan rekannya ada dibelakangkuk. Restoran yang awalnya sibuk ramai dengan pelaggan yang menikmati makanan mereka mendadak ramai melihat kearah kami datang. Semua orang memanggil nama Shawn dan banyak dari mereka mengabadikan moment ini. Aku melepaska tangan Shawn, dia agak sedikit kaget menatapku dan tersenyum. Dia tau maksutku. Kami duduk di kursi yang terbuat dari kayu agak menjauh dari keramaian.
" Kau mendapatkan es krim mu nona". Shawn menyerahkan mangkuk berisi es krim chocochips dan mint. Aku seperti mendapatkan harta karun melihat es krim itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/197370953-288-k771503.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nervous
Romance" Excuse me... what are you doing here?". Kataku pada seseorang yang sedang berdiri depanku, dia nampak sedikit gusar kurasa. Tapi tunggu ini bukan wilayahnya, dan dia harus segera pergi karena aku ingin melakukan ritual ku sesegera mungkin karena a...