🌸delapan🌸

240 28 198
                                    

Minhyuk mengayuh sepedanya di sore hari, saat ia merasa bosan maka ia sering bersepeda seorang diri. Berawal dari keliling komplek rumahnya, ia terus mengayuh hingga ke pusat pertokoan. Merasa haus, ia mampir ke sebuah mini market dan membeli minuman sambil beristirahat sejenak.

Menikmati pemandangan kota merupakan keasikan sendiri bagi pemuda tampan itu. Tak jarang ia sering mengambil foto dari ponselnya, menyimpannya dalam folder yang ia buat agar bisa dibuka saat ia rindu dengan kampung halaman jika ia pindah keluar negeri nanti setelah lulus sekolah.

Hari mulai gelap maka ia mengayuh kembali sepedanya pulang ke rumah.

"Oppa darimana saja? Sana pergi mandi!" Eunwoo menjepit hidung dengan jarinya.

"Mau bilang aku bau?"

"Memang!"

"Ya sudah, roti gandumnya tidak jadi. Buat camilan aku saja nanti." Minhyuk memamerkan kantung bertuliskan toko roti langganan adiknya. Pandangan Eunwoo terus tertuju pada kantung itu.

"Oppa... aku mau rotinya..."

"Tidak boleh..."

"Oppa... aku minta!"

Minhyuk semakin cepat berlari menuju kamarnya, Eunwoo tidak mau kalah terus mengejar, hingga membuat gaduh seisi rumah.

"Oppa! Roti gandum!"

"Tak usah!"

"Oppa!"

"Ini buat camilan aku malam ini!"

"Oppa minta!"

Mingyu yang berada di ruang kerjanya terpaksa keluar melihat keadaan.

"Anak-anak jangan berisik! Papa sedang menelepon!"

Seketika Minhyuk dan Eunwoo langsung terdiam, Mingyu kembali masuk ke ruang kerjanya. Wonwoo sang ibu menyusul melihat apa yang terjadi.

"Oppa sih, papa jadi marah kan?"

"Kamu yang teriaknya sangat kencang."

"Kok aku? Oppa yang mulai."

"Hei, sudah jangan ribut. Hyukie, segera kamu mandi.  Sebentar lagi makan malam. Eunwoo kenapa kabur? Kembali ke dapur."

Eunwoo merengut langsung menuruti perintah ibunya, ia memang sedang membantu menyiapkan makan malam namun ia berlari saat mendengar suara pintu ketika kakaknya pulang.

Duduk bersama berempat mereka tenang menikmati makan malam. Semuanya serius dengan makanan masing-masing.

"Papa..." ucap Eunwoo ragu, Mingyu langsung menoleh ke arah putrinya.

"Mau coba ini?" Eunwoo memberikan piring lauk ke arah ayahnya. Ia menatap penuh harap agar ayahnya tertarik dengan lauk yang ia sodorkan.

"Eunwoo yang memasak, dicoba saja."  Ucap Wonwoo menjelaskan dengan tersenyum bangga.

"Benarkah?" Mingyu langsung menyendok sedikit dan mencicipinya. "Enak!" Ucap Mingyu senang memuji masakan putrinya. Eunwoo tersenyum senang menerima pujian dari sang ayah.

"Hmm mau merayu papa agar kartu kamu dikembalikan ya?" Ucap Minhyuk tenang.

Gadis cantik itu langsung melirik tajam ke arah kakaknya yang duduk di sampingnya. Kaki kanannya ia arahkan ke kaki sang kakak dan memberikan hadiah berupa tendangan.

"Awh! Ssshhh! Jangan kasar!" Omel Minhyuk dengan membalas melirik tajam. Mingyu yang melihat hanya tertawa dan mengerti tujuan putrinya.

"Papa....." Eunwoo mulai merengek dengan wajah memelas, Wonwoo mengulum senyum tidak ingin ikut campur.

Sweet, Sour, Bitter Taste Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang