.BARBEQUE.

72 22 97
                                    

IM BACK PEMIRSAH. SORRY SY KMREN LAGI KEMAH DI PLUTO🙋

Hanya sekedar penghibur, bukan penyembuh luka atau bahkan pengubah skenario semesta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya sekedar penghibur, bukan penyembuh luka atau bahkan pengubah skenario semesta.

Halaman belakang rumah Aldi, tempat dimana mereka semua kini berkumpul dengan sesekali bercanda dan tertawa. Disana sudah tersedia alat panggang dan beberapa daging yang sudah disiapkan.

"Sayang," teriak Aldi yang tengah memanggang daging.

"Sayang-sayang, sok udah resmi nggak ngehargain kita para jomblo," ucap Justin.

Duk!

Amanda melemparkan satu buah sosis kearah Justin.

"Amanda?! Kenapa sosisnya dibuang-buang?" teriak Justin.

"Nggak dibuang, itu gue kasih buat dimakan."

"Ngasihnya jangan dilempar dong sayang."

"Heh buaya?! Lo bilang jomblo tuh maksudnya apaan? Kasian si Febi nggak lo anggap."

"Gue udah putus sama Febi," jawab Justin dengan tampang watadosnya.

"Astaghfirullah, kayaknya juga baru tadi pagi jadian," ujar Angga sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa putus? Kurang nikmat ya?" ucap Refan memakan snack yang telah disiapkan.

"Refan?! Apanya yang kurang nikmat?" ucap Amanda yang otaknya sudah treveling keujung dunia.

"Goyangnya," jawab Refan asal.

"Sialan?! Emang lo pikir gue cowok apaan?" ucap Justin mendorong kepala, Refan.

"Penikmat wanita."

"Refan, lo teman gue bukan sih?" tanya Justin, "seneng banget nuduh gue sembarangan."

"Mau diakui teman tapi sikap lo malu-maluin buat dijadikan teman."

"Anjir, lo diem-diem pedes banget ngomongnya, untung gue kaga baperan anaknya," ucap Justin seraya menggeplak kepala Refan.

"Udah debatnya?" ucap Aldi membawa nampan yang sudah berisi daging panggang. "Gue cuman manggil Adel dengan sebutan sayang aja kalian udah panjang ngobrolnya," tambahnya duduk disamping Adel.

"Kenapa?" tanya Adel terkekeh.

"Kamu juga, udah tahu dipanggil bukannya datang malah nyimak mereka debat," ucap Aldi kesal.

"Bebeb Aldi kesal ya? Mau abang pijitin?" ujar Justin.

"Nggak makasih, mending pijitin mulut lo sana."

"Kok gitu?"

"Takutnya tuh mulut capek nyerocos mulu."

"Aldi kalau kesal bahaya ya," kata Amanda.

FATUM SPECIAL [ PROSES REVISI✔ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang