satu

9.3K 243 8
                                    

"Bunda Nau pulang!" Teriak seorang anak perempuan yang mengenakan seragam sekolah.

Sepatu di lempar ke sembarang arah begitupun dengan kaus kakinya, penampilan rambut yang sudah tak tertata. Cardigan yang hanya di tempel pada pundak, terlihat sangat acak acakan penampilannya.

Saat tiba di ruang tv Naura tersentak kaget, ada tamu rupanya. Ia tersenyum salah tingkah "Eh ada tamu" Ucapnya tak enak hati telah teriak teriak.

"Permisi om tante" Naura membungkukan badannya, lalu berlalu naik ke lantai atas menuju kamarnya.

Aktifitas yang pertama ia lakukan sesudah di kamar adalah main hp. Tanpa ganti baju, bersih bersih terlebih dahulu. Anaknya emang agak pemalas dan jorok sedikit aja, Naura menaruh handphone pada sebuah tripod. Lalu menekan tombol rekam, begitu musik terdengar ia sedikit menggoyangkan kepalanya.

"Dek" Panggil Bunda Gea dari balik pintu.

Segera Naura mengambil ponselnya, dan memencet tombol home. Naura malu jika dipergoki sedang main tiktok, segera dia membuka pintu untuk bundanya.

"Ap-

Gea menarik Naura masuk, lalu menutup pintu kamarnya. Gea menghela nafas melihat keadaan kamar anak bungsunya, Tak pernah bisa rapih. "Mandi" Titahnya.

Naura mengangguk "Iya bentar lagi" Ucapnya seraya duduk di ujung kasur.

Gea mengikuti Naura duduk di sebelah anak gadisnya. "Sekarang, bunda tunggu di bawah. Oh iya, pake baju yang sopan dan tolong di depan om Abi sama Tante Laras yang sopan." Setelah mengatakan itu Gea keluar meninggalkan Naura seorang diri.

Tak lama kegiatan Naura di dalam kamar mandi, hanya sekitar lima belas menit dia selesai membersihkan dirinya. Ia berjalan ke arah lemari mencari pakaian yang sopan, sulit menemukannya. Hampir semua pakaian yang ia punya isinya haram semua, satu-satunya ya baju gamis lebaran.

Naura terdiam sejenak memandangi isi lemarinya. Sebelum akhirnya berjalan mengambil ponsel dan meminta izin pada Sarah untuk meminjam baju. Naura masuk ke dalam kamar Sarah lewat connecting door yang ada di antara kamarnya dan kamar kaka perempuannya.

Dia mengambil satu baju hitam polos oversize, dan satu celana bahan berwarna senada.

Naura berjalan keluar dari kamarnya, saat di anak tangga ke dua. Dia berpapasan dengan pemilik baju yang ia kenakan, Naura tersenyum. "Baru balik?" Tanyanya.

"Buta lo mata lo" Sewot Sarah, sejenak wanita ini mengamati penampilan adiknya. "Baju gue yaa?"

Naura menunjukan isi chatnya. "Gue udah izin, btw bunda ada apa sih? ko nyuruh gue pake baju yang sopan. Tumben banget"

Sarah mengedikan bahunya lalu masuk ke dalam kamar. Naura melanjutkan langkahnya namun terhenti saat Gea menahannya.

"Masa gini dek" Omel Gea melihat penampilan anaknya. "Ganti sana" Tubuh Naura di dorong pelan.

Sang empu ikut memperhatikan penampilannya "Kalo gini emang gak boleh? Rapih amat, emang mau ketemu presiden." Tandas Naura.

Gea mencubit gemas pipi Naura ada saja jawabannya, pintar sekali menjawab. Dia mengaitkan tangannya dengan Naura, "Inget harus sopan" Gea tau sekali karakter anaknya, yang suka ngomong ceplas ceplos.

Naura sepertinya bosan mendengar ini, dua kali di ulang. Dan terus terusan sampai di ruang tv, Naura menyalami dua tamu bundanya ini lalu ikut gabung duduk.

"Tante sama om siapa yaa?" Tanya Naura saat baru saja duduk.

Laras dan Abi saling melempar tatapan, dia mata mereka gadis ini sangat menggemaskan.

EnziTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang