Realita

804 117 18
                                    

Keseluruhan cerita hanya imajinasi liar author, mohon maaf jika ada yg tidak berkenan

Sebelumnya jangan lupa tekan tanda ⭐ dan jangan lupa komen ya, karena itu akan menjadi penyemangat untuk author. Dan jangan lupa share ke teman kalian jika menurut kalian cerita ini menarik.

Oke, langsung aja!!!























KRINGGGGGGGGGGGG

Suara alarm yang memekakan telinga berbunyi nyaring di salah satu kamar. Membangunkan tidur seorang namja tampan yang cenderung manis.

Dongpyo, dia terbangun karena suara alarm itu. Matanya belum terbuka sepenuhnya, dan juga dia masih mengumpulkan nyawanya di atas tempat tidur.

Tiba-tiba hidungnya mengendus aroma harum masakan.

"Siapa yang memasak?" tanya dongpyo pada dirinya sendiri.

Tidak lama dongpyo juga mendengar suara gaduh dari luar kamarnya.

Dongpyo mengerutkan keningnya. Seingatnya semalam dia tidak pulang dan memilih tidur di dorm khusus trainee dsp. (Anggap aja dsp sediain dorm buat traineenya ya.)

Dan seingat dongpyo juga, teman-temannya yang lain tidak ada yang menginap disana, selesai latihan mereka langsung pulang ke rumah masing-masing.

Dongpyo melihat ke arah jam. Jam menunjukan pukul 7 pagi. Tidak mungkin kan yang lain sudah berada di dorm sepagi ini.

Karena penasaran dongpyo bergegas menuju pintu untuk melihat siapa gerangan yang sudah berada di dorm sepagi ini.

Untuk jalan mencapai pintu dongpyo harus melewati sebuah cermin besar yang dia pasang di kamarnya.

Tunggu!!!

Seperti ada yang aneh, tapi apa?

Dongpyo mengamati dirinya di depan cermin. Mencoba mengingat apa yang aneh dari dirinya.

Setelah loading selama 3 menit, dongpyo sontak melebarkan matanya dan menutup mulutnya yang terbuka.

Tidak... Bukan dirinya yang aneh.

Melainkan tempat ini. Dongpyo memandang sekeliling kamarnya.

Sebenarnya ini dimana?

Kamarnya bukan seperti ini. Tapi anehnya dongpyo seperti merasakan dejavu, tapi dongpyo tidak terlalu mengingatnya.


Dongpyo memberanikan diri membuka pintu kamarnya. Dia berjalan keluar perlahan untuk melihat sekelilingnya.

"Aku seperti kenal tempat ini, tapi dimana ya." kata dongpyo lirih.


GREPPP


Dongpyo berteriak kencang lalu berjongkok, dia terkejut tiba-tiba ada yang menyentuh pundaknya.

"Aaaarrggghhhh." teriak dongpyo.

Orang yang menyentuh pundak dongpyo tadi kaget melihat respon dongpyo.

"Hei dongpyo-ya, kenapa berteriak." panik orang itu.

Dongpyo mengenal suara ini, dia mendongakkan kepalanya untuk melihat ke arah orang itu.

"Minhee." kata dongpyo lirih.

Wajahnya sudah berurai air mata, karena terkejut tidak sadar dia menangis.

X1 x Dongpyo (End) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang