06. Bastard

5K 712 173
                                    

Tidak ada yang tahu bagaimana keluarga aneh tersebut dimulai; maksudnya relasi unik yang terjadi antara Kim Taehyung dan juga Kim Kara. Sebuah pernikahan yang menjebak keduanya dalam kubang-kubang air didihan neraka.

Selalu banyak yang bertanya-tanya. Siapa yang mengajak menikah? Bagaimana resepsinya dijalankan? Mengapa bisa memutuskan menikah sementara keduanya memilik sisi yang saling bertolak belakang; yang kinerjanya justru seperti magnet. Hal itu sungguh membingungkan. Banyaknya desparitas antara Taehyung dan juga Kara tak pelak menjadi trending topik dalam kalangan universitas setiap harinya. Keduanya jelas tidak memilik afeksi yang saling ditunjukkan dengan kentara atau barangkali memang tak ada?

Minoritasnya berpikir bahwa keduanya mungkin saling membutuhkan dalam konteks yang rumit. Menuntaskan hasrat psikopat? Akan tetapi jelas Kara bukankah masokis dan Taehyung si tanpa perasaan itu hanya memukul isterinya saja. Bukan peranan sadism atau pun lawannya. Benar, Taehyung adalah lelaki dengan mulut tanpa filter dengan kebekuan hati total. Pemberi detensi paling buruk dan dijauhi, akan tetapi belum sekali pun melayangkan satu tangan kemudian di daratkan pada orang lain sebagai landasan. Hanya Kara, dan hanya isterinya itu.

Barangkali karena Taehyung tidak mampu mngontrol diri sebab Kara sendiri sama sadisnya? Apakah lelaki itu ingin menunjukkan kesakitan apa yang dirasakan korban-korban injakan kaki juga tamparan tangan-tangannya. Kemungkinan besar iya. Akan tetapi sebagian menyangkal hingga berakhir kembali menimbulkan pertanyaan sama dan terus memusingkan.

Relasi tanpa afeksi, dan ternyata ada satu mahasiswi yang belakangan gencar menarik-narik afeksi yang tenggelam dalam tubuh si Iblis Kim dengan kalimat-kalimat tak layak diucapkan. Tanpa sopan.

"Jika tidak ada yang ingin dikatakan lagi. Aku persilahkan untuk meninggalkan ruanganku sekarang."

Sayang sekali itu tidak berimbas apapun terhadap Jukyung. Gadis itu malah menolak merekam nada-nada dingin dan tak terlalu bersahabat yang baru saja Taehyung katakan padanya. Sengaja datang hanya untuk bertanya rumus tidak penting saja. Pencuri perhatian, dan jika saja Kara melihat hal ini. Barangkali akan terjadi sedikit guncangan ringan dalam ruangan Taehyung sehingga timbulkan pergeseran barang-barang.

Belakangan ini desas-desus semakin beredar cepat. Terbang seperti pesawat tempur dan menabrak telinga-telinga setiap tempat. Perihal permusuhan sengit yang semakin terjalin kental antara Jukyung juga Kara si Iblis wanita. Mengenai Kara yang kerap melabrak orang lain sebab tak kunjung temukan Jukyung dimana pun. Perempuan itu mengira semua orang berkomplot menyembunyikan gadis itu, tak ayal unit kesehatan universitas belakangan sering ramai pengunjung. Sebagian mahasiswi dirawat cepat setelah menerima tendangan juga jambakan kuat hingga berakhir membenturkan kepala pada dinding. Pelakunya masih sama, selalu meninggalkan pesan yang sama sebelum pergi. Bahwa jika mereka masih bersekutu melindungi Jukyung darinya, akan terus ada darah di sudut-sudut jalan.

Selama itu pula, Jukyung bersembunyi. Memiliki alasan besar untuk tetap tinggal dalam ruangan Kim Taehyung jika ingin selamatkan diri sendiri. Karena hanya ruangan inilah yang tak bisa Kara tembus. Pasalnya gadis itu benci berurusan dengan Kim Iblis Laknat Taehyung.

"Kau tau 'kan aku bisa saja keluar kemudian ditindas begitu saja di depan pintu. Tidak ada yang bisa memastikan Kara akan melakukan apa padaku." Jukyung mendekat. Berdiri di depan meja sementara Taehyung masih enggan melepaskan fokus dari wajahnya.

"Sudah berapa kali kubilang kau bisa mengandalkan aku. Laporkan apa saja yang ia lakukan padamu. Aku bisa membalasnya lebih parah lagi." Taehyung serius sekali dengan ucapannya. Seolah-olah memang tak apa menyakiti Kara dengan cara paling jahat asal perempuan di hadapannya bisa bebas.

"Apa maksudmu aku boleh terluka di tangannya, begitu?"

"Tidak." Dosen itu menyahut cepat. "Dengar, Jukyung. Aku ingin kau aman, aku juga ingin meindungimu. Tetapi aku juga punya batasan-batasan untuk itu. Aku memiliki ruang pribadi, aku butuh menikmati oksigen sendiri, aku perlu mengerjakan tugas-tugasku dengan tenang agar lekas rampung. Selain dirimu, kau juga harus memikirkan kondisiku."

PROTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang