Title: Secret Time
Genre: Romance, drama, marriage life, fanfiction
Cast: Minatozaki Sana, Jeon Jungkook
Lenght: Chaptered
Published every Tuesday
[Start from: 2019, 1 Oct - till end]
🗝️🗝️🗝️Kisah hidup setiap orang berbeda bagaikan selembar kertas berisikan cerita didalamnya. Lembar-lembar kertas yang telah terisi penuh berganti dengan lembaran kertas baru yang nantinya akan disatupadukan menjadi sebuah kisah hidup yang mengandung inti sari didalamnya.
Tidak selalu dalam sebuah cerita berakhir dengan bahagia, tidak selalu tokoh utama dalam sebuah cerita menjadi sebuah sorotan utama sang pembaca, selalu saja ada sesuatu hal yang menarik dibagian sisi lain sebuah cerita.
Hidup tidaklah jauh berbeda dengan deretan buku cerita yang berjejer rapi di rak buku perpustakaan tua. Didalamnya tersajikan sebuah alur yang menghibur juga membuat hati berdebar tatkala mereka dibuat penasaran dengan bagian selanjutnya.Tuhan berperan sebagai pengarang dalam hal ini, ia mempunyai rencana dan juga tujuan bagi setiap tokoh dalam bukunya. Kita adalah salah satu tokoh yang dibuatnya. Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi pada kita selanjutnya, semuanya sudah diatur begitu apik oleh-Nya sejak awal ia memutuskan untuk memberi kita peran dalam bukunya.
Berbeda dengan cerita Cinderella yang tinggal bersama ibu dan kedua saudara tirinya, putri Jasmine yang tinggal bersama ayahnya dan seekor harimau bernama Radja, lain pula dengan cerita Snow white dan ketujuh kurcacinya, Minatozaki Sana diberi peran sebagai seseorang yang tidak memiliki siapa-siapa di hidupnya.Sana sendiri tidak yakin oleh siapa dirinya di asingkan dan di acuhkan, salah seorang suster dari panti asuhan dimana dirinya tinggal mengatakan bahwa bayi perempuan yang cantik sudah berada di ambang pintu dalam keadaan menangis kedinginan dan juga kelaparan saat itu.
Karena tidak mampu membayar biaya sewa, panti asuhan memutuskan untuk menutup tempat yang menjadi satu-satunya harapan bagi anak seperti Sana dan mengembalikan mereka dengan menghubungi kerabat terdekat hasil pendataan yang pihak panti temukan sekuat tenaga.Sana tidak tahu bahwa masih ada yang bisa dihubungi saat itu. Seorang wanita diusia pertengahan datang menjemput Sana saat itu, umurnya sudah menginjak 6 tahun begitu Murakami Ayumi membawanya. Sana tidak tahu bahwa ibunya memiliki saudara perempuan yang cantik, setidaknya Sana tahu darimana ia mendapatkan wajahnya saat ini.
Sana membenci Ayumi, ia tidak tahu apakah dirinya harus bersyukur atau menganggap tinggal bersama Ayumi adalah sebuah kesialan. Bagaimana tidak? Ayumi hanyalah seorang wanita malam yang menjual senyum dan juga tubuhnya, dan hal yang paling Sana benci darinya adalah karena telah meninggalkan Sana seorang diri untuk kedua kalinya.“Kau mau bertemu dengan ibumu bukan? Kita akan mencarinya.” kata Ayumi sehari setelah Sana tinggal dengannya. Sembari menghisap rokok yang berada ditangannya, Ayumi menaikan kakinya keatas meja. “Kenapa dia bisa-bisanya meninggalkanmu padaku setelah melahirkanmu? Hidupku sudah berat, untuk apa aku harus mengurusmu? Menambah beban saja.” sambungnya.
“Ibuku tidak menginginkanku. Ia sudah lama membuangku. Imo, apa kau juga akan membuangku?” tanya Sana dengan wajah dinginnya, sebenarnya sejak Ayumi menjemputnya Sana sudah tidak menaruh banyak harapan pada wanita ini. “Jika benar begitu, lakukanlah sekarang.” sambungnya membuat Ayumi menatapnya nanar.
“Lihatlah caramu bicara. Yah, apa keluarga itu sampah? Kau bisa membuang dan memungut keluarga begitu saja. Lagipula, dirumah ini tidak ada siapapun selain aku, kau bisa membantuku membersihkan piring atau mencuci bajuku.” kata Ayumi. Pertemuan dan juga percakapan singkat mereka mampu membuat Sana menyayangi Ayumi mereka seperti berada dalam love-hater relationship.Waktu berlalu begitu cepat, Sana sudah tumbuh menjadi wanita dewasa yang mampu berkata dengan tegas apa yang ada dipikirannya apabila berhadapan dengan Ayumi. “Kau sudah tua, berhentilah merokok dan mabuk seperti ini!” ujar Sana begitu mengetahui kesehatan Ayumi tidak begitu baik seperti dahulu.
Ayumi pada akhirnya didiagnosa mengidap kanker serviks stadium akhir oleh dokter, ia tahu betul sisa waktu hidupnya tidak lagi lama. Sana sangat sedih mendengarnya, namun Ayumi tidak. Ia tidak begitu terkejut dengan penyakitnya, Ayumi tahu ia akan menerima ganjaran dari apa yang telah diperbuatnya. Tapi Ayumi tidak meninggalkan penyesalan, disaat-saat terakhirnya ia mengatakan pada Sana bahwa ia bangga pada dirinya sendiri karena telah membesarkan Sana dan juga merawatnya sampai sekarang dengan caranya dan juga keadaannya.Ia sudah berhasil mendidik Sana agar jauh berbeda dengan dirinya, ia sangat senang dengan Sana yang tumbuh menjadi wanita dewasa cantik, pandai dan juga mandiri. Setidaknya setelah dirinya pergi Sana bisa merawat diri sendiri. “Kau sudah aku anggap sebagai anakku sendiri. Aku menyayangimu Sana-ya.” Perkataan itu membuat Sana begitu kehilangan Ayumi saat itu. Ayumi akan tetap menjadi ibu dan juga wali bagi Sana.
Hidup terus berlanjut, Sana bekerja paruh waktu untuk memenuhi biaya hidupnya termasuk biaya kuliahnya. Terdapat beberapa pekerjaan yang ia ambil, dan salah satu diantaranya membawa Sana bertemu dengan Kim Taehyung. Dia adalah pria kaya raya yang seumuran dengannya namun hidup tanpa sedikitpun beban dipundaknya, yang Taehyung pedulikan hanyalah pergi bersenang-senang dan menghabiskan uangnya bersama wanita.Entah sejak kapan Sana menjadi dekat dan bergantung padanya, terlebih lagi pada uangnya. “Sana! Bisakah kau mengerjakan tugasku? Aku harus pergi malam ini, kali ini begitu penting.” ucap Taehyung mengejar Sana yang sudah berjalan cepat untuk mengabaikan Taehyung.
“Tidak!” kata Sana singkat. Taehyung tahu uang selalu menang, terlebih pada Sana, “Aku akan membayarnya.” Sana yang telah jauh didepan Taehyung kini menghentikan langkahnya dan menatap Taehyung tajam. “Tidak! Kau kira aku ini pembantumu? Itu pekerjaanmu, mengapa harus aku yang mengerjakannya?” ucap Sana kembali melangkahkan kakinya sebelum Taehyung terpaksa mengeluarkan jurus andalannya. “Aku akan membayar dua kali lipat dari biasanya.”
Cling..
Sana kembali menghentikan langkahnya, otaknya yang dipenuhi oleh uang mulai berpikir cepat, jika satu kali bayaran saja bisa membantu Sana menutupi biaya sewa rumahnya selama satu bulan mungkin kali ini bisa ia gunakan untuk membayar listrik dan juga air yang pembayarannya terpisah.Takut-takut Taehyung merubah pikirannya Sana dengan cepat berbalik arah dan berjalan ke arah Kim Taehyung untuk menerima setumpuk buku yang kini menjadi tugasnya. “DEAL!” kata Sana. Wanita itu selalu mengingat perkataan Ayumi bahwa uang bisa membuatnya bertahan hidup, jadi Sana usahakan untuk mendapatkan uang dari manapun itu tanpa menggunakan tubuh dan juga hargadirinya.
Hidup bersama Taehyung yang selalu bergantung padanya di masa-masa kuliahnya membuat Sana memiliki secuil rasa pada Taehyung, tentu saja pria free spirit itu tidak mengetahuinya.Sana tidak bodoh, ia tahu apa yang akan terjadi padanya setelah itu apabila Taehyung tahu kebenarannya, salah satunya adalah mungkin bank berjalan Sana dan sumber penghasilannya selama ini akan menghilang.
Tidak sedikit diantara teman-teman Sana dan juga Taehyung yang mengatakan bahwa mereka menjalin hubungan dan terlihat serasi apabila bersama, tentu saja Sana senang mendengarnya tapi Taehyung tidak ia lebih senang apabila orang-orang disekitar mereka mengetahui bahwa Sana dan Taehyung tidaklah jauh dari kata 'teman'. “Ei, aku memiliki standar yang tinggi dalam hal ini. Saat ini Sana hanyalah seorang teman, teman yang sangat dekat.” itulah sebabnya Sana mengubur perasaannya dalam-dalam sejak itu.
To be continued. ⏰
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET TIME (Completed)
FanfictionYou've been feeling so lost haven't you? It's time to feel something else. -emma