chapt 24

2.9K 368 217
                                    

Hai...hai, Aii back again. Don't be sider, voment juseyo

Play musik video

***

*taehyung flash back on:

~ satu minggu yang lalu...

.
.
.

Melihatnya duduk bersama denganku disatu meja, memakan hidangan yang sama dengannya, entah mengapa menjadi kebahagiaan kecil untukku.

Aku tersenyum tipis memperhatikan setiap gerak gerik kakunya saat bersama dengan kami. Aku sangat tau dia kini menekan perasaannya, menekan segala bentuk kebahagiaan yang seharusnya dia keluarkan. Dia hard army, entah apa yang kini dia fikirkan sekarang. Kalau sendirian, mungkin sekarang dia akan berjungkir balik karena terlalu bahagia. Bahkan Ke konyolan yang dia buat, tingkah absurd yang dia tunjukkan hanya saat bersamaku, Tiba-tiba terlihat sangat imut. Kenapa?

Tapi itu semua tidak berlangsung lama. Senyumku memudar saat melihat wajah senangnya saat jimin menawarkan untuk mengantarkan dia pulang. Cih, padahal hanya disebelah saja, kenapa harus di antar segala?

Ingin sekali aku menguping dibalik pintu, mendengarkan apa pun yang akan mereka katakan. Tapi tidak mungkin aku melakukan hal itu di saat semua member bangtan ada di rumah.

Aku bahkan sangat terkejut saat suga hyung mencurigai arra. Dia menyadari keanehan sikap arra yang sejak tadi makan bersama kami.

Ck... Gadis itu benar-benar tidak bisa mengendalikan perasaannya. Bagaimana kalau suga hyung benar-benar mengetahui kenyataan yang dia sembunyikan? Ck... Aku harus memberitahukannya.

Melihat dia tidak makan dengan benar, aku sengaja memesan burger kesukaanku mengingat awal pertemuan kami saat itu. Aku harap dia juga suka dengan makanan siap saji ini.

Ommo... Aku begitu terkejut saat dia sudah berada di lantai satu. Memakai celana training dan hodie hijau army dengan penutup kepala. Dia tidak memaki make up, tapi tetap cantik dimataku. Inilah arra yang ku kenal.

Hal yang membuatku terkejut selanjutnya, dia memelukku tiba-tiba hanya karena makanan yang ku bawa.erat sekali sampai aku bisa mencium aroma sabun dari tubuhnya. Jantungku berdebar tak karuan dan mungkin saja akan meledak kalau dia melakukan hal lain yang lebih gila. Apa debaran kuat jantungku ketahuan olehnya?

Aku terpejam untuk sesaat. Tapi langsung membuka mataku saat dia melepaskan pelukannya. Aku tidak bisa berkata-kata dan merespon apapun sebagai bentuk keterkejutanku. Hanya wajah panas memerah karena malulah sebagai ganti bagaimana aku menunjukkan perasaan yang tidak ku ketahui ini. Kenapa aku seperti ini? Ada apa denganku?

Berharap akan menjadi malam terbaik, aku salah saat mencoba memperingatkannya soal suga hyung. Soal kepekaannya padanya dan soal sikapnya saat berhadapan dengan kami. Hatiku sedikit memanas saat mengingat wajah bahagianya saat jimin mengantarkannya pulang hingga tak sengaja aku mengatakan hal yang membuatnya tersinggung.

Di bawah temaramnya lampu, dan sinar rembulan yang tidak begitu terang, aku bahkan bisa melihat mata hitamnya berkaca-kaca. Dia mengatakan hal yang tidak aku percaya dan memutuskan untuk menjauhi kami. Iya, menjauhiku juga tentunya. Dia pergi dengan kesalah pahaman.

Satu minggu bahkan terasa sangat lama saat aku tak bisa lagi menghubunginya. Chatku hanya centang satu. Dia sungguh menjauhi kami semua dalam seminggu ini. Tidak ada kekonyolannya, tidak ada tawa mempesonanya, semua begitu sepi saat arra benar-benar tidak terlihat sama sekali padahal kami satu apartemen. Sebelahan pula.

 SASAENG || BTS Story || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang