"Jadi ada apa dengan saudara saya dok?"tanya ayla tidak sabar
"Pasien sedang hamil 4 minggu"ucap sang dokter sambil tersenyum ramah.
"Oh ya satu lagi,jangan terlalu lelah dan jangan banyak pikiran itu akan membuatnya down"
"Baik dok terima kasih" ayla bersalaman dengan sang dokter lalu keluar dan menuju kamar jungra
Jungra masih berbaring memejamkan matanya,pikirannya berkecamuk memikirkan apa yang terjadi pada dirinya,bagaimana jika ayla marah?bagaimana jika eomma dan appa mengetahui jika diri nya tidak pergi ke tiongkok?
Aku takut.
"Ra~" panggil ayla lembut dia tidak ingin membuat sahabatnya tertekan dengan semua hal yang jungra rasakan sekarang
"Ayla maafkan aku" ucap jungra menangis dan memeluk ayla,sekali lagi dia berkata "mianhe~yo jebal"
Ayla tersenyum membalas pelukan jungra,memeluk sahabatnya dengan sangat erat berharap kalau jungra dapat melepas bebannya walau hanya beberapa menit.
Ada takdir yang bisa di ubah dan ada juga yang tidak bisa,aku sudah di tempatkan untuk memiliki takdir seperti ini,apa yang bisa aku lakukan?berharap? Tidak.itu bukan jalan keluar dari keburukan hidup,yang aku lakukan berusaha merubah takdir itu menjadi lebih baik.
"Kenapa menangis?kasihan baby mu ra" ucap ayla tersenyum memegang bahu jungra untuk menguatkan sahabatnya.
Jungra mendengar kata baby tersentak menatap ayla dengan bingung
Baby,apa maksud dari kata itu?
"Ba-baby?" tanya jungra ragu-ragu,ayla mengangguk memeluk sahabatnya dan berbisik tepat di telinga jungra "kau akan jadi seorang ibu"
Jungra menangis,dia bahagia mendengar kabar bahwa akan menjadi seorang ibu tapi dia juga sedih karna di saat seperti tidak ada suaminya yang menjaganya dan menyayanginya.
"Jangan menutupi semuanya lagi ra aku tidak suka,kau punya aku untuk membagi cerita" jungra mengangguk lalu melepas pelukan.
"Berapa usianya?"ucap jungra sambil tersenyum
"Eumm berapa yah?"ayla mencoba menjaihili jungra,kata orang ibu hamil itu sangat sensitif jadi dia ingin mencobanya
"Aku serius!"
Jungra mengomel,terlihat sangat lucu.ok ok ayla mengalah dia takut jika jungra akan benar benar marah.
"Empat minggu usianya"
"Aish jinjja aku bahkan tidak mengetahui nya" ujarnya terkekeh pada dirinya sendiri
Jungra harap dengan kehamilannya jungkook mau menerimanya.semoga saja.
"Ayo pulang,dokter sudah membolehkan mu pulang" ajak ayla sambil membawa tas yang JungRa bawa tadi.
"Eoh"
∪ˍ∪
Hari ini aku di jemput oleh jungkook untuk pulang kerumah,seolah olah aku habis dari tiongkok bersamanya.
Sangat menyebalkan!bagimana bisa dia bermesraan di depan ku tadi,ingin rasanya membunuhnya
"Kau gemuk sekali!" ejeknya sambil tertawa merendahkan ku
KAMU SEDANG MEMBACA
Who Care?
FanfictionBerawal dari keterpaksaan mendonorkan darah karna permintaan orang tua seorang pria membuat JungRa rela mendonorkan darahnya,memang sedikit sulit mencari golongan darah A pada saat itu karna stock darah di rumah sakit habis, bukan hanya disitu JungR...