sembilaaan.

2.4K 135 8
                                    

Matahari masuk ke celah jendela, menyoroti naura yang masih terbalut selimut. Setelah shalat subuh dia kembali tertidur, merasakan sesuatu yang sangat gencar menyorot naura langsung terbangun saat melihat jam ternyata masih set tujuh.

Ia berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka,berganti pakaian lalu merapihkan tataan rambutnya dan memakai sedikit saja make up.

Sebelum keluar ia terlebih dahulu menyambar tas yang tergeletak di atas naskah, tak lupa memasukan hp juga laptop. Bukan untuk tugas, untuk nonton bersama.

Saat keluar ia mendapati azmi yang sedang duduk di kursi makan, di atas meja makan terdapat berbagai sarapan. Azmi yang buat? Naura tak niat untuk mampir, dia berlalu keluar.

"Reen" Azmi mencekal tangan naura,membuat naura menghela nafas panjang.

"ini udah mau telat, ayo berangkat" ucap naura sambil melepas cekalan tangan azmi.

Azmi memasukan kotak bekal ke dalam tas naura, "Aku udah masak, kamu harus makan. Oke?" Segera ia berlari ke kamarnya mengambil tas, lalu berangkat bersama.

Eh ralat, Azmi dengan mobilnya dan naura dengan angkutan umum. Sebenarnya sudah Azmi larang, namun istrinya tetap bersikeras untuk menaiki angkutan umum. Katanya takut ada yang melihat dan jadi berfikir yang tidak-tidak.

Azmi mengikuti angkutan umum yang di naikin naura dari belakang, ia harus memastikan apakah istirnya aman. Takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, suka ada orang iseng dan rese di angkutan umum, terlebih istrinya cantik. Tidak melepaskan kemungkinan naura di goda goda.

Melihat naura turun dengan selamat, Azmi mengucap syukur. Segera dia lakukan kecepatan mobil setara dengan jalan naura, kaca di buka setengah.

"Ayo naik keburu di tutup" Azmi berhenti, Naura mundur menjauh.

"Gak mau azmiiii, sana deh, gue jalan aja gak papa" Tolak naura sedikit halus.

Kamu fikir azmi akan iya saja? Tidak, Azmi menarik paksa naura untuk masuk. Karna jarak dari halte bus ke gerbang cukup jauh.

Sampai lah di dalam parkiran, sepi, karna memang semua sudah masuk ke dalam kelas sebentar lagi akan belajar.

"Nau pamit dong sama suami" Azmi menyodorkan tangannya.

Naura menghentikan aktifitas yang hendak membuka pintu mobil, "Kan ketemu lagi di kelas!" Ketusnya.

Azmi menggeser duduk lebih dekat dengannya, tangannya merapihkan rambut naura.

"Sama suami harus salim dulu, kali engga, aku gak kasih jajan!" Ancaman yang paling ampuh.

Naura mencium punggung tangan Azmi, selanjutnya dia mencium pipi kiri dan kanan azmi "Assalamualaikum ayah bunda sekolah dulu yah" Pamitnya tanpa sadar dengan apa yang ia lakukan.

"Waalaikumsalam" Azmi menelan savilanya kasar, dia memegang area bekas kecupan istrinya "Astagfirullahhaladzim" Ucapnya tak percaya, di pandangi naura yang mulai menjauh.

°°°
Entah mengapa akhir akhir ini selalu saja banyak jam kosong, setiap mau ke akhir tahun ajaran jam kosong sering bertebaran. Tapi sekalinya guru masuk, tugas dan buku latihan soal tebelnya bukan main.

Naura mengehal nafasnya, bosan melihat wajah kedua temannya. Kali kali gitu liat tuh Jennie kim kalo gak Irene. Biar fresh, kalo liat ila fanny bawaannya suntuk.

Naura menutup wajah kedua temannya, "Bosen liat muka lo!"erang naura dengan sangat kesal.

"la!"

"Fanny!"

Mendengar keduanya saling menyebutkan nama dengan kompak. Sontak naura menarik kedua tangannya, "Apaan sih?" Bingungnya.

EnziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang