BAB 8: TERLAMPAUI DAN INGIN MELAMPAUI (2)

62 5 0
                                    

"Mauliy ada?"

Kini ku sudah di depan kelas Mauliy.

"Ohhh, dia lagi shalat." Jawab salah satu temannya.
"Okey terimakasih." Aku pun bergegas pergi.

Saat kembali ke ruang guru, disitu ku melihat Mauliy dan Jerry sudah menunggu dan Wina juga.

"Lah dari mana? Dari tadi dicari-cari." Tanya Mauliy
"Saya yang mencarimu." Jawabku yang kelelahan dan sedikit ketus.

Wina...

"Dari mana Win? Nda datang sekolahkah?"

Kini Wina sudah datang dan berpakaian seragam putih-abu-abu. Hmmm heran juga kenapa bisa dia baru datang.

"Saya sakit tadi. Maagh. Nda makan semalam langsung tidur. Hehe."

Eh ,Wina juga bisa sakit?
Astaga La, dia juga manusia kali.

Wina, Mauliy, saya dan Jerry sudah ada di depan ruang guru. Dan bu Erna telah selesai shalat...

"MANA YANG LAIN?! SUDAH DITUNGGU INI!" Teriak Bu Nena.

Bukan marah sih sebenarnya, lebih tepatnya gemas dengan sikap kami yang dipandangnya kami ini sangat lelet.

"Anu bu, Alan belum ada." Tanya Jerry
"YA PANGGIL!"

Kami barengan tersentak.

"Dan, panggil juga Mei dan Amel."

Mei dan Amel
Lebih tepatnya ku panggil Kak Mei dan Kak Amel.

Mereka seniorku disekolah sekaligus senior paskibra sekolahku.

Kak Mei, dia itu pengurus inti Paskibra disekolahku, lebih tepatnya sekretarisnya.

Kak Amel, bukan pengurus melainkan Purna Paskibraka Indonesia tingkat Provinsi di Sulawesi Tenggara.

Dia memakai jilbab, kulit sawo matang, tinggi, memiliki badan yang bagus dan yang lebih kusukai adalah senyum manisnya yang memiliki lesung pipi lumayan dalam. Salah satu ciptaan tuhan yang sempurna bagiku hahahaha.

"Saya cari Alan dulu." Gumam Jerry kepada kami.

"Maya dan Ira mana, Nak?" Tanya bu Erna kepada kami bertiga.

"Mereka tidak datang bu. Irha tidak datang tidak tahu apa alasannya, dan Maya sakit bu." Terangku.

Bu Erna hanya menggumam mengerti dan sekarang beliau kembali bertanya kepada Wina

"Sekarang kamu kenapa Wina?!" Tanya Bu Erna
"Saya baik-baik bu. Baik, baikk." Jawab Wina kikuk tiba-tiba.

Beliau pun menghembuskan nafas maklum.

Dan akhirnya setelah kita semua berkumpul, Diriku, Wina, Mauliy, Jerry dan Alan. Juga Bu Erna, Kak Amel dan Kak Mei. Kita pun memutuskan untuk let's Go!

"BUGURU! IKUT DONG!" Teriak Kak Rahman.

Kak Rahman, salah satu pengurus inti Paskibraka sama dengan Kak Amel. Dia juga ketua Paskibraka kami saat ini.

"Mau ikut kamu Rahman? Ayok sini. Tidak usah bawa tas. Ayok segera. Izin sana!" Teriak Bu Nena.
"YES. Siap buguruuu. Tunggu sayaa." Dia pun berlari ke dalam kelasnya dan izin ke gurunya lalu berkumpul bersama kami.

Kami, junior, hanya tertawa kecil.

"Naik apa kita, Nak? Kamu bawa mobilkah?" Tanya Bu Erna ke Kak Amel.
"Bawa bu." Jawabnya kak Amel.

"Nah, jadi ceweknya di Mobilnya Amel. Cowoknya... "

"Alan bawa mobil, Bu!"
"Saya bawa mobil, Bu!"
Kata mereka bersamaan.

Mengaku Paskibraka!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang