Han Baek Hyun...
Nama yang selalu membuat hatiku bergetar saat disebut.
Dia seseorang yang lagi dan lagi membuatku jatuh semakin dalam.
Aku tidak tahu apa yang membuatku begitu terpesona akan dirinya.
Pria berparas tampan mendekati cantik dan imut.
Senyuman manis menenangkan membuat siapapun yang melihatnya akan ikut tersenyum.
Adakah alasanku untuk meninggalkannya walau hanya sekedip mata?
Hampir lima tahun lalu, Baek Hyun mengambil langkah yang menurut sebagian orang memilih untuk menyerah, namun dia memilih untuk melangkah maju. Keputusan berat bagi orang lain, terasa ringan untuknya.
Jauhnya jarak yang memisahkan membuat semua orang memilih mengakhiri kesekian hari yang dihabiskan bersama.
Long Distance Relationsip, mungkin dalam kamus Baek Hyun ada kalimat, "Cintailah jarak, karena jarak akan membuat rindu di antara kita."
Aku ingat. Setelah hari kelulusanku dari Seoul University, dia lari tergopoh-gopoh menemuiku ke Bandara Internasional Incheon. Menyerahkan sebucket bunga beserta satu cup es krim stroberi kesukaannya yang kini juga menjadi rasa kesukaanku.
Alasannya, sebucket bunga untuk ucapan selamat atas kelulusanku dan satu cup es krim untuk rasa cintannya padaku sama seperti kecintaannya pada buah stroberi. I like strawberry, and i love you...
Uniknya lagi aku menerima permintaannya menjadikanku kekasihnya saat itu.
*****
Hankuk University of Foreign Studies (HUFS), adalah gudangnya bahasa dunia di Korea. Menjadi satu-satunya universitas yang menyediakan banyak sekali bahasa-bahasa dari negara yang ada di dunia. Untuk fasilitasnya, Hankuk menawarkan departement dan sebuah gedung khusus bahasa. Tentu hal ini sangat mampu menunjang kegiatan belajar mahasiswa.
Dari 45 bahasa yang disediakan, ada beberapa bahasa yang banyak diminati. Selain bahasa lokal , ada bahasa Mandarin, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan kemudian bahasa Indonesia, serta beberapa bahasa lainnya.
Sebenarnya, Universitas Hankuk memiliki kampus anakan. Jika pusat atau induknya berada di tengah kota metropolitan Seoul. Maka anakannya berada di pinggiran dengan udara yang menyejukkan dan menenangkan dari pohon rindang.
Kini aku baru saja keluar dari gedung besar tempatku bekerja. Menjadi dosen bahasa Indonesia di Universitas Hankuk. Sudah hampir dua tahun lamanya. Tepat saat aku meluluskan s2-ku di Yogyakarta.
Keberuntungan mungkin sedang berpihak kepadaku. Menjadi lulusan terbaik berturut-turut membuatku mendapat tawaran mengajar. Sehingga ilmu yang kudapatkan tak akan sia-sia. Aku mendapatkan ilmu dan kemudian aku yang memberikan ilmu. Semuanya berputar. Bertukar tempat.
Nyatanya kembali ke tanah Gingseng ini bukanlah impianku, namun menolak untuk kembali pun bukanlah keinginanku. Secuil hatiku berada di sini. Sebagian hatiku ada di sini. Sebuah harapanku ada di sini.
"Hya!" teriak seseorang mengagetkanku.
Aku menengok menatapnya. Pria itu sudah di sampingku juga ikut membalas tatapanku dengan wajah innocent-nya.
"Noona, kau akan langsung pulang?" tanyanya mengedipkan matanya beberapa kali.
Aku mengangguk. "Ada apa, Sehun?"
"Mau pulang bersamaku? " tanya Sehun sekali lagi.
Aku mengangkat alisku heran. Jadi dia mengejutkanku hanya karena ingin mengajakku pulang bersama?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perpisahan Manis
RandomPerpisahan itu tak selamanya menyakitkan, ada di beberapa kesempatan menjadi sangat indah. salah satunya Beautiful Goodbye, perpisahan indah. Katanya berbicara adalah kuncinya. Namun tepatnya, berbicara dalam memberi pendapat, menyerukan isi hati u...