PLAKK!!!
Satu tamparan mendarat di pipi mulus seorang namja mungil, atmosfer di ruangan itu terasa sangat tegang.
Mari kita perjelas, saat ini ke 5 orang itu ada disebuah kamar, dan terlihat ada 1 orang namja yang sedang terbaring di tempat tidur, terlihat ada masker oksigen yang menghiasi wajahnya dan juga selang infus yang menancap di tangannya.
Kembali lagi kepada namja yang di tampar tadi, dia masih setia menundukan kepalanya. Sedangkan tersangka yang menampar namja itu sedang berusaha mengontrol emosinya.
"Sudah berapa kali appa bilang padamu dongpyo-ya, jangan pernah buat hyeongjun kelelahan, sekarang kau lihat adikmu kembali collaps, apa kau mau tanggung jawab."
Tersangka penamparan itu ternyata tuan kim, ayah dari namja yang di tampar tadi."Kau apakan hyeongjun hingga seperti ini."
Ny.kim yang berada disamping hyeongjun sebenarnya juga marah kepada anak ke duanya itu, tapi saat ini hyeongjun adalah prioritas utamanya."Tadi hyeongjun memaksa ingin ikut bermain bola disekolah." dongpyo masih menundukan kepalanya, dia tidak berani menatap ayah dan ibunya.
"Main bola,, astaga dongpyo kau ini hyung macam apa sih,, adikmu itu punya kelainan jantung dan kau tidak melarangnya main bola." Tuan kim semakin emosi mendengar perkataan dongpyo, dia sudah mencengkram kerah baju dongpyo.
Tapi ada sepasang tangan yang menghentikan pergerakan tuan kim saat ingin menampar anaknya kembali.
"Appa,, biar aku yang urus dia, kalian fokus ke hyeongjun saja."
"Urus adikmu ini yohan, appa sudah pusing dengan kelakuannya."
Yohan, anak pertama keluarga kim segera menggenggam tangan dongpyo keluar kamar hyeongjun. Yohan membawa dongpyo ke ruang tamu.
"Kau tau apa yang kau lakukan."
Nada suara yohan sangat dingin, dia sungguh kecewa dengan dongpyo."Mian hyung." lirih dongpyo.
"Apa maaf saja bisa mengembalikan kondisi hyeongjun."
Cukupp
Dongpyo sudah tidak tahan lagi, dia menatap hyungnya itu tepat di matanya.
"Wae hyung.. WAEEE,, KENAPA HANYA HYEONGJUN YANG KALIAN PIKIRKAN,, AKU JUGA BAGIAN DARI KELUARGA INI hiks hikss,, tapi tak pernah sekalipun kalian menatapku."
Dongpyo berteriak dan menangis di depan yohan.BUGHHH
Pukulan yohan layangkan pada pipi dongpyo, dongpyo terjatuh sambil memegangi pipinya. Dia terkejut hyungnya memukulnya.
"Kau tahu apa yang kau bicarakan barusan,, APA KAU SADAR.. Hyeongjun adik mu, adik kita,, dari kecil dia sudah di vonis tidak akan bertahan lama, karena jantungnya yang lemah, seharusnya kau bisa menjaganya dengan baik, bukan malah membuatnya cepat mati."
Yohan melampiaskan emosi yang sejak tadi dia tahan."Mulai sekarang berhenti main bola."
Dongpyo kembali berdiri dan menatap hyungnya tidak percaya, main bola adalah hobinya, dongpyo punya cita-cita ingin jadi pemain bola. Tapi dengan seenaknya hyungnya ini memintanya untuk berhenti main bola.
"Tapi hyung.."
"Tidak ada bantahan kim dongpyo, segera masuk kamar, dan istirahat."
Yohan berjalan meninggalkan dongpyo dan kembali ke kamar hyeongjun.Dongpyo berjalan pelan ke kamarnya. Begitu masuk dia langsung mengunci pintunya, dongpyo duduk bersandar di depan pintunya sambil menangis.
Dia menangisi hidupnya yang selalu di kekang untuk melakukan apapun, bukan tanpa alasan, itu semua demi menjaga hyeongjun, kenapa hanya hyeongjun yang mereka perhatikan, segala yang hyeongjun mau langsung di penuhi.

KAMU SEDANG MEMBACA
X1 x Dongpyo (End) ✔
De TodoBerisi cerita random tentang namja kesayangan member x1,, SON DONGPYO 😊😊