02. Married Season 2 [END]✔

-35-

Vano sudah berada di kelas dan sekarang dirinya sedang membaca buku sambil mendengarkan musik. Tak lama Lyra, Kevral dan Arion masuk kelas dan duduk di tempat masing-masing.

Lyra melirik Vano sambil duduk di kursinya.

"Makasih dan maaf," ucap Lyra menatap Vano, namun Vano tidak mendengar ucapan Lyra karena sedang mendengarkan musik.

Arion dan Kevral menoleh karena ucapan Lyra.

Lyra berdecak karena Vano tak merespon dirinya.

"Vano!" ucap Lyra lagi sambil menyenggol lengan Vano.

Vano menghentikan membacanya dan menoleh ke Lyra. "Apa ?"

"Lepas dulu earphones nya," suruh Lyra kesal.

Vano menghela nafas dan menuruti Lyra. "Makasih udah nolong aku dan maaf," ucap Lyra ulang.

Vano menaikkan alisnya mendengar kalimat terakhir. "Kenapa lo minta maaf ?" tanya Vano

"Eum...gara-gara aku kalian jadi nggak makan," jawab Lyra menunduk.

Vano menatap Lyra sebentar setelahnya kembali fokus ke bukunya. "Nggak masalah. Lagi juga nggak laper gue," balas Vano tanpa menatap Lyra

"Maaf yaa, aku jadi nggak enak sama kalian," ucap Lyra lagi.

"Nggak apa-apa ra, luka lo itu harus di obatin. Nanti bisa tambah parah kalau gak diobatin," sambung Arion.

Lyra tersenyum lebar karena mereka peduli dengan dirinya.

~•~

Bel pulang sekolah berbunyi, murid-murid bergegas membereskan barang-barangnya setelahnya keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Saat Lyra ingin pulang tiba-tiba hujan turun lebat.

Lobby sekolah.

"Yaah, pakai hujan segala. Gimana mau pulang kalau deras gini," ucap Lyra sambil melihat awan yang sudah menggelap.

Lyra hanya diam berdiri, mata nya lurus ke arah depan menunggu hujan reda. Tak lama Vano datang dan berdiri di samping Lyra. Menunggu hujan reda juga.

Vano melirik Lyra, yang sepertinya Lyra tak menyadari keberadaan Vano. Lyra menghela nafas panjang setelahnya menoleh ke samping.

"Astaghfirullah al-'Adhim!" terkejut Lyra  sambil mengelus dadanya.

"Lebay banget lo!" ucap Vano ketus.

"Kaget tau nggak ! tiba-tiba muncul," balas Lyra tak santai.

Lyra kembali pandangan ke depan, dan keadaan menjadi hening. "Kamu kok belom pulang, tumbenan ?" tanya Lyra memecahkan keheningan.

"Terserah gue lah mau pulang kapan aja," jawab Vano ketus.

"Biasa aja kali ngomongnya. Nggak usah ngegas" ucap Lyra kesal.