BAB 9: PEJUANG PASKIBRAKA

73 4 0
                                    

"Dik, selamat ya."
"Iya kak."
"Bikin grup di Line atau WA, ya.
Supaya bisa kukirimkan materi apa saja yang harus kalian tahu."
"Nama grupnya apa kak?"
"Dari kamu saja dek..."
"Mm oke kak."

Nama grupnya adalah Pejuang Paskibraka.

Kemarin sepulang dari mengukur tinggi, malamnya kudihubungi kak Amel untuk membuat grup yang isinya dimana ada kami ber-empat, Aku, Wina, Alan dan Jerry. Ada senior kami Kak Amel dan Kak Yoga juga Bu Erna.

Sini ku kenalkan kak Yoga. Seangkatan dengan Kak Amel, Kak Mei juga Kak Rahman. Tinggi badannya lumayan bagus, tegap walaupun bisa dibilang sedikit kurus? Ya, tapi terlihat sehat bugar.

Kak Yoga itu Purna Paskibraka Indonesia tingkat Kota.

Singkatnya di grup kami diberikan materi oleh Kak Amel. Disuruh untuk mempelajari dan memerhatikan apa yang harus akan diseleksi nanti.

"Anak-anak besok jangan pulang. Setelah pulang sekolah kalian sendiri berempat olahraga bersama di lapangan sekolah!"
"Siap iya, Bu!"
"Siap iya bu."
"Siap ya bu"
"Siap iya buguru."

Keren...

Pagi ini disekolah seperti pagi yang biasa, apel pagi belajar lalu istirahat.

Sepulang sekolah, aku, Wina, Alan, dan Jerry akan latihan dilapangan. Dipantau bu Erna.

Aku dan Wina yang telah tiba lebih dulu.

"Jerry mana?" Tanyaku ke Wina. Kebetulan Alan telah terlihat diujung lapangan akan menghampiri kami. Sedangkan Jerry belum datang.
"Kurang tau. Mungkin lagi persiapan." Terangnya.
"Ohh begitu.." gumamku mengerti.

Sekitar sepuluh menit berlalu dan Jerry sudah datang. Kami telah siap berdiri di lapangan.

"Sudah berkumpul semua?" Tanya Bu Erna. Kami berempat pun mengangguk.

"Oke, mulailah latihan. Mungkin sebentar kak Yoga ada." Jelas bu Erna.
"Ibu harus segera pulang dulu, ada urusan. Mengerti?"
"Siap mengerti, Bu!" Jawab kami berempat.
"Oke. Assalamu alaikum.." buguru pun berlekas pergi.
"Waalaikumussalam.." jawab kami berempat.

"Jadi? Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Jerry.
"Bagaimana dengan pemanasan?" Saranku. Fadel dan Wina hanya mengangguk.

Kami ke tengah lapangan. Membentuk lingkaran kecil.

"Dari mana awalnya?" Tanya fadel.
"Dari kepala lah." Jawab Wina.

"BAIK, HITUNG MULAI!

SATUUU..

DUA...

TIGA... "

Selesai pemanasan. Kami mulai dengan lari dilapangan.

Alan dan Jerry sudah mulai lari duluan. Dan aku dan Wina akan lari bersama.

Satu putaran, dua putaran terlampaui  dan...

Alan masih bertahan dengan lari yang lumayan cepat.
Jerry yang sudah berjalan karena kelelahan, faktor badannya yang kebesaran dia sampai di titik lelahnya.
Dan Wina? Melampauiku. Dia telah berlari cukup jauh dariku. Entah putaran berapa kali ini.
Tapi, aku? Akan terus mengejarnya hingga kami jadi sama.
Karena kami berempat akan berjuang dan membawa nama sekolah.

Karena diberi isyarat oleh salah satu guru sekolah untuk beristirahat. Kami pun istirahat di tengah lapangan.

Duduk dengan meluruskan kaki agar tidak farises. Membahas tentang tes seperti apa nantinya.

"Sudah belajar?" Tanya Jerry.
Kami bertiga hanya mengangguk.
"Kalau perkenalan dalam bahasa inggris.. saya sih sudah boleh-boleh saja." Gumamku.
"Lalu? Apalagi yang harus dipelajari?" Tanya Fadel.
"Hari-hari penting nasional..." jawabku.
"Yang paling penting itu hari lahir pancasila kan?" Tanya Wina.
Kami bertiga mengangguk.
"Paling sering ada di tes wawancara katanya." Jelas Jerry.
"Hmm.. lalu.. tunggu ku ambil Handphoneku.

Oke, jadi lagu dan tarian daerah. Katanya disini kita harus beda-beda."
"Beda-beda?" Tanya Wina.
"Maksudnya itu, beda-beda pas menjawab wawancara." Jawab Alan.
Kami semua mengangguk.

"Bagaimana dengan keanekaragaman sulawesi tenggara? Apa bedanya dengan lagu dan tarian yang khas?" Tanyaku sedikit kurang mengerti.
".. Puncak ST?" Jerry menaikkan alisnya sebelah.

"Aaaa! Betul juga..." kami bertiga menggumam faham.

Singkat cerita, Puncak ST salah satu wilayah wisata di Sulawesi Tenggara, tepatnya Kota Kendari milik salah satu bapak guru kami disekolah. Kalau ke sini, mampir saja ya!

"Sekarang bagian pengetahuan umum.." tanyaku kembali.
"Apa maksudnya pemuda yang berjiwa nasionalisme?"
"Pemuda yang cinta tanah air indonesia lah." Gumamku dan Wina.
Jerry dan Alan hanya mengangguk setuju.

"Jangan lupa dengan sejarah awal paskibraka." Jerry mengingatkan.

"Awal Paskibraka dibentuk Mayor (L) Husein Mutahar-lah. Orang pertama yang mempersiapkan dan memimpin upacara peringatan proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1946."

Kami mulai bertiga mendengarkannya.

"Pertama kali yang bertugas itu tiga orang putra dan dua orang putri. Waktu itu keadaan lagi genting juga di jakarta. Karena walaupun telah merdeka. Belanda masih tetap ingin menguasai Indonesia." Jelas Jerry panjang dan hingga selesai.

Kami berempat merenung entah apa yang direnungkan kami berempat saling tidak tahu.

Terkadang dengan mengikuti kegiatan seperti inilah. Kita bisa mengerti Indonesia seperti apa.

Mengaku Paskibraka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang