"Kemana kalian semua sewaktu saya panggil kalian ke ruangan saya? Kenapa tidak satu pun dari kalian yang datang? Kenapa tidak satu pun dari kalian mengirimkan kontak orang tua kalian ke saya? Kalian tau apa yang mau saya lakukan dengan kontak orang tua kalian? Kalian tau apa yang sedang berusaha saya lakukan untuk menjaga kalian?" Bu Lulu terus saja mencecar beberapa murid dengan begitu banyak pertanyaan. Ia marah. Jelas. Itu terlihat dari bagaimana cara ia menatap murid-muridnya.
Nabila mencengkram telapak tangan abangnya. Sebelumnya ia tidak pernah dimarahi separah ini oleh bunda dan ayahnya dirumah. Ada sedikit rasa terkejut baginya. Begitu pun dengan Rafael. Ia sama sekali tidak mengerti kenapa gurunya yang satu ini suka sekali marah dan mencecar murid-muridnya dengan begitu banyak pertanyaan.
"Kemana Nathan?" Tanya bu Lulu sambil menatap mereka yang ada diruangannya satu per satu.
Ia tahu Nathan sering pulang bersama Salma. Ia tahu bagaimana intensitas siswa tersebut dengan Salma. Ia putuskan untuk bertanya pada gadis itu kemana Nathan. "Salma." Panggilnya.
Salma terkejut.
"Nathan kemana?" Tanyanya pada Salma. Ia tepat berdiri di hadapan Salma.
"Nathan izin, bu. Udah dari kemaren. Dia ada urusan di luar kota sama orang tuanya." Jawab Salma.
Bu Lulu mengangguk. Ia menerima alasan ketidakhadiran Nathan dengan respon baik. Ia mulai menghitung kembali murid yang ia panggil. Kemudian ia kembali bertanya.
"Muhammad Reyzia Maulana, kemana?" Tanyanya.Semua muridnya saling berpandangan. Tidak satu pun dari mereka mengetahui dimana Lana.
Bu Lulu menghela napas. Ia mengusap mukanya kedua kedua telapak tangannya. "Saya minta maaf, ya. Saya udah mencecar kalian dengan begitu banyak pertanyaan. Kalau gitu silakan kalian catat nomor telepon orang tua kalian di kertas, letakkan di meja saya. Setelah ini kalian boleh pulang. Jangan singgah kemana-mana. Langsung pulang."
Tiba-tiba suasana berubah menjadi cair. Nabila bisa kembali tersenyum dan meregangkan cengkramannya pada tangan abangnya. Mood guru yang satu ini memang mudah berubah. Tapi ia juga merupakan guru yang paling lembut ketika meminta maaf.
Setelah keluar dari ruang kaprog bismen, keempat murid tersebut langsung pamit pulang. Hari ini semua jurusan pulang lebih awal. Belum pukul 13:00 tapi mereka sudah diperintahkan untuk pulang karena para guru akan mengadakan rapat untuk anak kelas 11 yang akan diberangkatkan prakerin.
Seperti biasa, mereka pulang sendiri-sendiri, kecuali Rafael dan Nabila. Salma berinisiatif untuk pergi ke rumah Nathan. Ia memang tidak tahu jalan kesana, tapi kenekatannya benar-benar membawanya sampai ke rumah Nathan diantar oleh Daniel.
Sayangnya sebelum sampai ke rumah Nathan, Salma dan Daniel mengalami kendala. Ban motor Daniel tertusuk paku dan mesti di tambal. Menunggu antrean tambal itu sangat lama. Akhirnya Salma memutuskan untuk membatalkan rencananya pergi ke rumah Nathan. Ia pulang naik angkot.
*
Beberapa hari kemudian, sekolah kembali pulang awal karena rapat dadakan seluruh dewan guru dan staf. Kabar gembira😅😊 Salma kembali minta diantar Daniel ke rumah Nathan. Ia pastikan mereka melewati jalan yang baik dan tidak akan tertusuk paku lagi.
Ia turun dari motor matic Daniel. Sambil menyampirkan ujung-ujung kerudungnya, ia memandangi rumah Nathan yang besar. Meski kelihatan seperti anak so'-so'an di sekolah, ternyata Nathan merupakan anak orang berada. Rumah bercat hijau muda itu terlihat rapi dari luar.Daniel memarkirkan motornya. Tanpa basa-basi ia menarik lengan Salma untuk masuk ke dalam rumah Nathan.
"Assalamualaikum... Nathan..." teriak Daniel.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Family of LYQAENSIFU
Fiksi RemajaEhehe.. pengen ketawa dulu gapapa kan ya :v Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pertama saya kasih tau dulu ya apa artinya LYQAENSIFU. Itu merupakan singkatan dari Lulu, Yuni, Qori, Asadina, Elsya, Nadia, Silvi, dan Putri. Yaa harusnya pake...