11. Moon

4.5K 831 471
                                    

Sebenernya, sih aku rajin update. Asal kalian juga rajin spam komen. Hihihi:)

Selama ini Kara hanya menatap dunia sebagai lubang hitam penuh makhluk menyeramkan. Ia berada pada jurang terdasar dan sulit mendapatkan vista yang baik. Tidak ada pelangi seperti yang diagungkan orang-orang, bahkan Kara juga tak pernah benar-benar dapat melihat warna-warna dari lambung semesta.

Tidak pernah ada kiasan bagus untuk menjadi pronomina kehidupan Kara. Sebab memang tidak pernah ada fragmen bagus untuk diabadikan dalam kepalanya. Atau mungkin, segala kenangan permen yang manis itu menguap begitu saja sejak kepergian sang ibu yang entah ke mana.

Selama ini, Kara hidup dengan pola pikir yang imbesil. Ia mengikuti ke mana kakinya melangkah, ia melakukan apa yang selintas ingin emosinya puaskan. Bahkan jika itu menyakiti orang sekalipun, Kara akan lakukan. Karena gadis itu memang tidak pernah memiliki pegangan atau pun tujuan. Barangkali Taehyung benar, pun dengan pemikirannya sendiri; bersama lelaki itu sama halnya dengan hidup tanpa napas, dan ia tidak dapat menjadi malaikat di tengah makhluk bercula merah.

Substansinya adalah Kara telah lama kehilangan jati diri. Ia hanya bongkahan berjalan dan tanpa tujuan, hanya benalu yang terus dijadikan pelampiasan cambukan. Setidaknya, memang benar eksistensinya sedikit berguna bagi keberlangsungan hidup Kim Taehyung; si psikopat tua yang begitu mencintai aniaya.

Hidup tanpa peduli dengan apa itu harapan.

Ya, Kara menggunakan otaknya dengan begitu invalid. Berpikir bahwa dirinya adalah makhluk amerta yang tak dapat binasa. Hingga beberapa minggu lalu memantapkan hati untuk membangun tujuannya sendiri, menyusun harapan untuk setidaknya dapat kembali menelan kenormalan. Dan ternyata itu adalah hal yang begitu sulit, karena ia telah mengubah diri begitu banyak, hingga tidak dapat menemukan bekas-bekas titiannya sebelum memijaki jantung iblis.

Lalu, bagaimana sekarang? Kara tidak dapat menjadi manusia normal untuk mencintai Taehyung dengan cara yang wajar. Ia terlalu laknat untuk mengembangkan afeksi gila semacam itu. Dan, ya. Kara memang gila. Begitu sosok dirinya dalam kepala Taehyung, ia tidak waras dan tidak akan pernah pantas bersanding dengan lelaki tua itu. Selama ini ia menemukan begitu banyak disparitas antara dirinya dan juga Kim Taehyung, sebab itulah kini penilaian antara akseptabel itu bertunas ke permukaan.

"Makan!"

Bahkan meski bentakan itu begitu independen, Kara menganggap itu hanya skenario dari fragmen pretensi. Bagaimana, ya menjelaskannya? Kekejaman Taehyung justru menjadi alasan kuat mengapa Kara harus memberikan izin pada afeksinya untuk melakukan ekspansi di dalam tubuhnya. Ia ingin menyediakan lahan yang luas untuk keberlangsungan jiwa baru agar tumbuh dengan begitu fertil; kondusif dan tanpa endemi-endemi filaria.

"Aku mau ponselku kembali." Kara menuntut bahkan tanpa menoleh pada arah makanan yang Taehyung letakkan di atas nakas.

"Memangnya siapa kau dengan beraninya menuntut sesuatu dariku?" Alis Taehyung menukik tajam. Ia bersedekap dengan dua tatapan elang yang siap memangsa tubuh ringkih di depannya.

"Aku meminta bagianku. Kau menyita ponselku tanpa alasan yang jelas. Katakan! Kenapa kau lakukan itu?"

"Ada apa dengan benda itu, hm? Ingin menelepon simpananmu? Sudah berbuat sejauh mana dengan si Park Jimin bajingan itu?" tuntut Taehyung dengan oktaf tinggi.

Empirisnya, Kara selalu sukses membaca dengan baik cara Taehyung mengebumikan afeksinya sendiri. Maka, kala lelaki itu mencoba untuk melakukan hal serupa untuk melenyapkan simpatinya, Kara memilih untuk lebih dulu melakukan tindakan preventif.

"Berhenti menelanjangkan kecemburuanmu itu, Kim. Kau membuatku geram," ucapnya.

Sedang Taehyung tampak memicingkan mata usai menerima agresi kalimat semacam itu dari si rengsa Kara. Apa katanya? Oh, yang benar saja? Seharusnya ia tidak bersikap lunak hanya karena dua kaki perempuan itu mengalami cacat serius. Perlukah Taehyung biarkan saja ia? Melakukan opsi ares?

PROTAGONIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang