"Bian, loe dah denger nggak kalo di tempat ini akan dibangun apartemen."Sisil gadis manis berkulit sedikit gelap membuyarkan lamunan lapar Bianca akan ayam bakar taliwang.
"Hmm, denger," sahut Bianca tanpa mengangkat wajah dari ponselnya yang menampilkan pemandangan indah pantai dan gunung di Nusa Tenggara Barat.
"Tapi kamu pasti nggak tahu 'kan , siapa yang berniat meratakan tempat ini. Termasuk kafe bungamu ini," kata Sisil lagi sembari menyerumput es kopi lattenya.
"Emang siapa?"
"Devan, si Red Devil, bos perusahan Shang Yang Corp, mantan tunanganmu itu," Jawaban Sisil berhasil membuat Bian mengangkat kepalanya. Giginya sedikit gemeretak karena rasa marah.
Devan Keano Liu, pria tampan berdarah Tionghoa yang terkenal arogan dan dingin, calon penerus dari sebuah perusahaan multy nasional yang bergerak dibidang design dan proferty.
Ingatan Bianca secara refleks kembali pada kejadian tiga tahun yang lalu, dimana saat dia masih bekerja diperusahaan Shang Yang Corp atas rekomendasi dosen juga seniornya dikampus.
Bianca merupakan sarjana teknik arsitektur dengan nilai IPK rata-rata diatas 3,2 namun diperlakukan seperti kuli bangunan.
Devan yang saat itu berkedudukan sebagai Manager art and building dengan arogannya selalu memberi Bianca tugas melebihi kapasitasnya yang hanya staf. Shang Yang Corp merupakan salah satu perusahaan besar yang menaungi beberapa perusahaan lainnya yang merupakan lingkaran bisnis keluarga.
Kisah cinta diantara dirinya dan pria arogan itulah yang membuat Bianca akhirnya memilih pergi dari kehidupan pria itu , pergi disaat usai pernikahan mereka belum seumur jagung .
Salah paham, trik bisnis yang kejam dan ketidak pastianlah yang membuat mereka memutuskan untuk saling melupakan.
Melupakan ikatan yang sudah mereka jalin dengan janji suci dihadapan Tuhan.
" Kalau kau ingin pergi, Pergilah ! Tapi aku tidak akan pernah menceraikan kamu, walau kamu meminta itu! "
Itulah kata terakhir yang Bianca dengar dari mulut pria tampan bermarga Liu itu.
Pergi membawa rasa sakit yang teramat dalam.
***
Bianca wanita berusia 26 tahun memiliki profesi sebagai Arsitektur lulusan salah satu universitas negeri yang ada di Kota Beijing, China.
Mengadu nasib di kota Jakarta yang tak pernah tidur , dengan mengantongi surat rekomendasi dari dosennya, Bianca pun memberanikan diri memasuki perusahaan multy nasional di bidang property yang dia tahu juga memiliki kantor cabang di kota Shanghai, China.
Bianca tampak terburu-buru berlari kearah pintu lobby salah satu pusat perbelanjaan ternama di kota metropolitan tersebut
Karena keasikan mencari buku tentang pekerjaan yang dia tekuni, gadis itu sampai lupa jika pukul tiga sore nanti ada rapat terkait proyek yang akan dia tangani.
Bianca sedikit tertegun, saat melihat mobil SUV berhenti di depan lobby.
"Wuih keren banget taksi onlinenya. Sekelas Mercy ngojek juga ya," gumam Bianca.
Karena terburu-buru, gadis itu tak memperhatikan plat nomor juga merk mobil di aplikasi transfortasi online yang ada di ponselnya.
Tanpa bertanya, Bianca pun langsung masuk ke mobil yang tengah berhenti tersebut.
"Ayo, Bang! Langsung jalan," pinta Bianca pada pria yang duduk di belakang setir.
"Nona siapa?" tanya pria didepan Bianca bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU BIANCA
FanfictionMenikah adalah satu kata sakral yang kadang sulit di nalar . Cinta sebuah rasa yang bisa datang diawal bisa juga dipertengahan jalan. sikap egois dan posesiv kadang melebihi takaran yang dianjurkan dalam sebuah hubungan. pertengkaran selalu mewarna...