Tipsy

3K 480 154
                                    

Pagi itu Lisa terbangun dalam suasana yang kurang menyenangkan, semalam ia bermimpi aneh. Entah itu baik atau buruk, cukup singkat namun entah kenapa terus terngiang dalam benaknya. Segalanya berwarna hitam dan putih, Lisa berdiri seorang diri dalam kegelapan tak berujung. Kemudian Kyuhyun muncul disana, dan Lisa menggenggam tangannya.

Tapi kemudian, pria itu melepaskan genggamannya, mundur perlahan dan berjalan menjauh.

Ia menghela nafas, pukul sembilan pagi dan Lisa harus mandi. Kyuhyun berjanji untuk membawanya pergi lagi hari ini, ada festival yang ingin disaksikan sang gadis. Meski Kyuhyun tak begitu suka kebisingan, namun ia menyanggupi permintaan Lisa dan memintanya segera bersiap. Pukul sepuluh ia datang, katanya.

Namun hingga Lisa menyelesaikan sentuhan terakhir pada rambutnya, ponsel sang gadis tak kunjung berbunyi. Biasanya pria perfeksionis itu akan menghubungi Lisa sebelum berangkat, memastikan dirinya takkan menunggu ketika tiba di depan rumah. Iya, Lisa dituntut untuk menunggu Kyuhyun di teras agar pria itu tak repot-repot menekan klakson atau menelponnya lagi.

"Tidak biasanya dia terlambat"

Sang gadis menghela nafas pelan, cuaca agak panas jadi Lisa memutuskan untuk masuk kembali ke dalam rumah. Bertemu mama Ten, dan mendapatkan tatapan kebingungan.

"Loh, Lisa belum jalan?"

"Belum aunty, jemputannya belum datang"

"Kalau begitu ambil smoothie di kulkas, cuaca sangat panas tadi aunty buat banyak"

"Ne, gomawo"

Gadis itu tersenyum simpul, memilih untuk menerima tawaran sang bibi dan meneguk smoothie nya di ruang tengah. Oh ya, Lisa lupa mengatakan jika ternyata ada beberapa informasi awal yang salah Ten sampaikan padanya. Lisa cukup tau setelah Kyuhyun membentaknya tempo hari. Mereka bukan pada tahap mengurus perceraian, mereka sudah bercerai dan bahkan Kyuhyun pernah bertunangan.

Ten bilang, itu karena Kyuhyun tak cukup terbuka pada siapapun.

Baik, ini sudah lewat sejam dari waktu perjanjian, Lisa lelah menunggu kakinya bahkan mulai pegal. Jadi akhirnya, ia memutuskan untuk menelepon Kyuhyun lebih dulu. Biasanya pria itu akan marah jika Lisa menghubunginya lebih dulu, namun kali ini ia tak peduli. Lisa lelah menunggu, jadi ia akan nekat saja.

Satu, dua, tiga panggilan diabaikan. Lisa tak menyerah, ia terus melakukan panggilan pada pria itu. Kemudian, panggilannya dimatikan. Kyuhyun sudah memegang ponsel sepertinya, buru-buru Lisa menelponnya lagi. Namun panggilannya di reject, berkali-kali namun Lisa tak menyerah. Enak saja melupakan janji dan sekarang membatalkan panggilan? Dia pikir dirinya dapat seenaknya?!

Kemudian setelah ratusan panggilan, telepon nya di angkat.

'KAU APA-APAAN SIH LIS?!'

Jujur saja Lisa tersentak, ia benar-benar terkejut karena Kyuhyun langsung berteriak padanya. Beruntung mama Ten tak berada disana, Lisa bergegas naik tangga dan kembali ke kamarnya. Ia menggigit bibir, maniknya berembjn begitu saja.

"Kau sendiri apa-apaan? Kita janjian jam sepuluh, tapi ini bahkan sudah dua jam lewat dari waktu perjanjian!"

'Aku sibuk Lis! Ada klien yang tak bisa kutinggal, kau tak seharusnya melakukan panggilan terus menerus seperti itu, kau mengganggu Lis!'

"Lalu kenapa tak menghubungiku lebih dulu?! Kau bisa membatalkan janjinya jadi aku tak harus menunggumu seperti orang bodoh disini!"

'Apa kau bodoh?! Seharusnya kau bisa membaca situasi, jika aku tak menghubungimu sebelum waktu perjanjian itu berarti batal. Jika aku memutuskan panggilanmu, itu artinya jangan telpon!'

Sugar Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang