"Alex,i miss you" ucap seorang perempuan dengan penampilan yang cukup mengenaskan tengah memeluk Axel.
"Mag?are you okay?" Ucap Axel membalas pelukan perempuan tersebut.
"Aku baik baik saja, Rex sudah mengobati ku hanya tersisa bercak darah pada pakaianku saja" jawabnya sambil tersenyum
Bruk
"ALEX!!"teriak Mag
"Rex bantu Alex,dia kenapa?" Ucap Mag khawatir
Rex segera membopong Alex keluar markas dengan segera.
Darah berceceran dimana-mana membuat Mag merasa mual saat mencium baunya. Rex yang melihatnya hanya menghela napas dan melemparkan sapu tangan miliknya ke arah Mag.
***
"Bagaimana keadaanya,dok?" Ucap Mag pada Laura
"Kau siapa?" Tanya Laura balik tanpa menjawab pertanyaan Mag
"Aku Mag,salam kenal" ucap Mag sambil menjulurkan tangannya. Tapi uluran tersebut ditepis kasar oleh Laura membuat Mag mengernyitkan dahinya.
"KAU APAKAN ALEX,HA?" Teriak Laura pada Mag membuat Mag terkejut.
"A..ku ha..nya"
Plak
"Murahan" ucap Laura dengan sinis
"Memang kau siapanya Alex?" Tanya Mag balik.
"Aku? Aku istri sahnya Alex" ucap Laura dengan bangga
"Sekarang aku sedang hamil,kau tahu? Sudah dua bulan yang lalu" ucap Laura masih dengan bangganya membuat Mag terkejut.
"Ha..hamil?" Tanya Mag memastikan
"Ya,aku sedang mengandung anak Alex. Kenapa? Kau tidak suka?" Ucap Laura sinis
"Bu..bukan begitu. Hanya memastikan saja" ucap Mag masih dalam mode terkejut. Ia melirik Rex, Ia melihat Rex sama terkejut nya dengan dia.
'aku rasa Alex harus mengecek pengelihatannya terlebih dahulu untuk memastikan perempuan yang akan ia nikahi' batin Mag
"Oke,kalau begitu kau boleh keluar. Aku yang akan mengurusnya" ucap Laura mengusir Mag.
"dan kau Rex,kau juga keluar" ucap Laura dan tentu saja Rex hanya bisa menurutinya.
Laura membalikkan badannya untuk melihat keadaan Alex.
"Alex? ALEX HILANG!!!" teriak Laura dengan suara cempreng nya. Sedangkan Rex dan Mag hanya tertawa dibalik pintu melihat kepanikan Laura. Sejak Laura mengoceh memang Alex sudah terbangun dan memberi kode pada Rex dan Mag untuk melanjutkan percakapannya sedangkan Alex sudah kabur terlebih dahulu.
***
"Mageline Richardo,anak tunggal dari pasangan Benjamin Richardo dengan seorang perempuan dari club yang masih belum diketahui namanya" Ucap Lisya masih mengotak atik laptopnya. Lisya penasaran siapa yang ia lihat di cctv markas sedang berdebat dengan Laura."Oh..jadi dia" ucap Lisya sambil menatap Mag dari layar laptopnya
Masalah Laura yang mengucapkan bahwa ia hamil anak Alex,tentu saja Lisya tidak akan mempercayainya. Ia sudah memasang cctv dimana mana termasuk kamar maupun ruangan pribadi Alex, justru ia malah melihat Alex yang terus terusan menghindar dari Laura.
Tok tok tok
Lisya terlihat waspada,ia melihat radarnya. Merah?
'Musuh' batin Lisya
Ia mengambil pistol yang ia letakkan di bawah bantalnya. Lisya melihat cctv dan melihat seseorang dengan topeng membuat Lisya tak dapat mengenali wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lisya [End]
ActionPenyiksaan sudah menjadi hal yang biasa untuk, Lisya. Bertahun-tahun terjebak di rumah yang penuh dengan siksaan membuat rasa benci tumbuh di hatinya. Bermodalkan kepintaran yang dimilikinya ia berhasil memasuki salah satu kelompok mafia untuk memb...