"Assalamualaikum" Ucap ke dua pasangan yang baru saja tiba di ruang tamu.
Keduanya menyalami orang-orang yang berada di sini, memang sudah banyak keluarga yang berdatangan dari kemarin. Naura membawa dirinya melangkah bersama Azmi menghampiri bundanya yang tengah sibuk di dapur.
Gea suka sekali jika ada banyak orang di rumahnha, dia suka memasak untuk para tamunya. Makannya dia lebih sibuk di dapur, Gea senang membuat orang lain bahagia lewat masakannya.
Naura memeluk gea dari belakang, dia sangat merindukan sosok bundanya. Semenjak di boyong untuk tinggal bersama Azmi dia jarang di marahi dan di ganggu saat menonton drama ataupun bermalas-malasan, Naura rindu hal-hal seperti itu.
"Eh apa ini, lepas dulu dek" Ucap Gea seraya berbalik badan, lalu memeluk balik naura.
Naura melepaskan pelukannya selang beberapa detik, "Kangen banget aku sama ibu Gea" Seru naura menggebu-gebu.
Azmi terkekeh lalu menyalami ibu mertuanya, "Sehat bund?"
Gea mengangguk seraya mengelus puncak kepala menantu yang paling tampan seantero bandung raya.
"Mau dibikinin apa?" Tawar Gea.
Azmi menggeleng sambil tersenyum, "Enggak usah, kita makan yang ada aja. "
"Nau mau hot matcha buatan bunda!" Hot mtacha buatan Gea tidak ada yang bisa mengalahkan.
Gea bergegas membuatkan pesanan si bungsu, sembari berbincang-bincang mengenai beberapa hal pada anak dan mantunya.
°°°°
Naura memilih bermalam disini, dia enggan pulang karena merasa sangat merindu pada suasana rumahnya. Azmi juga tidak keberatan jika harus tidur semalam disini, azmi nyaman ada di sekeliling keluarga Naura. Isinya orang baik semua, siapapun pasti akan betah serta nyaman jika berada di sini.Azmi bergabung dengan Eja, juga ayah mertuanya. Berbincang soal bisnis dan bola, tak ada yang lain lagi jika ketiganya berkumpul pasti hal itu itu saja yang di bahas.
Azmi terkekeh pelan saat eja melayangkan jokes bapak-bapak facebook, walaupun garing ya tetep harus ketawa. Menghargai kasian eja kalo gak di ketawain.
"Jadi kapan kalian mau collab?" Bio menyeruput kopi hitam buatan gea sembari menatap serius lelaki muda di hadapannya.
Alih-alih menjawab eja malah tertawa, membuat azmi jadi canggung sendiri. "Bahasanya collab, so iye banget ni aki-aki"
Bio melayangkan tatapan tajam pada si sulung, "Serius ja!" Geramnya.
Eja menghentikan tawanya kemudian menarik nafas "Masih belum tau, kita fikiran banyak hal juga."
"Iya beh, selain cari waktu yang pas kita juga nyari hal yang sesuai dengan keadaan sekarang. Kita lagi ngulik hal yang di gemari anak remaja saat ini, biar gampang ngasih umpannya" Azmi angkat bicara setelah meredakan kecanggungan tadi.
Azmi sebenarnya sudah cukup dekat dengan ayah naura dan eja, tapi dia tetap segan serta sering kali merasa canggung.
Bio mengangguk, "Untuk lahan biar ayah yang cariin, kalian fikirin aja konsepnya gimana"
Eja mengangguk sembari mengacungkan jempolnya.
"Terimakasih" Ucap azmi.
"Ayahhhh!" Arga berlari lalu menubruk kaki azmi, berakhir dengan anak kecil itu meringis kesakitan.