06 : Benar benar 'dia'

132 45 4
                                    


Alisya dan Difa akhirnya menemukan dimana letak kantin. Yap, Hari atau masa masa MPLS ini, seluruh siswa kelas 10 tidak diperbolehkan memasuki kelas masing masing terlebih dahulu, jadi, seluruh peserta akan ada di lapangan, setelah acara selesai, siswa kelas 10 menyebar, entah itu ke kantin, lihat lihat Madding dan ada pula yang ingin menikmati kesunyian di taman, Perpustakaan dan sebagainya.

o0o

Kantin terlihat sangat ramai, juga makanan yang bermacam - macam. Alisya dan Difa menduduki kursi kantin di bagian pojok kanan kantin.

"Rame banget."-Ucap Alisya.

"iya, kamu mau makan apa Ca? aku cuma pesen minum, kamu mau apa?"-tanya Difa.

"Apa ya? gue lagi pengen bakso sih, tapi masa cuma gue yang makan."-ucap Alisya.

"Ya gak papa, aku lagi pengen minum aja, lagian udah makan di rumah."-ucap Difa.

"Gak enak Dif makan sendiri tuh."-keluh Alisya

"ih udah cepetan, aku yang pesen nih."-ucap Difa geram

"lo disini aja Dif, gue yang pesen, soalnya gue pengen milih - milih makanan dulu."-ucap Alisya.

"bener???"-tanya Difa.

"iya Difa...., lo mau minum apa?"-tanya Alisya

"Aku es jeruk aja Ca, kalo gak ada yang lain aja, yang pasti jangan pake saos."-ucap Difa

"lagian siapa juga yang mau kasi saos? emang nya bakso apa."-Ucap Alisya.

"hehe... udah cepet sana, keburu ngantri banget."-ucap Difa.

Tak lama kemudian, Alisya datang dengan membawa nampan berisikan satu mangkuk Bakso juga 2 gelas minuman.

"Nih."-ucap Alisya seraya menyodorkan satu gelas minuman pada Difa.

"kok sebentar banget, padahal rame loh."-ucap Difa

"iya lah, Alisya..."-ucap Alisya membanggakan dirinya.

Difa kembali melamun, terus berkutat dengan fikirannya, memikirkan seseorang yang dulu ia cintai telah kembali, memikirkan perasaannya, apakah rasa itu masih sama? atau mungkin sebalik nya.

"Apa dia tidak mengingatku? oh Dif!! jangan khayal deh, dia aja belum tentu tau keberadaan kamu."-Batin Difa bergelut.

"Dif! oy! kenapa sih geleng - geleng?"-Tanya Alisya keheranan. melihat Difa menggelengkan kepalanya. sedangkan Difa sepertinya tidak mendengar ucapan Alisya, buktinya, Difa masih saja melamun.

"Tapi apa bener itu kamu? jika memang benar itu kamu, aku ingin kamu melihat ku, merasakan apa yang dulu aku rasakan kak, Mungkin rasa ini masih sama seperti dulu, buktinya tadi, saat aku berada di dekat mu, jantungku berdetak tak karuan. ya! rasa ini masih sama, rasa yang dulu sempat hilang, dan kini tumbuh kembali! iya! aku masih mencintaimu."-Batin Difa, meyakinkan perasaannya.

Jika tadi Alisya bingung dengan Difa yang menggelengkan kepalanya, Kini Alisya kembali bingung, kenapa Difa menganggukan kepalanya.

"Dif, kenapa sih?"-tanya Alisya, seraya menyuapkan potongan bakso terakhir pada mulutnya.

"Gak jawab juga ni anak, jangan jangan kepikiran kakak tadi? iya! pasti kepikiran!"-ucap Alisya, Disini Alisya malah terlihat seperti orang gila, berbicara sendiri.

"DIFA!"-ucap Alisya berteriak, hingga pengunjung kantin melihat kearah nya.

"Eh lompat!"-latah Difa

"Ica! ngagetin aja ih!"-ucap Difa kesal.

" kok semua orang pada liat ke kita?"-tanya Difa.

"Tadi gue teriak"-ucap Alisya.

Arah langkah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang