chapt 09

4.3K 475 70
                                    

"hai hai, author gaje is back. Don't be sider. Voment juseyo 🙇🙇🙇"


*satu kata buat authornim?

¤¤¤


Setelah melakukan sesi pemotretan yang membuat jantungku berdebar, Akhirnya dengan agak tergesa aku pulang ke rumah.

Jangan bertanya kenapa...

Kalian tau saat ini aku sedang memegang tiket fansmeet mereka. Aku akan menuju kesana setelah mengganti bajuku. Itu semua tidak akan terjadi kalau manajer bae tidak lupa membawa baju ganti andalanku.

.
.


.

Tentang pemotretan tadi, jangan ditanya lagi. Aku bahagia mengingat moment yang tak akan pernah aku lupakan tadi. Tentang taehyung? Lupakan. Park jimin lah yang terpenting saat ini. Aku sendiripun tidak menyangka kalau jimin meminta nomor ponselku. Apakah ini mimpi? Tentu bukan karena baru saja ku mencubit lenganku dan ternyata rasanya memang sakit.

Yang kulakukan sekarang hanyalah menunggu telfon atau chat darinya.

Ya ampun... Kenapa aku seperti orang gila. Tersenyum sendiri sambil mengotak atik ponselku. Jantungku berdebar Seakan sedang menunggu kabar dari kekasihku eaaakkk...

Tiba-tiba ponselku bergetar. Ku sempat terlonjak kaget karena baru saja mendapat pesan singkat. Dengan jantung yang berdebar kencang, dengan keringat dingin yang baru saja turun dari dahiku. Ku arahkan layar ponselku ke depan wajah manajer bae. Aku tak kuasa melihat darimana pesan itu berasal

"lihatlah manajer" suruhku

Manajer bae sontak terkejut karena tiba-tiba kusodorkan ponselku ke arahnya.

"lihat apa?" tanyanya

"itu... Dilayar. Dari siapa?"

Dia diam menatap ponselku," entah, dari nomor baru" Jawabnya singkat

"JINJA!!?" Jantungku seakan berhenti saat manajer mengatakan kalau pesan yang baru kudapat, berasal dari nomor baru. Aku yakin ini pasti dari jimin

Dengan memicingkan sebelah mataku, mengintip dan aku mulai membuka pesan singkat itu. Tapi ternyata, hasilnya diluar ekspektasi. Pesan singkat itu, ternyata dari adik laki-lakiku.

Dengan kesal aku memencet sembarang tombol. Mengembalikan ke menu semula. Sedangkan manajer hanya memperhatikanku dengan wajah heran

"dari siapa?" tanyanya melihat wajah kusutku

"chan" jawabku singkat menatap jendela mobilku

"channarong? Tidak biasanya adikmu itu tiba-tiba menghubungimu pim? Ada masalah?" tanyanya menyelidik

Manajer bae tau benar bagaimana hubunganku dengan adik laki-lakiku satu-satunya itu. Hubungan kami memang tidak terlalu bagus, tapi bukan dalam arti tidak baik. Kami selalu bertengkar saat bertemu. Kalian taulah, pertengkaran kakak beradik yang tidak serius

Channarong, selalu meminta kiriman uang padaku tanpa kuketahui untuk apa. Tentu saja ibu tidak pernah mengetahui apapun selama ini. Mengingat keluarga kami cukup kaya dan terpandang, chan tidak pernah meminta uang pada ibu. dia lebih suka membuntutiku dan merengek meminta uang padaku. Aku menyayanginya walau dia sangat usil dan manja saat bertemu denganku. Maklum lah, anak SMA yang masih suka main.

 SASAENG || BTS Story || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang