chapt 38

2.3K 240 50
                                    

¤¤¤

Saat kami kebawah untuk menemui ayah taehyung, aku tidak menyangka jika beliau begitu ramah. Aku merasa dia sangat menghargaiku, tersenyum persis sama seperti taehyung dan sikapnya hangat seperti taehyung. Untuk beberapa saat, kami terlibat obrolan santai dengan beberapa candaan didalamnya, sama-sama tertawa saat ayahnya menceritakan masa kecil taehyung dan segala aib yang pernah dia lakukan dulu. Aku tertawa untuk itu dan taehyung hanya menutup wajah merahnya dengan kedua tangannya. Manis sekali.

"Wae wae? Ada apa dengan senyuman itu?"

Pertanyaannya membuatku terkejut. tawa yang aku tahan hilang seketika. " Apa? Ah tidak," Jawabku setenang mungkin. kembali fokus melihat jalanan saat mobil yang kami tumpangi memecah jalanan menuju seoul.

"Jangan bilang kalau kau masih mengingat apa yang ayah katakan tadi? Hei, jangan terlalu percaya, ayah hanya bercanda_"

"Aku menyukainya" sahutku cepat

"apa?"

"apa yang ayahmu ceritakan, apa yang keluargamu bahas dimeja makan, apapun. Semuanya. Aku menyukai semuanya. melihat suasana tadi, berkumpul bersama orang-orang yang kau sayangi, aku merasa sudah menjadi bagian dari keluargamu. Kim taehyung-ssi, terima kasih karena sudah mengajakku kesana"

Taehyung tersenyum, sebelah tangannya mengusap kepalaku, " maaf, seharusnya hari ini kita bisa menginap semalam dirumahku, tapi manajer hyeong menelfon dan menyuruh untuk kembali"

"aku mengerti"

Sejenak kami diam, sibuk dengan fikiran masing-masing dan mataku mengantuk karena efek AC dan musik pelan yang dia putar di dalam mobil. Mataku hampir menutup tapi belum sepenuhnya tidur. masih bisa kudengar dia tertawa pelan dan masih bisa kurasakan tubuhku semakin hangat saat sesuatu yang berat menutup tubuhku. Sepertinya dia melepas mantelnya dan menyelimuti tubuhku.

.

.

.

Kuregangkan tubuhku saat kurasakan mobil yang kami tumpangi sudah berhenti. Sepertinya aku tertidur selama perjalanan pulang ke seoul dan terbangun setelah satu jam kemudian. aku sangat lelah sampai tak terbangun sama sekali. Aku mencari keberadaannya saat mata ini terbuka dan tak mendapatinya lagi di sampingku.

Kami berada di parkiran apartement, dan aku masih kebingungan karena dia tidak ada dimanapun. Ku ambil ponselku dan menghubunginya, dering ponselnya terdengar tak begitu jauh dariku.

"hah, kenapa dia meninggalkan ponselnya?" gumamku menyadari ponselnya berada tak jauh dariku

"dia pergi kemana?" gumamku lagi mencari keberadaannya. Tak lama kemudian, dia muncul dengan kantong kresek ditangannya

"kau sudah bangun?" tanyanya saat masuk kedalam mobil

"em, darimana?"

Dia mengangkat kantong yang dia bawa, "minuman yang bisa membuat tubuhmu hangat"

"soju?" tebakku

Dia berdecih dan menyentil dahiku, "kopi" jawabnya lantas memberikan isi dari kantong kresek yang dia bawa dan isinya memang dua gelas Kopi

 SASAENG || BTS Story || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang