Fact Check √

3.3K 486 49
                                    

Setelah sebuah proses panjang karena Lisa harus menghubungi Ten secara mendadak untuk mengabarkan kedatangannya ke Daegu, pada akhirnya Lisa benar-benar mengambil sebuah penerbangan malam keesokan harinya. Lisa tak punya waktu untuk berkemas, lagipula hanya tiga hari disana jadi Lisa cuma membawa sebuah koper mini dan carrybag.

Coba tebak, tentu saja Leo ikut bersamanya.

Jujur saja, jantung Lisa berdebar kencang saat dirinya memasuki area kedatangan. Bagaimana Kyuhyun akan menemuinya, penampilan pria itu, segala hal berputar dalam benaknya. Hingga sosoknya yang masih dalam balutan busana kerja menyapa manik Lisa, gadis itu benar-benar tak tahu harus berekspresi seperti apa.

Senyumnya merekah, tak dapat dipungkiri jika ada buncahan kerinduan yang meluap saat sosoknya terlihat diujung retina sang gadis. Tapi kenapa ekspresi wajahnya seperti itu? Air muka Kyuhyun terlihat tak baik, seakan dirinya kesal dan cenderung tak senang bertemu dengannya. Ketika Lisa tiba dihadapannya, pria itu merebut barang Lisa dan berlalu tanpa kata.

Apa yang terjadi, apa salahnya?

Gadis itu hanya buru-buru mengejar langkah Kyuhyun yang telah mencapai mobil, baik, Kyuhyun benar-benar menjemputnya seorang diri. Lisa masuk lebih dulu sedang Kyuhyun menyimpan barang sang gadis. Ketika ia mengisi kursi kemudi, pria itu hanya terdiam sembari mencengkeram kuat kemudi.

"What's wrong, Kyu?"

"Haruskah kau memperumit segalanya seperti itu?"

"What?"

"Jangan mulai"

"Okay, sorry"

Sebenarnya apa salah Lisa? Detik itu ia benar-benar bingung, kenapa dirinya harus meminta maaf?

"Juga, apa kau harus menuntutku untuk menghubungimu setiap hari seperti seorang pengangguran yang tak memiliki kesibukan?"

"It doesn't like that Kyu, aku hanya minta kau menghubungiku sesekali. Is it too much?"

"I'M NOT YOUR BOYFRIEND!"

Degg

Bukan karena ia berteriak di depan wajahnya, bukan karena tatapan nyalang pria itu. Lisa merasa tertampar detik itu, ia tak tahu kenapa merasa begitu kecewa. Apakah tanpa sadar dirinya telah merasa begitu nyaman dengan kehadiran Kyuhyun? Tiba-tiba saja Lisa merasa lemah, egonya yang selalu berdiri menjulang hancur tak bersisa.

Detik itu, tangisnya pecah.

"Then why you kiss me...?"

"Why you asking me to coming here..."

"Why you..."

Ia tak dapat melanjutkan kalimatnya, dadanya sesak hingga tak mampu mengurai satu katapun. Kalimat-kalimat yang berputar dalam kepalanya meluncur dengan terbata, Lisa terisak sembari menahan jemarinya yang gemetar.

Pikirnya Kyuhyun tak peduli, pikirnya pria itu akan kembali meledak. Namun melihat tangisan Lisa, membuat Kyuhyun sedikit melunakkan hatinya. Ia terlihat merasa bersalah, jemarinya mengusap penuh kasih surai emas sang gadis.

"I'm sorry"

"No, you can't do this to me! You're always blaming me for anything, then come to me like nothing happens!! Aku tak bisa Kyu, aku tak bisa kau beginikan..!"

"Jadi apa yang kau inginkan? Kau ingin aku selalu ada untukmu, mengirimimu pesan manis seperti seorang kekasih begitu? I just can't, Lis"

"Why?"

Sugar Daddy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang