Setelah 2,5 jam perjalanan , akhirnya mobil Devan memasuki area padang golf yang cukup berkelas.Devan memarkir mobilnya ditempat yang cukup teduh di ujung area parkir.
Bianca segera turun dari mobil setelah mendapat perintah dari tuan boss, mereka berjalan berdampingan menuju pintu masuk arena golf itu.
Bianca dapat membaca tulisandi papan nama depan pintu masuk resort " Sanga Buana Golf and Resort "
Sebuah nama yang sangat familiar untuk kalangan atas." Kalau saya tidak salah ingat , apakah arena golf ini milik Wijaya Corp ?." Bianca bertanya saat mereka memasuki lobby arena golf & resort Sangga Buana itu.
Devan yang berjalan tepat disebelah gadis itu hanya menoleh sesaat lalu mengangguk ," Ingatan anda tidak salah nona. "
Saat Devan berdiri didepan meja resepsionis, baru sadar oleh Bianca kalau tampilan Devan hari ini sangat berbeda dengan hari biasanya.
Karena dirinya sudah terbiasa melihat Devan dalam balutan setelan jas mahal dengan kemeja dan dasi ditambah sepatu vantofel yang mengkilap khas executive muda selama 5 hari kerja, atau plus akhir pekan saat harus menjamu tamu dalam acara formal , selama hampir dua tahun dirinya bekerja di SY Crop .
Tapi hari ini mata indah Bianca disuguhi pemandangan yang beda dari biasanya.
Devan tampil lebih cool namun tetap terlihat maskulin dan mantly dalam balutan pakaian casualnya.
Mengenakan T Shirt putih polos dipadu kemeja lengan panjang warna biru dongker yang digulung 3/4 lengan, celana jeans biru muda plus sepatu kanvas merk Air Jordan berwarna biru dongker bergaris putih sangat serasi terpasang ditubuhnya yang tegap dengan tinggi 188 cm , rambutnya yang hanya diberi foam dan menggunakan jari sebagai sisirnya menambah nilai plus diwajah tampannya , score 10+2 untuk pria dingin itu. Tak sadar ada senyum diwajah gadis itu.
"Hey, malah bengong. " tiba - tiba sebuah tangan besar bergerak didepan mata membuat Bianca yang jelas sedang menatap pria itu tergagap karena kaget.
" Lagi mikirin aku ya, segitu terpesonanya. " ucap Devan lagi sembari tertawa menggoda .
Ups, Bianca menyadari kesalahannya , segera di cebikkannya bibirnya untuk membalas godaan pria dingin didepannya.
Aku mendelik kearahnya ,untuk menguatkan argumen kalau apa yang dia bilang adalah salah padahal dalam hati malah bener 100% .
" Jangan ge er! Aku hanya mengagumi interior resort ini saja. " Sahut Bianca mengalihkan pandangannya ke sudut lobby yang dihiasi dengan pot besar berisi tanan hijau dalam ruangan.
" Pake nolak lagi , tapi benerkan lagi mikirin aku. " Devan menggoda lagi sembari mulai melangkah dengan kedua tangan berada disaku celana jeansnya.
Bianca masih berwajah masan, namun gadis itu tetap mengikuti langkah Devan .
" Ngapain aku mikirin kamu, aku lebih tertarik mikirin Lee Min Ho yang memutuskan berpasangan dengan Jun Jin Hyun daripada sama aku. " sahutku ketus, namun jawabanku malah membuat tawa Devan pecah.
" Mimpi loe kejauhan. " Tiba - tiba Devan menyentil kening Bianca dengan jari tangannya sembari tertawa.
" Iri? , bilang boss . " Bianca bersungut - sungut sembari mengelus jidatnya. " Sakit tau. "
Devan hanya menggeleng pelan, lalu meraih bahu Bianca untuk berjalan sedikit lebih cepat.
Eh tapi sejak kapan ya mereka ngomongnya udah kamu aku, padahal sebelumnya kan ada perdebatan seperti biasa.
Flashback on
Bianca dan Devan sebenarnya bukan baru kenal tapi mereka saling kenal sejak tahun pertama SLTA tapi berpisah saat kuliah karena Bianca meneruskan kuliahnya di University Of Melbroune dengan beasiswa prestasi Sementara Devan melanjutkan ke sebuah Univeritas terkenal di London sesuai amanah oarangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU BIANCA
FanfictionMenikah adalah satu kata sakral yang kadang sulit di nalar . Cinta sebuah rasa yang bisa datang diawal bisa juga dipertengahan jalan. sikap egois dan posesiv kadang melebihi takaran yang dianjurkan dalam sebuah hubungan. pertengkaran selalu mewarna...