Hold

3.8K 645 81
                                    

"Okay... Here we go"

Pemuda dengan surai biru mencolok itu melangkah santai menyusuri area kedatangan, sedikit kesal juga mengingat baru kemarin ia menginjakkan kaki disana. Taehyung telah tiba kemarin pagi dari Amerika, dipaksa melakukan penerbangan ke Daegu dari Incheon dan pada akhirnya kembali lagi ke Seoul.

Dia harus segera mencari Lisa, hal ini benar-benar membuang waktunya.

Taehyung berdecak, bergegas memasuki sebuah taxi dengan barang-barangnya. Tak perlu mengkhawatirkan soal tempat tinggal, harta orangtuanya cukup banyak untuk membuat pemuda itu dapat membeli satu unit apartmen mewah beserta isinya.

Taehyung suka kemewahan, disambut apartmen kosong yang sempit bukanlah gayanya.

"Ini kartu pass kamar anda, tuan"

Ia berdecak, merebut kartu berwarna hitam dengan tinta emas dari sang petugas. Taehyung melirik kamar disebelahnya, ia menunjuknya dengan dagu.

"Berikan aku kartu pass untuk kamar sebelah"

"Apartment tersebut sudah memiliki pemilik, tuan". Pemuda itu berdecak dan bellboy yang menyambutnya tampak terkejut. Ia memutar bola matanya malas. "I know that, stupid. Pacarku mengisi kamar sebelah, makanya aku minta access card ke kamarnya juga"

"M-Maaf tuan, kami tidak bisa memberikannya. Ini melanggar aturan, kenyamanan pelanggan adalah prioritas kami"

"Lalu kalian anggap apa aku? Kalian pikir aku bukan pelanggan? Oh.. Apa karena aku baru menjadi penghuni apartemen hari ini? Jadi seperti ini kalian memperlakukan penghuni baru? Kupikir ini apartment terbaik di Seoul, pelayanannya sangat menyebalkan"

Wajah bellboy itu tampak semakin pucat, ketika Taehyung mulai mengoceh panjang lebar. Bajingan itu memang tak tahu diri, padahal permintaannya barusan sendiri termasuk pelanggaran hukum. Lagipula mana ada staff hotel yang akan membiarkan seorang tamu memiliki access card kamar lain? Hal itu sama saja dengan mencoreng reputasi mereka sendiri.

Namun entah apa yang terjadi, pemuda itu menghentikan ocehannya ketika maniknya terarah pada sudut koridor dibalik punggung si petugas. Ia bahkan menurunkan sedikit kacamata hitamnya, ketika sepasang emerald pria itu melebar terkejut. Taehyung buru-buru membuka pintu kamarnya dengan access card dan merebut seluruh barang-barangnya. Tak lupa pemuda itu menunjuk wajah si bellboy dari balik pintu yang nyaris tertutup rapat.

"URUSAN KITA BELUM SELESAI, AWAS SAJA KAU!!!"

Klapp

Pintu itu dibanting tepat dihadapannya, membuat petugas itu mengernyit kebingungan. Ia menghela nafas, setidaknya dapat terhindar dari masalah. Ketika ia langsung berbalik, petugas itu berjengit. Ia nyaris menabrak seorang gadis yang tak kalah terkejutnya, ia membungkuk penuh sesal ketika pemilik surai emas dihadapannya itu berkacak pinggang dengan kesal.

"You fucking bitch, punya mata atau tidak hah?! Kau pikir aku ini tembok?"

Lisa berdecak kesal setelah mengumpati petugas dihadapannya, hari ini dia sangat lelah dan orang ini malah mengejutkannya hingga Lisa nyaris menjatuhkan ponselnya. Buru-buru gadis itu melangkah cepat, menuju pintu apartemennya yang terletak pada koridor terujung. Lisa sengaja memilihnya, ia tak suka jika ada orang yang melintas di depan kediamannya.

"Finally, my home"

Gadis itu langsung membuang tubuhnya di atas kasur, meluruskan tulang punggungnya setelah segala kesibukan yang memenuhi harinya. Yah meskipun Lisa dapat mengurus segala hal dengan baik, tetap saja ia harus bolak-balik gedung rektorat terkait status visa dan kelengkapan dokumennya.

Sugar Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang