chapt 23

2.8K 412 178
                                    

Hai...hai, aii back again. Don't be sider. Voment juseyo


¤¤¤





Satu minggu kemudian...

* pim pov:

Hari-hari berlanjut seperti biasanya. Aku yang sibuk dengan pekerjaanku dan manajer bae yang selalu setia mendampingiku kemanapun aku Pergi.

Aku sengaja menyibukkan diri dengan jadwal pemotretan dan beberapa syuting kecil untuk iklan. Apa yang aku ucapkan tempo hari, tentang menjauhi hal yang berbau BTS, sebenarnya adalah hal tersulit yang harus aku lakukan selama hidupku. Bertahun-tahun aku mendambakan ke tujuh pria itu, mendukung mereka secara diam-diam. Apakah semudah itu aku melupakan semuanya hanya dalam sehari?

Tidak.

Setiap malam aku menangis hanya karena ingin melihat mereka walaupun dalam bentuk gambar. Tangan ini terasa berat sekali untuk tidak membuka lemari di mana kusimpan semua barang tentang mereka. Tapi beruntung aku masih bisa menahannya.

Saat memegang ponsel, ingin sekali aku menjelajahi situs-situs yang memuat berita tentang bangtan. Apa aku berhenti mendukung mereka?

Tentu saja tidak.

Aku tetap mendukung mereka. Aku tetap adalah seorang army. Hanya saja, Selama disini, aku akan menjaga jarak dengan mereka. Berusaha untuk tak terlihat agar tidak terlalu kentara. Dan Beruntung sekali aku tidak pernah berpapasan dengan mereka secara langsung saat aku berangkat kerja atau pulang dari bekerja. Kalau seandainya bertemu, aku tak tau akan bersikap bagaimana. Semoga aku bisa menahan perasaanku untuk tidak memeluk mereka.

"kau harus bertahan pim" itulah saat di mana aku berbicara dengan diri sendiri kala keinginan untuk mengintip mereka di medsos tiba-tiba muncul.

Aku sungguh tersiksa tapi aku juga berkeinginan untuk fokus pada karirku, menjadi model berkharisma seperti yang taehyung katakan.

Tunggu...

Setelah ku pikir-pikir, kenapa aku menuruti ucapan si tetet itu? Ah iya benar, aku kan pengganggu. Miris sekali.

"hari ini kita mau kemana?" tanya manajer bae saat berjalan denganku menuju ke lift

"hanya keluar untuk mencari udara segar" jawabku membenarkan kaca mata hitamku.

"oh...baiklah" sahutnya singkat dan menekan angka 1 pada tombol lift, tapi sebelum sepenuhnya pintu lift tertutup, kulihat tangan dengan jemari panjang menahan pintu lift agar tak menutup.

dia adalah taehyung.

"oh halo" sapa manajer bae menundukkan tubuhnya pada pria yang kini sudah masuk ke dalam lift menyebelahiku.

"halo" sambut tae tak kalah sopannya

"anyeonghaseyo pimchanok-ssi" lanjut nya menyapaku

"nne" jawabku singkat tanpa melihat ke arahnya

"sialan sekali, kenapa dia tiba-tiba muncul? Aku kan jadi ingin menangis"
Batinku alay melihat salah satu member yang sebenarnya aku berharap itu adalah jimin.

 SASAENG || BTS Story || ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang