chapt 37

2.1K 251 112
                                    


¤ ¤ ¤


Aku menelan ludahku sendiri saat melihat kedatangan ibu taehyung. Aku khawatir dia tidak suka dengan kehadiranku, khawatir kalau dia tak menyetujui hubungan kami. Wajar saja aku memikirkan itu bukan? aku bertemu langsung dengan calon mertuaku, bhakk. Mengharap itu perlu dan menghalu itu wajib.

"ommo, jadi ini gadis yang ada di televisi itu? Aigo, kau cantik sekali" ucapnya menatap ke arahku dengan senyuman termanis dan teramah yang ia suguhkan hanya untukku.

Omegod, kepalaku membesar bangga

Di sapa seperti itu, aku membungkukkan separuh tubuhku, menyambutnya dengan hormat, " anyeonghaseyo" sapaku

"siapa namamu nona?"

"arra, anda bisa memanggil saya dengan nama arra"

Dia mengangguk paham, "bahasa koreamu bagus sekali. Kau tinggal dimana? Kau bekerja?" tanyanya

"arra tinggal di thailand ibu, dia ke korea karena urusan pekerjaan" sahut taehyung berusaha membantuku, dia sadar kalau aku sangat gugup

Wajah ibunya nampak terkejut, "jauh sekali. Ibu, tak akan banyak bertanya lagi. Ibu yakin pilihan taehyung tidak akan mengecewakan. Kau sudah makan?" tanyanya lagi padaku

"belum, bibi eh ibu em..." kebingunganku memanggilnya menciptakan tawa di antara mereka

"kau boleh memanggilku ibu" jawabnya

Ibu mertua tidak boleh ya? Sekalian saja maksudku, hehhe

Batinku. Baiklah soal belum makan tadi, aku berbohong sedikit. Mengatakan itu karena sengaja, padahal tadi pagi aku sudah sarapan dua tumpuk roti lapis dan segelas susu. Hah, sesampai thailand, agensiku pasti mengomel mengenai tubuhku yang mulai menggembung, aku harus diet.

"tunggulah di kamar taehyung, aku akan memanggil kalian kalau makanan sudah siap"

Mataku langsung menatap tajam, kalau di ibaratkan anime, pasti mataku sudah mengeluarkan api berkobar-kobar karena semangat yang berlebihan.

Masuk ke dalam kamarnya adalah hal yang sangat tidak masuk di akal. Aku akan melewati batas sebagai army hari ini, melihat isi kamar pribadi taehyung dan memotretnya wakwakwakwak. Oh Hartaku.

Oke baiklah, kegilaanku mulai kambuh.

"jangan mulai memikiran hal yang tidak-tidak atau kau akan ketahuan" bisik taehyung membuyarkan lamunanku

Aku menelan ludahku, ah pria ini begitu mengerti jalan fikiranku rupanya. Bagus bagus.

"kita bicara di kamarku" ajaknya kemudian

Aku mengangguk lantas mengikutinya masuk ke lantai dua

"uri taeyungie, semangat!" teriak ibunya dari arah dapur

"semangat apa?" tanyaku bingung

Taehyung tidak menjawab, hanya saja wajahnya memerah dengan bola mata memutar malas. Sedangkan aku hanya mengernyitkan dahi tak mengerti.

"ini kamarku, silahkan masuk"

Aku mengangguk, lantas masuk kedalam kamarnya setelah menengokkan kepalaku terlebih dahulu. Seperti biasa, memeriksa situasi.

 SASAENG || BTS Story || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang