Maaf di Chafter ini ada sedikit kalimat 21+ mohon pembaca bijak ketika membacanya ..
Dan kalau tidak suka di lewati sajaThanks ya ..
Jamuan makan malam ini digelar di halaman belakang Mension mewah milik orangtua Devan .
Bianca sedikit ragu saat Devan sudah menghentikan mobil di halaman depan Mension itu , dia ragu apakah dirinya pantas untuk hadir diacara yang pastinya dihadiri orang - orang dari kalangan sosialita yang sangat jauh darinya .
" Ayo turun ." ajak Devan , namun Bianca hanya diam ditempatnya , jemari gadis itu tampak mencengkeram tali tas kecilnya .
" Ada apa ? ." Devan menatap Bianca lembut , diulurkannya tangannya mengenggam tangan Bianca yang terasa dingin .
" Aku cuman sedikit gugup ." Bianca berusaha tersenyum agar Devan tidak terlalu banyak bertanya yang membuat dirinya semakin gugup .
" Ada aku disini , dan jangan jauh dari aku , jangan berbicara dengan orang asing dan bila ada yang menatapmu dengan tatapan tak suka abaikan saja , disini kamu adalah tunanganku dan tamu undangan khusus kakek , kamu paham ?."
Bianca berpikir sejenak , menarik nafasnya pelan dan mengangguk , membuat Devan tersenyum puas .
Lalu Devan keluar terlebih dahulu sebelum membuka pintu untuk Bianca dan merangkul pundak gadia itu berjalan bersisian memasuki Mension bergaya Mediterinia itu .
" Devan ! Lama sekali kita nga ketemub, kamu tambah ganteng saja ." seorang wanita menggunakan dress panjang yang ngepas di badan dengan belahan dada rendah memelul Devan tampa melihat kearah Bianca atau tamu lainnya .
" Upss sorry Tifani , sambutanmu membuat aku sesak nafas ." ucap Devan sembari melepaskan pelukan wanita itu dan melangkah mundur membuat jarak dengan wanita itu .
Tifani bukannya tersinggung , wanita itu hanya tertawa mendengar penolakan Devan.
Pandangan Tifani beralih ke Bianca yang berdiri disebelah Devan , dan matanya menangkap tangan Devan yang posesif memeluk pinggang Bianca .
" Wanita mu ?."
" Iya , kenalkan Dia Bianca Arsitektur cantik dan hemat , tunanganku ." Devan mengenalkan Bianca pada Tifani dengan menekan kata tunangan , Tifani tersenyum dan menjabat tangan Bianca .
" Tiffani Zhang sepupu Devan ."
" Bianca ."
Setelah berkenalan Tiffani menemani Devan dan Bianca menuju halaman belakang mension untuk bertemu dengan orangtua Devan juga Panatua Wijaya Chou .
" Kakek , anda masih ingat dengan gadis ini ?." Devan menarik Bianca memdekat kearah pria usia 70 tahun yang sedang duduk menikmati alunan musik mandarin dengan cangkir teh ditangannya .
Panatua Chou menatap Devan dan Bianca bergantian lalu senyum lebarnya tercetak dibibirnya .
" Nona Bianca benar , ternyata cucuku masih setia padamu ."
" Iya Mr Chou saya Bianca ." sahut Bianca sembari menundukkan kepalanya hormat .
" Memang saya type pria yang suka berganti pasangan , kakek jangan membuat isu bohong tentang aku ." Protes Devan dengan raut wajah kesal Panatua Chou hanya terkekeh melihat kekesalan cucunya .
" Pergilah , temui kedua orangtuamu , kenalkan kekasihmu pada mereka , aku sendiri sudah bosan melihatmu ." usir Panatua Chou pada Devan yang langsung memimpin Bianca berjalan kearah orangtuanya yang sedang berbicara dengan kolega bisnisnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE YOU BIANCA
FanfictionMenikah adalah satu kata sakral yang kadang sulit di nalar . Cinta sebuah rasa yang bisa datang diawal bisa juga dipertengahan jalan. sikap egois dan posesiv kadang melebihi takaran yang dianjurkan dalam sebuah hubungan. pertengkaran selalu mewarna...