Teman-Teman Baru

22 2 1
                                    

Salma minta sampai di kediaman Jessica yang begitu mewah. Begitu turun dari motor Daniel, ia tak menyangka akan melihat sebuah rumah dengan halaman luas dan rumah tingkat yang biasanya ia hanya ia lihat di sinetron. Sebelumnya ia pernah melihat rumah Nathan yang tak kalah besar, tapi ia tak seterkejut ini, sebab ia tahu Nathan masih tinggal bersama mama dan papanya. Sementara Jessica? Gadis itu tinggal sendiri dan menikmati sisa kekayaan mendiang papanya dengan gaya hidup mewah.

Daniel menarik lengan Salma untuk masuk ke dalam rumah Jessica. Dengan mengejutkan gadis itu turun dari tangga lantai atas bersamaan dengan seorang laki-laki yang kelihatannya begitu patuh padanya. Sambil berusaha menjaga kontak mata dengan Jessica, Salma bertanya pada Daniel. "Itu siapa?" Bisiknya. Daniel pun berusaha agar Jessica tidak menyadari bahwa mereka sedang berbisik. "Itu Immanuel, biasa dipanggil Yuel. Sepupunya Jessica. Masih satu genk juga sama gua, sama Nathan." Bisik Daniel. Salma menghela napas pelan. Ia meyakinkam diri sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja.

"Wah... wah... wah... siapa yang dateng ke rumah gue nih? Pacar lo, Dan?" Tanya Jessica ramah pada Daniel.

Gadis itu terlihat cantik mengenakan dress hitam panjang dengan bagian atas terbuka pada bagian dada. Lengannya pun panjang. Hanya saja, terlihat aneh di pakai di siang hari yang lumayan panas saat itu. Meski begitu kelihatannya ia nyaman-nyaman saja. Ia tersenyum begitu manis. Pantaslah Nathan pernah menjalin hubungan begitu lama dengan gadis ini, pikir Salma.

Belum sempat Daniel menjawab, Salma menahannya. "Gua bukan pacarnya Daniel. Gua Salma. Temen Nathan." Kata Salma dengan berani. Ia melihat dengan jelas bagaimana senyum di wajah Jessica menghilang. Bergantikan dengan sebuah tatapan penuh amarah yang meledak-ledak. Salma bisa melihat api di dalam kedua mata Jessica.

"Silakan duduk!" Yuel mempersilakan Salma dan Daniel untuk duduk. Keduanya pun duduk. Ia memanggil seorang pembantu untuk menyiapkan menyuguhkan minuman pada tamu mereka. Tak lebih, itu ia lakukan untuk mendinginkan suasana.

Jessica duduk dengan anggun tanpa mengangkat kaki. Semakin gadis itu menunjukkan siapa dirinya, semakin tahulah Salma dimana kekurangannya, tapi ia semakin penasaran juga dengan alasan dibalik semua usaha licik Jessica untuk menghancurkan kedekatannya dengan Nathan. Seperti Jessica menatapnya barusan, Salma pun memberikan tatapan yang sama. Ia sama sekali tidak takut diusir meski ia hanya tamu disana. Bukan suatu hal yang memalukan diusir dari rumah seorang gadis kaya hanya karena menatapnya begitu sini, pikirnya.

Beberapa saat kemudian seorang pembantu membawakan minuman dingin berupa sirup rasa jeruk. Ia meletakkannya dengan baik di meja lalu kemudian kembali ke dapur untuk mengerjakan pekerjaannya. Kembali Yuel bersikap ramah. Ia mempersilakan Daniel dan Salma untuk meminum suguhan mereka yang ala kadarnya. Ia tahu memperlakukan keduanya seperti itu bisa saja memancing amarah Jessica yang nyatanya tak menyukai Salma, tapi ia ingin Jessica di pandang baik oleh setiap orang yang ditemuinya. Siapa lagi yang mau peduli pada gadis yatim piatu sepertinya selain Yuel.

"Gua kesini mau bahas permasalahan antara gua sama lu. Mungkin tepatnya antara gua, lu, dan Nathan." Salma menatap Jessica begitu tajam. Ia ingin menunjukkan dirinya yang tenang, namun emosi terlanjur membuatnya menjadi seorang yang sedikit kelihatan berani.

Jessica tergelak. Sebelum Salma menjelaskan tujuannya datang ke rumahnya pun ia sudah bisa membaca hal itu. "Masalah yang mana yang mau lo bahas sama gue?" Tanya Jessica, membalas tatapan Salma tak kalah sinis. "Anter gue ke atas. Bawa dia." Kata Jessica pada Yuel. Kemudian lelaki itu membantu Jessica berdiri dan memberikan aba-aba pada Salma untuk mengikuti dari belakang. Salma berdiri. Ia melihat ke arah Daniel. Lelaki itu tidak melarangnya, tapi wajahnya terlihat begitu takut. Salma tersenyum. Ia yakin tidak akan terjadi apapun padanya di atas. Lagipula rumah ini dekat dengan jalan raya. Jika terjadi sesuatu jelas akan memancing keributan yang luar biasa heboh.

The Family of LYQAENSIFUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang