Down

6.1K 420 31
                                    

Alunan musik terdengar di salah satu ruang latihan. Terdapat 11 namja yang sedang serius berlatih untuk debut mereka.

Begitu lagu berakhir, ke sebelas namja tersebut langsung menjatuhkan diri ke lantai. Deru napas mereka saling bersahutan. Mereka lelah tetapi tak ada satu pun yang mengeluh. Bahkan mereka terlihat sedang bercanda satu sama lain.


KRIIINGGGG

Tiba-tiba, terdengar bunyi ponsel seseorang.

"Yohan hyung, ponselmu bunyi terus nih. Mengganggu sekali, aku 'kan ingin tidur sebentar." Itu Minhee pangeran tidur kita yang protes karena niat ingin tidurnya diganggu dengan bunyi ponsel Yohan. Ya, karena dia memilih mengistirahatkan tubuhnya di dekat tumpukan tas para member.

Yohan mendekati Minhee dan langsung menoyor kepala Minhee, "Makanya kalau mau tidur jangan di sini, sana kembali ke dorm.”

Setelah itu, Yohan langsung mengangkat panggilan dari ponselnya. Ternyata dari ibunya.

Yohan memilih mengobrol dengan sang ibu di dekat pendingin ruangan karena dia merasa gerah. Jangan lupa di sana juga ada namja mungil kita, Dongpyo.

Dongpyo memperhatikan Yohan dengan serius. Hyungnya itu sedang berbicara dengan ibunya. Entah mengapa, melihat Yohan tersenyum dan tertawa lepas seperti itu membuat sesuatu dalam hatinya bergejolak.

Dongpyo mengambil ponselnya yang berada di dalam tas. Lalu, dia berjalan ke luar ruangan, mencoba menghubungi seseorang yang sangat jarang ditemuinya.

Awalnya Dongpyo ragu untuk menghubungi nomor tersebut,  tetapi pada akhirnya dia nekat dan menunggu sambungan telepon terhubung.

Yoboseyo,’ sahut seseorang di seberang sana.

Dongpyo mengambil napas panjang sejenak, sebelum dia menjawab sapaan tersebut.

YoboseyoEom—eomma … apa kabar, ini Dongpyo."

'Oh, Dongpyo. Ada apa sayang, tumben kau menghubungi eomma lebih dulu.'

"Ah, aniya … Pyo hanya sedang rindu pada eomma. Eomma, sedang apa?"

'Eomma sedang bekerja sayang. Kau tau sendiri 'kan pekerjaan eomma banyak, dan sekarang kau menelepon eomma itu sedikit menghambat pekerjaan eomma.'

Hahhh, perasaan sesak itu datang lagi. Selalu seperti ini, jika dia sedang ingin berbicara dengan ibunya selalu saja beliau sibuk dengan pekerjaannya sendiri.

"Maaf eomma, Pyo tidak tau. Maaf kalau Pyo sudah mengganggu eomma.”

'Sudahlah Pyo, eomma sedang tak ingin berdebat denganmu. Pekerjaan eomma sedang menumpuk dan kau jangan membuat eomma tambah pusing.'

Dongpyo menangis dalam diam mendengar perkataan ibunya, “Mian, eomma.” Hanya itu yang bisa dia sampaikan.

Eomma—”

'Pyo, sudah dulu ya. Eomma sibuk, besok eomma hubungi lagi. Saranghae adeul.'

"Nado saranghae, eomma."

Setelah mematikan ponselnya, Dongpyo berlari ke toilet, dia menangis di sana. Sambil menyalakan keran air supaya suara tangisannya tidak terdengar dari luar, karena bagaimanapun Dongpyo tak mau membuat member lain cemas dengan keadaannya.















Di ruang latihan









Setelah cukup beristirahat, Seungwoo selaku leader memutuskan untuk kembali ke dorm. Karena hari juga sudah malam.

X1 x Dongpyo (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang