XII

2.4K 33 4
                                    

Aku sampai di salah satu ruangan yang tidak lain adalah ruangan direktur milik Tuan Gerald.
"Duduklah, akan ku ambilkan minuman."-kata pemilik ruangan tersebut dengan nada datar dan sambil menuangkan teh dari teko yang di balut emas ke cangkir kecil yang serupa.
"Sekarang kau bekerja dimana? Dan sebagai apa?"sambil menyuguhkan minum itu kepadaku.
"Sa..saya tidak... maksud saya belum dapat pekerjaan Tu..tuan."-kataku agak linglung.
"Kau kerja lah dengan ku, sebagai asisten pribadi ku, aku ingin melihat kinerja mu terlebih dahulu selama 3bulan lalu kita bicarakan soal gaji yang akan kau dapatkan perharinya ataupum perbulannya itu terserah dari kamu."
"Ma..maksud Tu..tuan, tu..tuan ingin memperkerjakan saya sebagai asisten tuan di perusahaan sebesar ini? Ta..tapi tuan saya hanya lulusan SMA biasa."
"Kau menjadi asisten pribadi ku kapanpun dan dimanapun itu. Bukan hanya sebagai asisten di kantor saja. Kaupun harus bisa menjadi asisten ku walau di rumah. Bagaimana? Apa kau berminat?"-senyum tipis yang mengambang itu membuat perasaan ku tidak enak saja.
"Sa..saya akan berusaha semaksimal mungkin tuan. Mohon bantuannya"-tanpa pikir panjangpun aku langsung mengiyakannya.
"Baiklah aku ada rapat sekitar 20menit lagi kau minum lah dulu minumanmu dan tunggu aku kembali, ada kontrak yang harus kita sepakati bersama."-katanya lagi sambil berjalan meninggalkanku.

Apakah ini keberuntungan atau kesialan? Aku mendapat pekerjaan sebagai asisten pribadi seorang konglomerat. Tapi rasanya aku agak khawatir dengan jabatan yang tuan Gerald tawarkan ini. Dan juga utang ku kepadanya masih ada. Ahhh... sudahlah aku coba saja dulu selama 3bulan ini. Semangat Gea.:)

Teh buatan Tuan Gerald yah? Enak juga. Mimpi apa aku semalam bisa minum teh buatan langsung dari orang konglomerat seperti dia. Hehehehe.

20menit pun berlalu, tapi... perasaan ruangan ini berAC tapi kenapa rasanya tubuhku panas semua? Apa aku demam yah? Tapi kenapa jantungku berdebar sangat kencang? Seperti ada yang bergejolak di dalam tubuh ku. Apa aku kena sebuah penyakit langka? Tapi kenapa baru sekarang munculnya? Ahhh... aku butuh air rasanya sangat panas disini.

Ceklek.. tanda suara pintu terbuka dari luar.
"Hmmm baiklah kita lanjutkan kontrak kita... heyy apa yang kau lakukan? Mengapa melepas pakaianmu disini?"-suara pria yang membuat perasaan ku semakin bergairah.
"To..tolong saya... sa...saya merasa kepanasan... seluruh tubuh saya rasanya panas, to..tolong..."
"Kau abis menenggak apa?"
"Te...tehhhh itu"
"Tidak ada yang salah dengan teh ini, akupun sering meminumnya tapi tidak pernah merasakan badanku panas, gulanya pun.... ehhh astaga aku salah memasukkan gula, ahh bisa kacau kalau melakukannya disini. Tapi dia juga pasti merasa tersiksa dengan kondisi sekarang ini."
"Mona, tolong jangan ganggu saya 2jam kedepan yah? Kamu hendle semuanya sendiri bisakan?"-kata Gerald dengan sekretarisnya diluar dan langsung mengunci pintu ruangannya itu.

"Heyy dengar.. sebenarnya aku tidak mau melakukan ini disini apalagi dengan kondisi seperti ini, tapi tidak ada pilihan lain selain yang satu ini."-kata lelaki itu yang tidak sepenuhnya aku mengerti ucapannya.

"Tubuhku seakan bergerak tanpa keinginan dariku.
Lelaki ini pun mulai mencium bibir ku dengan rakus, tapi perasaan panas yang ada di dalam diriku seketika mulai memudar saat tangannya menyentuhku. Apakah dia punya kekuatan ajaib untuk menyembuhkan penyakit aneh seperti ini?"
"Kenapa berhenti? Ayo lanjutkan lagi, rasanya sangat melegakan saat kau menyentuhku."

"Inipun juga salah ku, aku akan bertanggung jawab dengan semua ini. Kau tidak usah khawatir."-kata lelaki itu sambil melanjutkan yang dilakukannya tadi.

I Love U MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang