#14

8.8K 488 2
                                    

Saat ini, waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, dan Dervla sudah terbangun sedari tadi. Namun Franc tidak mengetahuinya, sehingga membuat vampir itu, belum datang ke kamarnya Dervla, untuk membawakan minuman, yang merupakan segelas darah segar.

Sebenarnya, gadis itu ingin sekali, mencoba untuk berburu mangsa, meskipun hanya seekor rusa saja, apalagi jika mengingat, ia yang sama sekali, belum pernah meminum darah, langsung dari sumbernya. Tapi sayang, ia merasa tidak tega, jika harus membunuh seekor rusa, dan menghisap darahnya. Ia merasa, kalau hal tersebut, sangatlah kejam. Entah mengapa, tapi ia merasa tidak tega. Dan sepertinya, hal tersebut karena ia, yang merupakan seorang pecinta hewan, jadi meskipun sudah menjadi vampire, tapi tetap saja ia tidak tega, jika harus menyakiti seekor hewan, apalagi jika harus membunuhnya.

Tapi tiba-tiba, ia teringat kembali, dengan kejadian kemarin sore, yaitu saat Joe dengan kejamnya, menerkam dan membunuh, seekor rusa. Lalu mengapa, ia tak belajar berburu, pada Joe saja? Sebab, ia sudah melihat, cara Joe menerkam mangsanya. Tanpa lama-lama berpikir, Dervla pun segera bangkit dari ranjang, dan berjalan menuju jendela kamarnya.

Ia pun langsung keluar, dari jendela itu, dengan cara yang sama seperti kemarin, yaitu dengan cara melompat. Dan sesampainya di bawah, ia langsung berlari, memasuki hutan belantara.

"Joeeeeee" pekiknya, tanpa berpikir panjang. Karena bisa saja, yang mendengar teriakannya adalah pemburu vampire, bukan Joe.

Terus saja, ia berlari memasuki hutan tersebut, yang sudah semakin gelap, karena matahari sudah bersiap untuk tenggelam. Sedangkan kedua matanya, mencoba memperhatikan sekitar, dan mencari seseorang, yang sedang ia cari, "Joeeeeeeeeee, di mana kau?" pekiknya lagi.

Tapi tiba-tiba, langkahnya langsung terhenti, saat ada seseorang, yang menutup mulutnya, dari belakang. Karena terkejut, Dervla pun segera menoleh, dan ternyata itu, adalah Joe.

Dengan sedikit kesal karena dikejutkan, ia pun menghela nafas dengan kasar, dan langsung menepis tangannya Joe, "Mengagetkanku saja, aku kira tadi pemburu vampire" omelnya.

"Makanya, jangan berteriak-teriak, jika itu memang pemburu, bagaimana?" cibir Joe sambil melangkah, dan berdiri di sebelah gadis itu.

"Sudah pasti, aku akan dibawa olehnya, dan akan dibunuh" ucap Dervla, sambil menatap ke depan.

Namun apa yang baru saja Dervla katakan, malah membuat Joe tertawa geli, seakan hal itu, adalah sebuah lelucon, yang menggelitik perutnya, "Kau ini lucu sekali, memangnya ada apa kau mencariku? Apakah kau merindukanku?" tanyanya, dengan satu alisnya, yang terangkat.

Pada saat itu pula, Dervla langsung menghela nafasnya, dan memutar bola matanya, "Pede sekali kau ini" katanya, sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Kalau begitu, ada apa kau mencariku, wahai teman vampire ku" ujar Joe, sambil merangkul pundaknya Dervla.

Tapi Dervla langsung melirik ke arah tangannya Joe, yang berada di bahunya, lalu dengan kasar, ia menyingkirkannya, "Jangan menyentuhku! Aku masih kesal denganmu" ucapnya, dengan sedikit ketus.

Joe pun langsung menggangguk paham, dan memalingkan pandangannya, dari gadis itu, "Baiklah, kalau begitu aku pergi lagi" katanya, yang hendak beranjak pergi, tapi dengan cepat, Dervla menahan tangannya, sehingga membuatnya menoleh ke arah Dervla.

"Katanya kau sebal denganku, tapi kenapa, kau malah menahan tanganku?" tanya Joe, dengan satu alisnya, yang terangkat.

Segera Dervla memutar bola matanya, dan melepaskan cengkaramannya, dari tangannya Joe, "Aku mencarimu, karena aku ingin belajar berburu denganmu" jawabnya.

Mendengar apa yang baru saja Dervla katakan, membuat Joe langsung tertawa geli. Sungguh, ia tak menyangka, jika seorang vampire, yang terkenal angkuh, tapi malah memintanya, untuk mengajarinya berburu, "Sebentar, apa kau tidak salah? Dan apakah kau tidak tahu, cara berburu?" ujarnya.

Dengan cepat, Dervla menggelengkan kepalanya, dan menatap ke depan, "Bukan seperti itu, aku tahu cara berburu, hanya saja aku tidak tega, jika yang kuburu itu,nadalah seekor hewan" ucapnya.

Tapi Joe malah tertawa lagi, saat mendengar, apa yang baru saja Dervla, lalu ia berkata, "Seorang vampire, merasa tidak tega? Aneh,bkau benar-benar berbeda, dengan bangsamu yang lain, dan baru kali ini, aku bertemu dengan vampire seperti dirimu. Tapi lucu sekali, ada seorang vampire, yang mempunyai rasa tak tega, padahal selama ini, bangsa vampire, terkenal akan kekejamannya".

Dengan kasar, Dervla menghela nafasnya, dan menundukkan kepala, "Aku tidak tega, jika harus membunuh seekor binatang. Dan itu, karena dulu sewaktu masih menjadi seorang manusia, aku merupakan seseorang, yang begitu mencintai hewan. Jangankan membunuhnya, melukainya sedikitpun saja, aku juga tak tega"













To be continue. . .

Tueur de Vampire [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang