The Family of LYQAENSIFU

Apa? Kelas baru? Hah, teman baru?

(Oke guys, pembaca setiaku. Lupakan saja kejadian tentang Lana dan anak kecil itu. Karena anak itu meninggal pasca melalui hari-hari yang menyenangkan bersama Lana dan Rafael selama 2 bulan penuh.

Atas permintaan dari salah satu pembaca setia wp story saya, saya lakukan percepatan kenaikan kelas supaya mereka gak bucin di kelas 10 ya. Takut disalah artika juga sama anak-anak diluar sana. Nanti wp story saya dinilai gak baik dan gak mendidik kan bahaya. Oke, bisa langsung kalian baca guys kelanjutan cerita The Family Of LYQAENSIFU)

***

PKL atau prakerin. Uji coba tes kerja pada tahap kelas 11 SMK pun tiba. Ini saat yang ditunggu para siswa dan siswi kelas 11 tahun ini. Tentu saja ini adalah kelas 10 AP yang kini menjadi 11 AP. Di bawah naungan bu Lulu, mereka semua ternyata telah mendapatkan tempat PKL yang bukan cuma layak, tapi juga menjamin kenyamanan bekerja mereka.

Lalu, bagaimana tingkah mereka selama di tempat PKL? Adakah mereka masih terlihat nakal dan konyol?

..

Rambut hitam ala-ala Caesar Hito dalam sinetron Anak Jalanan yang pernah trend dulu disisir ke kanan. Tidak panjang dan tidak ada pony yang menutupi mata. Sambil membawa tas berisikan laptop, bekal makan siang, dompet berisi ratusan ribu, ponsel dan headset, juga berbagai keperluan yang tak bisa ditinggalkan dirumah seperti minyak rambut, Nathan dengan percaya diri menuju kantor pelayanan pajak yang menjadi tempatnya PKL. Ia ditempatkan di belakang, bagian arsip bersama 5 orang temannya yang tak lain adalah Salma, Daniel, Dafa, Rafael, dan Nabila.

Salma diperintahkan untuk merapikan kerudungnya. Tidak boleh ada kerudung yang naik ke bahu kanan dan kiri. Tidak ada rambut yang terkadang menjulur dari atas alisnya, ia wajib menggunakan ciput selama PKL sampai seterusnya. Tapi bagaimana pun penampilannya, itu tidak merubah kecantikannya dimata Nathan dan Dafa sebagai pria-pria yang mengaguminya. Malah, Nathan semakin merapat dengannya, seakan tak ingin lepas.

Daniel.
Ia selalu kelihatan rapi, begitu juga pada hari PKL ini. Mereka diperintahkan PKL disana selama 3 bulan. Lama juga. Jadi mereka harus selalu kelihatan rapi dan profesional untuk menjaga nama baik sekolah, nama baik orang tua, serta nama baik diri sendiri. Untuk itu penampilan Daniel tidak neko-neko. Bisa dibayangkan bagaimana seorang lelaki tinggi sedikit berotot bagian lengannya, dengan rambut yang sengaja di cepak TNI dan tas kecil yang disampirkannya dari arah kanan ke bahu kiri. Cukup membuatnya kelihatan jauh lebih rapi dibanding teman-temannya.

Tak kalah keren dan rapi, Dafa pun ikut di cepak. Hanya saja satu kesan berbeda muncul ketika anak lelaki itu di cepak. Aura ketampanannya terpancar. Ia menggoda untuk dirayu bagi Salma. Tapi Salma menahan-nahan diri untuk menjaga perasaan Nathan yang sedari pagi sudah menunggunya dan menggenggam tangannya saat menyeberang jalan. Cukup dikatakannya dalam hati bahwa kali ini ia akui Dafa terlihat berbeda.

Sementara pasangan adik dan kakaka, yaitu Nabila dan Rafael. Keduanya selalu kompak. Hari ini tak banyak yang dilakukan Rafael untuk dirinya. Ia hanya sedikit memberikan minyak rambut pada bagian depan rambutnya untuk mempertahankan posisi yang sedikit berdiri. Ia sudah memendekkan rambutnya tiga hari sebelum PKL, tapi ternyata rambutnya cepat sekali memanjang, dan untuk mengakali agar rambutnya rapi hanya ada satu jalan. Ia harus menggunakan minyak rambut. Ia gunakan kacamata agar pandangannya jernih, juga agar matanya tak sakit terus-menerus menatap layar komputer. Sebab ia ditempatkan di bagian komputer perpustakaan arsip, bersama dengan Salma yang bertugas mencatat keluar masuknya arsip perusahaan. Is percayakan adiknya yang cantik kepada teman-temannya yang ada dibagian sama dengan Nabila, yaitu di bagian resepsionis depan bersama Daniel.

Mungkin ia tak suka Nabila berdekatan dengan siapapun. Tapi ia tahu semakin hari adiknya semakin dewasa dan ia tak mungkin terus mengekangnya untuk dekat dengan siapapun, termasuk teman-teman sekelas mereka. Baginya itu tidaklah mudah. Namun ditepisnya rasa itu agar PKL mereka semua lancar ditempat itu.