Chapter 25 - End...

19.6K 811 39
                                    

"Ia mencintaimu Lisya...percayalah..."

"..."

Lisya kembali membuka matanya,ia terkejut mendengar pernyataan perempuan tersebut.

"Darimana kau tahu?" Tanya Lisya pada perempuan tersebut

"Lihat ini" perempuan tersebut mulai mengarahkan tangannya ke udara kosong. Lisya melihatnya bingung. Tak lama seseorang muncul disana.

"Alex?!!" Ucap Lisya terkejut

"Dia kenapa? Kenapa Alex menangis?" Tanya Lisya bingung, perempuan tersebut hanya tersenyum dan tak lama muncul lagi seseorang yang membuat Lisya terkejut.

"Itu...aku?" Tanya Lisya bingung

"Ya..itu kau.. beruntung lukamu masih bisa disembuhkan dan sekarang kau mungkin sedang koma" tutur perempuan tersebut

"Kau lihat Alex menangis karena mu, dengarkan ini" lanjutnya, tangannya kembali mengarah keatas dan terdengarlah suara dari mulut Alex.

Lisya terenyuh dengan ucapan Alex. Benarkah Alex mencintainya? Lisya menangis, apakah perasaannya akan terbalaskan?

Perempuan tersebut hanya tersenyum setelah mendengar suara batin Lisya.

"Bagaimana? Masih ingin tinggal?" Tanya perempuan tersebut. Lisya hanya terdiam masih menatap Alex yang terbaring di brangkar miliknya.

Perempuan tersebut masih setia menunggu, keputusan ini memang berat dan ia benar-benar ingin Lisya kembali ke dunia. Ia ingin Lisya merasakan kebahagiaan dunia sebelum kebahagiaan di alam ini menjemputnya.

Lisya menatap perempuan tersebut, mereka saling menatap.

"Aku..." Ucap Lisya menggantung

Perempuan tersebut masih setia tersenyum sambil menatap Lisya.

"Ingin tetap tinggal..." Ucapan Lisya tidak sesuai dengan ekspektasi perempuan tersebut. Terkejut. Tentu saja, ia kira Lisya akan luluh dan kembali dengan Alex.

Lisya sudah menutup matanya dan setia menunggu perempuan tersebut membawanya.

Perempuan tersebut menghela napasnya, ia tak bisa mencegah Lisya untuk pergi. Saat dirinya ingin membawa Lisya pergi. Lisya dan perempuan tersebut dikejutkan dengan tubuh Lisya yang kejang kejang di atas brangkar membuat Alex yang sedang tertidur terbangun.

Lisya kembali membuka matanya,ia melihat Alex menangis. Alex yang panik langsung memanggil dokter.

Lisya dan perempuan tersebut masih setia menatap mereka disana. Bagaimana Alex begitu paniknya dengan keadaan Lisya.

Lisya melihat mata sembab Alex dan air mata yang terus menerus keluar. Lisya yang melihatnya sedikit tidak tega.

***

Dokter pun datang dan langsung melihat keadaan Lisya. Dokter tersebut hanya terdiam.

"CEPAT LAKUKAN SESUATU BODOH!!" Teriak Alex pada dokter tersebut.

"Ma..af Al-"

Brukk

"Kumohon lakukan sesuatu dokter" Alex bersujud tepat dibawah kaki dokter tersebut membuat dokter tersebut maupun Rex yang melihatnya terkejut.

"Kumohon...jangan biarkan dia pergi...." Lirih Alex

"Aku tidak bisa Alex, sudah terlambat keadaannya benar-benar parah" ucap dokter tersebut putus asa.

AKHHH

Alex mengacak rambutnya frustasi,ia mendongak menatap monitor yang menunjukkan angka yang terus menerus,saat ini berada di angka 20 dan angkanya terus menurun.

Lisya [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang