I SEE YOU

19 0 0
                                    

Aku sudah berada di kamar hotel tempat Shawn menginap. Dia memberitauku sebentar lagi akan pulang. Aku berjalan keliling melihat isi ruangan ini.

Ada setidaknya dua gitar di ruang tamu kamarnya dan box gitarnya tak jauh dr tempatku berdiri, aku berjalan menuju ruang tidur seorang artis besar sekarang. Tak ada yang special hanya tiga koper besar dengan warna hitam di sudut ruangan. Meja yang berantakan dengan kertas dan pensil aku melangkah mendekati meja itu. Ini tulisan Shawn sebuah lirik lagu sepertinya, tidak jauh dari pensil ini ada beberapa cincin dan kalung "ini pasti miliknya" bisikku dalam hati. Tempat tidurnya berwarna putih khas sebuah hotel. Ruangan ini beraroma rosemary. Aku meletakan tasku di atas meja Tv melepaskan sneakers dan merebahkan badan pada ranjang milik Shawn. " Hemm ini sangat nyaman". Aku memainkan ponselku mencari artikel tentang Shawn. Dan banyak sekali artikel tentang dirinya. Tentang mencapiannya, keluarganya, ketampanannya dan masih sangat banyak membuatku bingung harus mulai dari mana. Aku akan menutup mataku sebantar dan akan bangun jika Shawn pulang. Saat ini menunjukan pukul 6 PM.

Dreett Dreet Dreet
Aku terbangun ketika ponselku bergetar. Aku merasakan nafas seseorang dileherku, dan tangan kokohnya melingkar dipinggangku. " Kau sudah pulang ternyata". Lirihku tak ingin membangunkan tidurnya.

Aku mengambil ponselku

Ini tiketmu besok senin ayah akan menjemputmu di airport

Aku meletakan kembali ponselku pelan, waktu menunjukan pukul 3 AM. Damn! Aku lupa memberitau Amber aku disini. Aku kembali mengambil ponselku untuk memberi kabar Amber bahwa aku tidak pulang.

" Hei kau bangun?". Suara serak Shawn membuatku berhenti melakukan aktivitasku. Dia masih melingkarkan tangannya dipinggangku ketika aku membalikan badan menatapnya.

"Kau pulang jam berapa? Kau terlihat sangat lelah". Aku mengusap lembut pipinya menggunakan ibujariku.

Dia bergerak membenarkan bantalnya masih dengan menutup mata. " Jam 12 kurasa,aku tidak lelah saat melihatmu sekarang, terimakasih sudah menungguku". Shawn memelukku erat dan memeberiku ciuman hangatnya kembali, dia melepaskan sebelah tangannya untuk memegang kepalaku. Kami kembali tertidur dengan posisi seperti ini.
.....

" Selamat pagi..". Aku mencium bibirnya pelan takut menbangunkannya lalu berdiri meraih ponselku dan pergi ke kamar mandi.

Amber maaf baru memberitaumu. Aku akan pulang sebentar lagi tolong buatkan aku roti. Love you

Aku memberikan kabar ke Amber yang telat kukirim semalam. Mencuci muka dan membersihkan diri sebelum pulang.

Aku masih melihat Shawn yang tertidur seperti bayi. Aku mengusap lembut kepalanya, mencium keningnya mengusapnya halus. " Jaga kesehatan nya Tuhan ". Doaku pagi ini

Shawn bergerak membuka matanya tersenyum melihatku duduk disamping ranjang dan mengusap pipinya.
" Selamat pagi..kau sudah mandi?".

Aku mengangguk tersenyum melihatnya. Jadi seperti ini seorang bintang bangun dari tidurnya, dia selalu terlihat sempurna.

" Mandilah kau akan sangat sibuk hari ini". Aku membuka selimutnya menariknya berdiri dan Shawn pasrah memelukku lemas membuat dirinya begitu berat di pundakku. Dia berjalan ke kamar mandi.

Aku membereskan tempat tidur sambil menunggu Shawn menyeleseikan ritual paginya.

" Kau akan datang bukan? ". Shawn sudah rapi dengan skinny jeans hitamnya dan atasan warna putih selalu sempurna.

Aku mengusap rambutnya ingin menjambaknya karena terlalu gemas.
" Ya aku akan pulang dan kau akan melihatku disana".

Shawn berdiri berjalan mengambil bungkusan kertas disebalah tasku. Dia membukanya dan mengambil pena.
Aku melihat tumpukan foto Shawn, dia kembali ke ranjang dan menandatangani semua foto itu untuk dibagikan ke fansnya nanti.

Aku melihat tumpukan foto Shawn, dia kembali ke ranjang dan menandatangani semua foto itu untuk dibagikan ke fansnya nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kau ingin aku membuatkan teh pagi untukmu?".
Shawn mengangguk sambil terus melakukam pekerjaannya.

Aku memberikan teh hangat untuknya, dia hanya meminumnya sedikit dan memberikannya kepaku lagi. Aku menaruhnya di meja kecil disebelah ranjang.
"Nanti makanlah sesuatu akan akan pulang terlebih dulu". Aku mencium keningnya.

Shawn menatapku meletakkan pennanya dan meraih pinganggku.
" Berikan aku sedikit semangat". Dia tersenyum licik saat ini, aku tau maksut dari kata itu.

Aku mencium Shawn memberikan apa yang dia butuhkan.
" Aku sudah tau apa yang harus kulakukan, aku akan memesan taxi dan menghubungi peter sesampainya di tempat konser nanti". Shawn tersenyum namun wajahnya terlihat bahagia.

" Terimakasih. Maafkan aku membiarkanku menunggu semalam. Dan terimakasih semangatku sudah sangat penuh untuk konser nanti sayang". Aku menciumnya sekali lagi dan beranjak keluar dari kamar Shawn dan bertemu banyak orang di ruang tamu kamarnya. Ada Zack, Ethan dan masih banyak lagi. Mereka menyapaku seperti biasa.

NervousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang