Lyra dapat kabar dari teman ayah nya kalau keberadaan ayah nya berada di kota xxx. Lyra senang bukan main, Lyra juga mendapat alamat dari teman ayahnya yang kebetulan masih berkomunikasi beberapa hari yang lalu. Dengan keberanian Lyra yang ingin bertemu ayah nya, ia pergi seorang diri dan izin sekolah selama satu hari. Lyra pergi naik bus luar kota untuk ke alamat rumah ayahnya.~•~
Vano, Kevral dan Arion sedang kumpul dengan Young Wings di markas mereka minus Galaxy. Karena cowok itu pulang ke rumah orang tua nya yang berada di luar kota. Galaxy tidak tinggal bersama ib unya melainkan, di apartemen yang di belinya sendiri.
Young Wings sedang menonton tv, tapi tidak semuanya. Ada yang sibuk dengan ponsel, main games, baca buku dan lain-lain.
Breaking News.
"Terjadi kecelakan di kota xxx. Bus kota tujuan xxx yang mengangkut sebanyak 20 penumpang mengalami kecelakan maut di sebuah jalan tol. Belum bisa di konfirmasi apa yang menyebabkan kecelakaan terjadi, namun beberapa saksi menyebutkan bahwa bus mengalami rem blong"
Suara seorang presenter di televisi berhasil membuat semua penghuni yang ada di markas tersebut menoleh langsung menoleh me televisi.
"Tim penyelamat berusaha menyelamatlan korban yang masih terjepit badan bus. Untuk saat ini jumlah korban yang di temukan sebanyak 15 orang dan semuanya dinyatakan meninggal dunia. Pihak polisi dan para penyelamat mengirim pasukannya untuk membantu para korban yang masih belum di selamatkan. Jumat, 30 Agustus 2019."
"Galaxy naik mobil sendiri kan, nggak naik bus ?" tanya Adelard khawatir dengan ketua nya itu.
"Mana mau Galaxy naik bus," jawab Axel.
Adelard menghela nafas lega. Ia takut ketua nya itu terlibat kecelakan di tol itu.
Drtt....drt....
Ponsel Vano bergetar. Vano langsung melihat layar ponselnya dan tertulis nama Galaxy di sana. Vano mengerutkan kening nya, namun setelah nya ia mengangkat telpon.
"Kenapa ?" tanya Vano datar.
"..."
Kerutan di kening dan perubahan pada wajah Vano membuat Kevral dan Arion yang berada di sebelahnya ikut mendengar kan percakapan sahabatnya itu. "Lo-lo bohong kan ?!"
"..."
"Sekarang lo dimana ?!" Nada Vano terdengar sangat panik.
"..."
"Gue ke sana!"
Vano langsung memutuskan sambungan telpon dari Galaxy. Ia bangun dari duduk nya, menyambar jaket dan kunci motornya.
"Van, kenapa ?!" tanya Kevral bingung, karena Vano terlihat panik.
Vano tetap berlari keluar markas. "Lyra kecelakaan! bus yang tadi di siaran televisi itu bus yang di tumpangi Lyra," ucapnya.
Semua anggota Young Wings tentu terkejut. Vano keluar markas dengan wajah panik yang tidak bisa di sembunyikan lagi. Di belakang ada Kevral dan Arion yang ikut berlari mengejarnya, diikuti anggota Young Wings lainnya.
Vano langsung menyalakan mesin motornya dan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.
"VANO!" teriak Kevral, berusaha mengejar Vano yang sudah semakin menjauh.
Mata Vano fokus ke arah depan jalan tanpa melihat kanan kiri. Di belakang Vano ada Arion dan Kevral yang tak kalah mengebut dengan Vano. Dalam hati, Vano berdoa menyebut nama Lyra. Berharap cewek itu dalam keadaan baik-baik saja. Detak jantungnya terasa begitu kencang, keringat mulai bercucuran menghiasi wajahnya. Sungguh, Vano sangat mencemaskan Lyra.
Tidak lama Vano tiba di rumah sakit perbatasan kota, di mana sebelumnya Galaxy sempat memberikan kabar lewat telepon.
Motor Vano langsung ia parkirkan asal dan masuk rumah sakit. Vano berlari kencang, hampir saja dirinya menabrak orang yang sama paniknya seperti Vano. Vano langsung menemui Galaxy di ruangan IGD.
"Gimana! gimana keadaan Lyra !" ucap Vano panik saat bertemu Galaxy yang menunggu di depan ruangan IGD.
"Parah, banyak luka di tubuhnya. Gue aja sampai nggak tega ngelihatnya. Dia nggak sadar," jawab Galaxy lirih yang sudah terduduk di lantai.
Vano langsung menempatkan dirinya di lantai, duduk bersandar pada tembok yang ada di belakangnya. Kedua lututnya di tekuk ke atas. Ia menunduk, kedua tangannya berada di atas kepala, mencengkram kuat keningnya dan pelipisnya. Vano memejamkan matanya, berusaha menetralkan getaran di dadanya. Kevral ikut duduk di samping Vano dan menepuk pundak sahabatnya itu.
Untuk pertama kalinya, Vano baru merasakan ketakutan terbesar akan kehilangan sosok seorang perempuan selain bunda dan adiknya.
~•~
Satu jam berlalu. Tapi dokter yang menangani Lyra belum keluar ruangan juga.
"Gimana kejadiannya sampai lo tau kalau itu Lyra ?" tanya Vano.
Galaxy menarik nafas setelahnya menghembuskan perlahan. "Jarak mobil gue sama bus yang kecelakaan sekitar 20 meter. Gue di belakang bus itu," ucap Galaxy menjelaskan.
"Tiba-tiba, bus di depan gue oleng dan berbalik sampai tiga kali. Gue melihat pakai mata kepala gue sendiri. Busnya kencang banget. Gue yang di belakang bus itu berhenti. Niat mau nolongin mereka. Keadaan busnya parah banget, hampir 60% hancur. Awalnya gue nggak berani untuk menolong mereka, karena lo tau sendiri darah dimana-mana. Tapi gue lihat ada satu cewek di kursi paling belakang, gerakin tangannya yang berlumuran darah ke arah jendela. Gue deketin."
"Gue langsung kaget bukan main ternyata cewek itu, Lyra. Gue langsung masuk, bodo amat sama kaca yang pecah dimana-mana. Yang terpenting gue tolongin Lyra."
"Sumpah, gue takut banget. Takut Lyra nggak tertolong. Lo bayangin aja. Semua tangannya tertancap kaca. Perut sebelah kanannya tertancap besi walaupun nggak terlalu dalam, kakinya kirinya tergencet badan bu..."
"Udah, gue nggak mau dengar lagi. Gue nggak kuat. Pasti kesakitan banget dia," potong Vano lirih yang tidak mau mendengar, seberapa menderitanya Lyra.
Vote and comment
Thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
02. Married Season 2 [END]✔
Roman pour AdolescentsJadi cerita kali ini itu lanjutan dari Hyunjin - Married. Cerita ini tentang kehidupan anak pertama dari Hwang Hyunjin dan Kim Yoralina Sihan yang menuju remaja berusia 15 tahun. Kalian penasaran gak sama ceritanya ? kalau penasaran langsung baca a...