.NASEHAT.

85 38 118
                                    

Jangan sia-siakan orang yang mencintaimu, karena jika dia pergi, kamu akan merasakan kehilangan yang sangat menyakitkan dihati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan sia-siakan orang yang mencintaimu, karena jika dia pergi, kamu akan merasakan kehilangan yang sangat menyakitkan dihati.


Hari Minggu telah berlalu, Senin sudah menyapa begitu hangatnya. Dan kini semua siswa mempersiapkan diri untuk berdiri ditengah teriknya matahari. Upacara bendera.

"Del, lo hari ini tugas?" tanya Amanda ketika keduanya berjalan di koridor menuju lapangan upacara. Adel hanya menggeram sebagai respon.

"Hallo sayangku, manisku," ucap seseorang yang tak lain adalah, Justin. Kini, Aldi dkk berada dihadapan keduanya.

"Justin, bisa diem?" ujar Amanda.

"Nggak bisa dong sayang."

"Udah jangan adu mulut, ntar gue adu beneran kalian keenakan," sahut Angga ketika Amanda hendak membuka suara.

"Amit-amit ya kalau ciuman pertama gue diambil sama cowok modelan kek dia?!" ujar Amanda setengah berteriak. Semua mata sontak menatapnya dengan bisikan-bisikan menyebalkan.

"Apa kalian lihat-lihat?!" teriak Amanda.

"Ayang bebeb aku emang berbeda," ucap Justin menepuk-nepuk puncak kepala Amanda tanpa sadar.

"Justin?!" teriak Amanda mengejar Justin yang sudah berlari jauh darinya.

"Bestie lo noh, Fan?!" ucap Angga pada Refan yang sedari tadi diam.

"Bestie kurang belaian," jawabnya berlalu pergi.

"Buset, maknya dulu nyidam apaan sih?" kata Aldi.

"Ntahlah, kebanyakan makan nyinyiran orang kali," jawab Angga asal, "gue susulin Refan dulu ya," tambahnya berlalu pergi meninggalkan keduanya.

"Adel, gimana?" tanya Aldi menatap Adel.

"Nanti ya, Di. Gue mau ke UKS nemuin anak-anak," jawabnya langsung pergi begitu saja. Aldi menatap punggung Adel yang sudah menjauh dengan tatapan sedihnya.

"Apakah sesusah itu jawabannya? Gue kurang apa sih, Del, dimata lo?"


Adel berjalan dengan langkah panjang menuju UKS sekolah, kepalanya menunduk dengan sempurna.

"Hai, Del," sapa laki-laki yang tak lain adalah kakak kelasnya.

Adel mendongakkan kepalanya. "Iya?"

"Nanti ke kantin bareng yuk."

"Maaf lagi puasa, kak. Permisi," jawabnya berlalu pergi.

"Jual mahal banget jadi cewek," ujar teman cowok itu disampingnya. Ucapan itu tentu saja masih dapat didengar oleh siempunya.

Adel menghembuskan nafasnya lelah, ia harus segera menentukan pilihannya, harus segera memberikan jawaban yang selama ini tidak pernah ia pikirkan. "Seberapa sakitnya sih patah hati? Apa harus gue coba untuk kali ini?" batinnya.

FATUM SPECIAL [ PROSES REVISI✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang