11. Kecelakaannya

2.7K 472 110
                                    

Aku rasa aku menangkap sekelebat bayangannya.

Tetapi mana mungkin.
Seokjinie di Korea dan aku di Jepang.

Tetapi nyatanya, pengelihatanku tidak salah.

Itu memang Seokjin.
Seokjinie-ku.

Seperti tersambar petir, aku turun dari mobilku, mengabaikan client wanita yang sedari tadi menebar pesonanya padaku.
Bahkan aku menghempaskan jemari berkuku panjangnya kasar.

Tidak ada apapun dalam pikiranku selain dirinya.

Seokjinie, Seokjin-ku.
Ia kecelakaan.

Ternyata yang ada di depan kantorku benar-benar adalah Seokjin yang tengah dikerumuni orang yang berusaha membantu memapahnya ke pinggir jalan.

Mereka bilang, Seokjin akan menyeberang, tetapi naasnya, sebuah SUV melaju kencang.

Beruntungnya, Seokjin sempat ditarik seorang pejalan kaki dan membuat dirinya tidak cedera terlalu parah.

Jantungku nyaris melompat keluar dari tempatnya. Selama perjalanan menuju rumah sakit, tak hentinya aku berdoa, agar Seokjinie baik-baik saja.

Ia harus baik-baik saja.

Setiba diriku di rumah sakit, aku berlari tergesa mencari kamar rawatnya, penampilanku berantakan.

Aku menanyai dokter yang menanganinya tak sabaran sembari mencengkeram kedua lengan berbalut jas putihnya.

Lalu aku melihat Seokjinie sedikit bergerak.

Aku melesat menghampirinya, dengan panik mengulang-ulang perkataan ini.

"Seokjinie! Seokjinie! Terima kasih, Tuhan. Terima kasih!"

Kulihat, ia mencoba membuka matanya susah payah, masih sempat menarik sudut bibirnya, terangkat sekilas.

Senyum lemahnya menyirami nelangsa yang kuhadapi selama berhari-hari ini.
Kelegaan menjalari seluruh tubuhku.

Seokjinie baik-baik saja.

***


Aku sungguh berterima kasih atas belas kasih Tuhan.

Ia tidak mengambil Seokjinie dariku.

Aku tidak akan pernah lagi melepaskan Seokjinie.

Apapun yang terjadi.

Tidak akan.

Joon's Journal [ Namjin ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang