Eunwoo tengah bersiap dengan berbagai koleksi peralatan make up miliknya, rencananya ia ingin menonton Ji Young yang ikut pertandingan futsal. Hanya make up tipis karena kulit wajahnya sudah putih dan ia hanya fokus memberi make up pada sepasang matanya agar terlihat cantik. Tetap terlihat natural.
Pakaian yang dikenakan simple dan nyaman, blouse tanpa lengan berbahan katun dan celana denim dipermanis dengan sepatu kets. Eunwoo juga memakai tas rotan pemberian dari Jihoon ibunda Ji Young, oleh-oleh dari Indonesia saat wanita itu mendampingi suaminya dinas keluar negeri. Jihoon membeli khusus untuk Eunwoo sebagai buah tangan dari Bali.
"Hei, mau kemana?" Sapa Hwiyoung tetangga sebelah rumah saat bertemu Eunwoo yang baru keluar dari rumahnya.
"Mau main! Hwi oppa, aku boleh ikut sampai ke halte depan?"
"Masuklah, biar aku antar sampai tujuan."
"Tidak usah tapi kalau tidak merepotkan boleh juga."
"Ayo sudah masuk!" Ajak pemuda itu lagi.
Eunwoo bersorak senang bisa mendapat tumpangan gratis, kebetulan mereka searah dan Hwiyoung menepati janji mengantar Eunwoo sampai tujuan.
Sesampai di lokasi, keadaan sangat ramai baik di luar dan di dalam arena. Eunwoo tidak mengenal mereka semua kecuali Ji Young yang terlihat aktif berlari saat menggiring bola."Hahahahaha!"
Terdengar suara tertawa dari gerombolan para gadis menarik perhatian Eunwoo dan ia melihat gadis yang diaku 'teman' Ji Young, siapa lagi kalau bukan si Veronica.
"Ough! Dia lagi!" Gumam Eunwoo kembali kesal, apalagi mereka terlihat heboh saat tim Ji Young berhasil mencetak gol.
"Go! Go! Go!" Teriak para gadis menyemangati tim kampusnya, tingkah Veronica terus Eunwoo lirik. Gadis itu bertingkah layaknya seorang fangirl terlihat heboh dengan memegang slogan bertuliskan nama klub kampus. Pusing. Kesan Eunwoo lihat gadis itu terlalu hyper mencari perhatian.
"Young-ah! Saranghae!"
Bagai petir di siang hari dimana cuaca sangat panas, Eunwoo mendengar dengan sangat jelas apa yang gadis itu teriakkan saat pertandingan berlangsung. Ji Young sempat menoleh karena namanya dipanggil dan beberapa teman timnya tertawa.
Ji Young tetap fokus ke pertandingan yang akhirnya berhasil mereka menangkan membuat grup gadis tadi bersorak senang. Para penonton pun ikut bertepuk tangan. Tapi tidak dengan Eunwoo yang lebih memilih keluar arena dengan menunduk sedih.
"Eunwoo?"
Merasa dipanggil gadis itu menoleh dan melihat Jiwon, ia langsung memeluknya meminta perhatian.
"Eunwoo, kamu kenapa?" Jiwon mengusap lembut punggung teman kecilnya itu, Eunwoo hanya terdiam menahan tangis yang hampir pecah lagi.
"Bawa ke mobil saja." Ucap Seunghyub cepat karena keadaan sangat ramai, Jiwon langsung menuntun Eunwoo masuk ke dalam mobil milik Seunghyub. Selama di mobil Eunwoo menenangkan diri, Jiwon menunggunya dengan sabar hingga gadis itu mau cerita apa yang membuat ia sedih. Sementara Seunghyub menunggu di luar mobil memberi ruang untuk gadis itu mencurahkan isi hatinya.
"Jadi, sekarang kamu mau bagaimana? Kamu sengaja datang karena ingin memberinya semangat, kamu jangan mau kalah dengan temannya itu. Mereka hanya teman bukan?"
"Dia mengakunya teman, tapi entahlah..."
"Seharusnya dia mengenalkan kamu juga di depan teman-temannya termasuk orang itu agar tidak mengganggu lagi."
"Entahlah..." raut wajah putri bungsu Kim itu masih merengut, kembali menahan isak tangisnya.
"Yak... rapihkan ini. Terlihat berantakan hehe..." Jiwon membuka tasnya, mengeluarkan bedaknya dan sedikit membantu merapihkan make up Eunwoo yang sedikit luntur akibat menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, Sour, Bitter Taste Of Love
FanficHanya cerita khas remaja tentang cinta pertama dan impian mereka.