__Zeeva**__
"Waktu menunjukkan sudah pukul 08:00 kepala ku rasanya sangat pusing, apa aku begitu mabuk? Sehingga aku tidak ingat apapun yang terjadi atau yang telah ku lakukan semalam. Aku harus secepatnya pulang, kalau tidak Gerald pasti sudah sangat khawatir karna tidak mendapati ku berada dirumah. Ehh... Astaga tangan kekar siapa yang memelukku dari belakang? Arloji ini? Sepertinya agak familiar, seperti miliknya Gerald yang aku hadiahkan waktu ulang tahun yang ke 21nya. Tapi apa mungkin Gerald? Ahh mungkin hanya mirip saja."Zeeva pun membalikkan badannya dan langsung menutupi mulutnya dengan kedua tangannya yang shock tak percaya apa yang di lihatnya. Sosok Gerald yang masih memejamkan matanya dengan memperlihatkan dada bidangnya yang telah memeluknya semalaman. Zeeva pun melihat tubuhnya di balik selimut yang membuatnya semakin shock tak percaya bahwa tubuhnya kini tanpa sehelai benang yang menutupinya. Matanya mulai berkaca-kaca dan pikirannya mulai menerka-nerka apa yang telah mereka perbuat semalam.
"APA YANG TELAH TERJADI SEMALAM GERALD!?" Tanpa pikir panjang Zeeva kemudian bersuara dengan nada berteriak yang berhasil membangunkan sosok Gerald yang berada tepat di sebelahnya. Gerald pun berusaha membuka matanya yang masih agak ngantuk dan menguceknya perlahan kemudian berusaha mendudukkan dirinya dan menyadarkan dirinya kembali ke dunia nyata. "Kau sudah bangun? Semalam kau sangat mabuk, untung saja aku melihatmu yang di tarik paksa oleh seorang lelaki hidung belang." Kata Gerald setelah melihat sosok wanita yang telah berteriak di sampingnya itu. "AKU TANYA APA YANG TERJADI SEMALAM DIANTARA KITA!?" Mata Zeeva terlihat berusaha meredam amarahnya yang membuat matanya berkaca-kaca. "Tidak ada yang terjadi Zee.. maksudku Ibu. Kau mandilah dulu lalu aku akan mengantarmu pulang." Kaki Gerald kemudian ingin meninggalkan ranjang yang ia tempati bersama Zeeva semalam tapi tangannya ditahan oleh Zeeva yang masih menginginkan jawaban atas pertanyaannya itu. Tanpa di tanya lagi Gerald mengerti dari tatapan Zeeva kemudian memberikan penjelasan yang sebenarnya. "Aku sudah mengatakannya Ibu, tidak ada yang terjadi semalam. Kau mabuk kemudian aku membawamu kesini dan menemanimu tanpa sadar aku juga tertidur di sampingmu, cuma itu."
"Tapi kenapa Ibu tidak memakai pakaian?"
"Ha.. semalam a.. aku juga sedikit mabuk Ibu, aku melihatmu dan tidak mengenali mu, aku hampir melakukan sesuatu yang tidak pantas kulakukan terhadap mu krna kau juga semalam menggodaku dan terus meracau tak jelas. Untunglah kesadaran ku kemudian kembali sebelum hal itu terjadi lebih lanjut, tapi kita sempat berciuman cuma itu tidak lebih." Kata Gerald memberikan penjelasan yang sedikit dikarangnya agar Zeeva tidak bertanya lagi, tapi memang benar Gerald mengurungkan niatnya semalam saat Zeeva memberikan izin untuk Gerald menikmati tubuhnya semalam. Gerald sudah berada di puncak saat itu akan tetapi Zeeva terus meracau bahwa dia sangat rindu dengan anaknya yang baru pulang dari London tapi tidak meluangkan waktu untuknya yang membuat dirinya tersadar bahwa Zeeva adalah ibunya. Gerald kemudian memakai celananya Kembali tapi tidak dengan bajunya lalu menyelimuti tubuh Zeeva yang sudah tidak terbalut apapun sambil menemaninya dan mengusap rambut coklat nan halus milik Zeeva tanpa sadar dia tertidur di samping Zeeva. "Kalau begitu aku saja yang mandi duluan." Kata Gerald sambil berjalan meninggalkan Zeeva yang masih belum percaya sepenuhnya dengan yang di katakan Gerald.Merekapun Sudah selesai mandi dan memakai bajunya kembali lalu meninggalkan hotel milik Reno. Sesampainya di mobil suasananya menjadi begitu hening tidak ada yang berbicara sepatah kata pun. "Gerald apa semalam Ibu bertindak aneh atau melakukan sesuatu yang salah?" Kata Zeeva memecahkan keheningan diantara mereka. "Sedikit, kau sangat mabuk dan terus saja meracau yang tidak aku mengerti. Apalagi kau sempat di tarik oleh lelaki yang tidak kukenal, apa kau mengenali lelaki itu?" Jawab Gerald tanpa berbalik melihat Zeeva yang masih setia memerhatikan jalan. "Sepertinya tidak, aku hanya mengingat aku pergi ke meja bar disana dan memesan minuman lalu seorang lelaki yang kelihatannya lebih tua dariku menghampiri dan menawarkan dirinya untuk menemaniku tapi aku menolaknya dan terus minum lalu selebihnya aku tidak ingat apapun."
"Bagus lah, maksud ku baguslah kau menolak lelaki itu, lupakan saja apa yang sudah terjadi semalam dan ingat mulai sekarang Ibu tidak boleh lagi menginjakkan kaki di tempat seperti itu lagi, kau mengerti?" Kata Gerald dengan nada yang begitu serius.
"Iya sayang, Ibu tidak akan kesana lagi untuk sementara waktu. Tapi kau juga harus meluangkan waktumu untuk Ibu." Kata Zeeva dengan mengerucutkan bibir ranum nan merah muda alami itu yang langsung di iyakan oleh Gerald.Sesampainya dirumah Zeeva langsung menuju ke kamar untuk berganti pakaian dan Gerald pun juga menuju ke kamar untuk berganti pakaian dan akan langsung berangkat ke kantor. Selesai berganti pakaian, Zeeva langsung menuju dapur untuk menyiapkan makanan karena sedari tadi mereka belum memasukkan apapun keperut mereka. Setelah masakan Zeeva sudah tertata dengan rapi di atas meja makan, Gerald kemudian turun dari tangga dan langsung menghampiri Zeeva yang sudah menunggunya untuk makan bersama sebelum ia berangkat kerja. "Gerald duduk dulu kamu makan yang banyak yah, Ibu sudah menyiapkan makanan kesukaan mu sudah 5tahun kau tidak memakan masakan Ibu kan?" Tanpa pikir panjang Gerald langsung mengambil kursi di depan Zeeva dan mengambil makanan yang sudah Zeeva siapkan, semuanya makanan kesukaan Gerald nasi merah yang rendah gula, sup sayur bening yang bersisi kacang-kacangan dan ikan goreng dengan sambal matah buatan Zeeva yang sangat nikmat. Yah, Gerald sangat suka ikan apalagi dengan sambal matah buatan Zeeva karna menurutnya ikan memiliki banyak sekali protein dan juga kandungan yang baik untuk tubuh lagipula Gerald tidak begitu menyukai ayam menurutnya jika setiap hari mengkonsumsi makanan yang berbahan ayam akan mengakibatkan badan mudah keram.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love U Mom
Romance"Jangan nak, tolong jangan lakukan ini pada ibu. Aku ini ibu mu, ibu yang membesarkan mu." suara seorang wanita dewasa yang sudah menginjak kepala tiga itu terdengar begitu menyedihkan di sudut kamar yang berantakan dan juga gelap. "Kau bukan ibu ku...