.BOLOS.

225 123 209
                                    

Menyayangi bukan berarti mencintai, dan melindungi tidak sepenuhnya peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menyayangi bukan berarti mencintai, dan melindungi tidak sepenuhnya peduli.


Terhitung dari awal ia menginjakkan kakinya di SMA Rajawali, tepat di hari ini ia menginjak satu bulan bersekolah disini. Ekspetasi awalnya, mungkin ini menjadi awal kesialannya, namun ternyata ia salah. Justru ini semua menjadi awal dari sumber bahagia dan pelajaran hidupnya. Adelia Mauren Azahra, gadis itu tetaplah keras kepala dan cuek dengan keadaan sekitarnya. Banyak sekali kakak kelas yang berusaha mendekatinya, dan tak sedikit dari kaum hawa benci kepadanya. Adel tetap Adel, ia sama sekali tidak mau ambil pusing akan itu semua, karena ini hidupnya, ia yang berhak mengatur, bukan orang lain. Menurutnya, ia tidak perlu menjadi orang lain untuk disukai banyak orang, ia cukup menjadi dirinya sendiri yang tak perlu menyakiti siapapun. Ia yakin, setiap orang yang membencinya akan lebih banyak orang yang menyukainya. Benci adalah orang yang iri akan kelebihannya, dan orang yang menyukainya adalah orang yang bersedia melengkapi kekurangannya.

"Adel, pagi-pagi mukanya ditekuk aja," kata Johan dengan sesekali memakan sarapannya.

"Kenapa kamu? Ada masalah?" tanya Hanif dengan kekhawatiran yang tercetak di mukanya.

"Nggak ada kok,Pa."

"Sayang, dengar-dengar kamu lagi dideketin banyak cowok ya?" ujar Nadin yang membuat Adel langsung tersedak oleh makanan dimulutnya.

"Cowok?"

"Bukan,Dek. Tapi pria, man, laki-laki," sahut Johan gemas.

"Apaan sih,Bang," ucap Adel menatap Johan malas,"emang Mama tahu darimana?"

"Ingat, setiap gerik kalian, sekecil apapun itu Mama dan Papa bakal tahu." Bukan Mamanya yang menjawab, tapi Hanif, Papanya.

"Terus gimana? Ada yang nyangkut nggak?" tanya Mamanya menggoda anaknya itu. Pasalnya, Adel adalah salah satu anaknya yang tak pernah dikabarkan dekat dengan seorang cowok.

"Nyangkut apaan sih,Ma?" ujar Adel malas.

"Cowoknya. Jangan pilih yang ganteng, tapi pilih yang attitude nya baik."

"Kok gitu,Ma? Sia-sia Johan ganteng kalau semua cewek prinsipnya kek gitu," sahut Johan.

"Makannya dirubah sikap kamu. Sampai kapan cuman ngandalin ganteng doang." ejek Papanya.

"Papa?!"

"Udah-udah, Mama mau tanya sama Adel, kalian jangan rame," kata Nadin menatap Adel penuh selidik.

"Apa sih, Ma?" tanya Adel malas meskipun ia paham akan perkataan Mamanya itu.

"Sampai kapan kamu jomblo? Nggak capek?"

"Sampai udah ketemu yang pas."

"Emang lo nyari yang kek gimana sih,Dek? Yang deketin lo tuh paket komplit semua."

FATUM SPECIAL [ PROSES REVISI✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang