buat kalian yang lupa alurnya, aku saranin buat baca ulang bagian sebelumnya^^
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
👆👆 Nasya Stheyli Aziza
o0o
"Berarti gak salah kalo gue suka sama lo?"-Difa yang tadinya diam dan mengahadap lurus, sontak menolehkan pandangannya pada Arkan. memastikan bahwa dirinya tidak salah mendengar.
"Apa lo bakal bales perasaan gue?"-Arkan bertanya pada Difa yang masih diam mematung.
"Kak Arkan..."-Ucap Difa ciut. seakan tak percaya bahwa selama ini Arkan menaruh perasaan terhadap dirinya. padahal, Difa sudah menganggap Arkan bagai kakak kedua untuk nya.
"Hahahaha anjirr.. komuk lo Dif, ngakak."-Tawa Arkan pecah kala melihat mimik wajah Difa yang langsung berubah saat Arkan mengungkapkannya. Difa mendengus sebal karena Arkan tertawa, benar saja dugaannya, tidak mungkin kan? Arkan menyimpan rasa pada dirinya.
"Becanda kok Dif.. hahaha."-Ucap Arkan masih dengan tawanya. Sebenarnya Arkan serius kali ini, namun Arkan bodoh. tidak mampu berkata dan berbuat lebih, rasa takut itu muncul kembali. bukan takut di tolak, Arkan takut jika setelah ini Difa akan menjauhinya dan menghindar dari dirinya.
"Arkan kenapa gak bilang sih, bodoh anjir."-Batin Arkan merutuki kebodohannya.
"Cie... Baper ya?"-Ujar Arkan menggoda Difa dengan alis yang di turun naikkan.
"Nggak dih, siapa juga yang baper. lagian mana percaya kalo kak Arkan nyimpen perasaan buat aku."-Ucap Difa dengan diiringi balikkan tubuh nya.
"Bahkan lo gak percaya kalo gue bener suka sama lo Dif."-Arkan kembali membatin.
"kakak mau ngomong apa? katanya penting."-Ucap Difa membuyarkan lamunan Arkan.
"Nggak ada yang mau di omongin."-Ucap Arkan santai
"Terus maksudnya manggil aku?"-Tanya Difa dengan polos nya.
"Pengen ketemu aja."-Arkan sepik emang.
"Lah..."-dengus Difa kesal.
"Lo lagi ada masalah ya?"-Tanya Arkan, memulai kembali percakapan. mengapa Arkan tidak memakai aku-kamu seperti biasanya jika sedang bersama Difa? Arkan ingin mencoba hal yang baru katanya, ke yang lain lo gue, akan aneh jika aku - kamu pada Difa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arah langkah
Teen FictionKatanya, Jatuh cinta itu anugerah paling indah yang dirasakan oleh dua insan. Tapi, Bagaimana dengan cinta yang hanya dimiliki oleh satu diantaranya? "Teruntuk senja, Jika akhirnya kau harus pergi. Maka biarlah aku melepasmu sekali lagi." ® Publi...