-44-

10.9K 1K 110
                                    

Dua minggu berlalu, Vano duduk di samping brangkar sambil menggenggam tangan Lyra dan mengelus lembut pergelangan tangan gadis itu dengan lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu berlalu, Vano duduk di samping brangkar sambil menggenggam tangan Lyra dan mengelus lembut pergelangan tangan gadis itu dengan lembut.

Lyra masih belum sadar. Tapi Vano masih setia menemani Lyra. Bahkan tidak lupa selalu membawa bunga agar suasana ruang rawat berwarna.

Tak disangka, jemari Lyra bergerak sekali membuat Vano langsung terkejut bukan main. "Lyra," panggil Vano lembut.

Jari Lyra yang lain bergerak sedikit. "Kev, panggil dokter cepat!" ucap Vano, dirinya sedikit panik takut ada sesuatu dengan keadaan Lyra.

Kevral langsung memanggil dokter, tak lama dis datang bersama dokter dan beberapa perawat.

"Maaf, beri kami ruang untuk periksa keadaan pasien," ucap perawat.

Kevral langsung menarik Vano mundur, agar dokter leluasa untuk periksa keadaan Lyra.

Mata Vano membulat sempurna saat mata Lyra terbuka perlahan-lahan. Begitu pun Kevral, mereka senang bukan main. Bola mata Lyra bergerak ke kiri dan kanan secara perlahan,bertemu dan saat bertemu dengan keberadaan Vano dan Kevral berdiri, Lyra mengerutkan kening nya.

Dokter selesai periksa keadaan Lyra. "Gimana dok ?" tanya Vano langsung tanpa mengalihkan tatapannya dari Lyra.

"Alhamdulillah, pasien sudah melewati masa kritisnya. Namun keadaan pasien masih sangat lemah. Saya berpesan agar pasien jangan terlalu banyak bergerak, karena luka di perutnya belum kering dan kalau ada keluhan pada pasien segera panggil dokter," jawabnya menjelaskan.

Vano mengangguk mengerti. Vano dan Kevral langsung mendekati Lyra. Senyuman tercetak di bibir Vano, ia menggenggam tangan Lyra dengan lembut. Sampai Lyra berucap walaupun sangat lemah dan serak.

"Kamu siapa ?"

Deg.

Vano merenggangkan genggaman tangannya dan menatap Lyra dalam diam. "Gu-gue Vano, Ra" ucap Vano lirih. "Kev, Lyra kenapa ? Dia nggak kenal gue ?" tanya Vano tak percaya. Nggak mungkin apa yang ia takutkan terjadi.

"Dok, Lyra kenapa?" tanya Kevral.

"Seperti yang saya bilang sebelumnya. Bisa jadi pasien mengalami amnesia, tapi saya akan CT scan pasien untuk memastikannya. Amnesia nya permanent atau hanya lupa ingatan sesaat," jawab dokter membuat Vano langsung lemas.

Kevral mengangguk mengerti dan menepuk pundak Vano. "Tenang, Lyra baru bangun, kesehatannya belum pulih," ucapnya.

"Lyra..." ucap Vano terhenti saat Lyra menjauhkan tangannya dari Vano.

"Maaf, aku nggak kenal kamu," seru Lyra lemah.

Seketika Vano langsung kembali diam setelah mendengar kata yang di ucapkan Lyra. Vano memilih duduk di sofa sambil menatap Lyra lekat. Dirinya masih tak percaya.

02. Married Season 2 [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang