Chafter 6

1K 50 1
                                    

Hari yang melelahkan , Bianca bersama team worknya berjibaku menyelesaikan tugas pengerjaan proyek resort di Lombok , sementara mas Henry dan mba Adityas bersama teamnya mengerjakan resort yang di Wakatobi .

Mereka bekerja seperti orang dikejar debcolector , karena deadline yang diberikan oleh pimpinan hanya 1 bulan untuk menciptakan design resort yang modern , nyaman tapi tetap menampilkan kearifan budaya lokal . Dan itu nga mudah .

Tiba - tiba terdengar suara keras Devan membahana keseluruh ruangan . Bianca yang saat itu berada di workshop sampai terkejut dengab suara marah si Red Devik. Karena  ruang workshop satu dimana tim nya bekerja letaknya bersebelahan dengan ruang kerja Devan si Manager Arogan dan Dingin.

Bianca bertanya pada anggota teamnya dan dijawab dengan gelengan kepala serentak mereka.

" Kamu kalau tudak bisa buat laporan kerja bilang kesaya jangan sok pintar ! ." suara Devan terdengar bersamaan dengan suara hempasan kertas .ke lantai.

" Lihat grafik yang kamu buat , apa ini yang disebut profesional ? Ini gambaran anak SD ! Tidak bisa terbaca secara statis , kamu bisa pake komputer apa tidak sich , nulis kalimat saja banyak yang salah ." Devan masih terus mengomel .

Hingga beberapa saat kemudian suasana kembali hening . Terlihat Gisella berjalan keluar dari ruangan Devan sambil menangis lalu masuk ke ruang team work dua , Gisella merupakan anggota tim kerja mbak Adityas .

Kemarin Lucky dan Sandra dari teamnya Bianca yang kena semprotan kata - kata mutiara dari Devan , permasalahan hampir sama hanya bedanya mereka salah dibahasa saja karena mereka berdua menggunakan bahasa gaul dalam laporannya .

" Kenapa sich boss Devil mulai kemarin marah mulu bawaannya ." tanya Mikail .

" Tau ! Lagi PMS kali , makanya sensi." jawab Alif asal.

" Boss kan tiap hari selalu marah seperti angry bird , masa pmsnya juga tiap hari ." tanya Hanif yang kelewat polos anaknya .

" Kali aja udah bocor ." jawab Alif asal semakin membuat Hanif bingung.

" Angry bird bagus juga tuch julukan ." Mikail yang lagi asik dengan laptopnya kumat usilnya.

" Sudah kembali kerja ,fokus ayo fokus ! Jangan sampai kita juga dapat kata mutiara paling romantis dari si Angry Bird ." Bianca berkata sembari mengecek laporan yang dibuat Lucky dan Sandra .

" Sandra , Lucky sini dech ,kalian ada tertukar dalam penulisan jenis marmer untuk lantai ." Bianca melambaikan tangannya agar Sandra dan Lucky mendekat .

" Yang mana mbak ?," tanya Lucky sembari melihat kearah layar laptopnya .

"Dibagian 4 sub material , untuk lantai ruangan tamu kita pakai material marmer jenis Satuary Marble bukan jenis limestone , karna untuk jenis Limestone itu untuk kamar mandi , untuk ukurannya udah bener ." Bianca menjelaskan bagian yang harus segera direvisi , Lukcy dan Sandra tampak serius dan mengangguk paham .

" ehh satu lagi untuk dapur saya design menggunakan marmer jenis Cipolin bukan Violin karna kalau Violin itu jenis alat musik ." kata Bianca lagi dengan senyuman.

" Mbak Bianca untuk unsur kearifan lokalnya apa yang akan kita masukkan didalam design ." Tanya Alif sembari badannya bergoyang - goyang ngikuti musik melalui erlarphonenya . Udah kayak ular keket aja nich anak .

" Coba dech kamu buka di File Design Bian , disitu saya ada coba beberapa unsur kearifan lokal ." kata Bianca lagi , sementara Alif manggut -manggut sembari fokus ke laptopnya.

Sedetik kemudian dia pun tersenyum.
Alif menunjukkan hasil akhirnya dari design resort ke Bianca , dan Bianca sangat terkesan design yang sudah dia buat sudah diperhalus oleh Alif dan Joshua . Untuk kemudian diserahkan ke Ryo Kamachi untuk dibuat animasi 3D nya agar lebih menarik saat dipresentasikan .

 LOVE YOU BIANCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang