Walau sudah memiliki hubungan sebagai kekasih, namun sikap Devan di kantor tidak pernah berubah.
Masih Devan yang arogan, perfeksionis dan dingin. Dan Bianca tau itu sebagai bentuk profesional sebagai pimpinan, dan Bianca sendiri juga tidak mau menonjolkan hubungan mereka, walau saat diluar kantor dia bisa bermanja pada Devan dan Devan pun dengan senang hati memberikan semua perhatian dan rasa sayangnya pada Bianca sebagai kekasih hatinya.
"Devan kamu memang setan , aku kutuk kamu jadi kodok jelek ." teriak Bianca setelah Devan menutup telp secara sepihak .
Tapi sedetik kemudian, Bianca terkekeh, " kalau Devan jadi kodok jelek, masa aku ikutan jadi kodok jelek agar bisa selalu bersama, ihhh ogah ahh, Ya, Tuhan . Aku tarik lagi kutukan tadi. "
Namun sedetik kemudian, Bianca kembali memaki kelasihnya itu.
" Ngga usah jadi kodok deh. Mending klo ketemu aku bejek-bejek biar jadi Devan penyet ." Bianca masih mencak - mencak sendiri di dalam kamar tidurnya .
Dia benar - benar tidak habis pikir setan satu ini hobi sekali menganggu waktu liburnya , ada aja alasan untuk membuat dia tetap kerja yang sebenarnya bukan bekerja dalam makna sebenarnya, namun menemani pria itu bekerja , walau untuk itu Bianca mendapat bonus yang lebih besar dari yang lain , tapi dirinya sendiri pun ingin memiliki waktu khusus untuk dirinya sendiri, seperti bermalasan saat week end atau berkeliling mall sampai capek yang tentu saja untuk berkeliling mall Devan tidak akan mengizinkan kecuali bersama dengan dirinya.
Belum hilang kekesalannya tiba - tiba ponselnya kembali berdering .
Tanpa melihat nama pemanggil Bianca langsung menjawab dengan nada ketus .
" Ada apa lagi Dev ."
" ihh kok Dev sich , nich aku Sisil , Bian !." teriak suara diseberang .
Bianca kaget dan langsung melihat kelayar ponselnya , ternyata bener Sisil bukan menelphone tapi video call, sehingga jidat jenongnya keliatan sekali lebarnya .
" ehh maaf Sil , ada apa loe nelp gue ?." tanya Bianca sedikit gugup , karena bukan apa tadi dia keceplos nyebut nama Devan tanpa embel-embel pak atau boss, sementara Sisil termasuk golong cewe kepo sedunia.
Bahkan pernah menyabet juara dunia untuk kategori cewe terkepo dan terempong sedunia maya." Ada apa sama Mr Dev , emang loe diapain ama tuch cowo." nah bener kan naluri keponya muncul.
Bianca meringis mendapat pertanyaan dari sahabatnya itu.
" Ngga ada apa-apa , tadi Mr Devan cuman ngingetin kalau besok itu hari senin dan hari senin biasanya ada rapat ." sahut Bianca terpaksa mengarang bebas .
"Ohh kirain loe abis dicium sama itu cogan, trus loe ngga terima karena nyiumnya hanya formalitas aja ." Sisil kumat ngaconya , ekspetasinya sudah kemana - mana .
" Mesum loe , memang aku cewe gampangan ." sahut Bianca sewot tapi dalam hatinya membenarkan dugaan Sisil .
Seminggu yang lalu Devan memang sudah mencuri fist kiss nya dan juga hatinya dengan perkataan cinta yang dia ucapkan. Dan dirinya sedikit pun tidak melakukan protes apalagi menyusun rencana demo, karena dirinya pun akhirnya bisa menerima perasaan pria itu yang sudah menunggunya selama delapan tahun ini, ciuman pertama oleh sang cinta pertama, sungguh sebuah kisah yang manis.
" Kirain kamu khilaf , tapi kenapa wajahmu merona merah begitu ? " ejek Sisil sembari tertawa .
" Merah kenapa? Ohh freon ac dikamarku sudah harus di isi makanya gerah. " bohong Bianca dan dia merintuki setiap dirinya membahas Devan, pasti pipinya akan merona, apalagi saat bersama pria itu. Dan hal ini menjadi bahan Devan untuk menggodanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU BIANCA
FanfictionMenikah adalah satu kata sakral yang kadang sulit di nalar . Cinta sebuah rasa yang bisa datang diawal bisa juga dipertengahan jalan. sikap egois dan posesiv kadang melebihi takaran yang dianjurkan dalam sebuah hubungan. pertengkaran selalu mewarna...