3.It will be Second meet(?)

68 4 0
                                    

Bunyi alarm dari jam beker itu sebenarnya sudah berbunyi dari lima menit yang lalu.Tapi gadis itu hanya menggeliat.

Ratu PO.V On

Aku menggeliat malas di tempat tidurku.Malas bangun,mungkin dua kata itu yang tepat menggambarkan keadaanku di Sabtu pagi ini.

Aku mengerjap-ngerjapkan kedua bola mataku.Lalu mengintip jam beker yang baru saja ku matikan lima menit yang lalu.

"Pukul 7 pagi," gumamku pelan.

Aku langsung bangun dan membereskan seprei lalu membetulkan letak bantal yang tadi malam menemaniku tidur.

Lalu aku berjalan pelan menuju kamar mandi.Bersenandung pelan sambil membersihkan tubuhku.Setelah selesai aku mengambil handuk berbentuk seperti kimono yang sudah aku gantungkan di pintu kamar mandi.

Melangkahkan kaki menuju kamar dan mengambil sebuah kaos berlengan pendek warna putih dan celana jeans panjang berwarna hitam yang cocok dengan kakiku yang jenjang.

"Tok...tok...tok"

"Iya sebentar,"jawabku saat mendengar bunyi ketukan pintu.

Aku lalu membuka pintu kos-an ku. Eh...aku belum bilang ya kalau aku sedang mengontrak di kos-kosan.Lupakan dulu ya.Nanti aku ceritakan.

"Eh Raja.Kenapa?Biasanya kamu mendekam terus di kamarmu,"ucapku sambil menunjuk kamarnya yang beda dua pintu dari kamarku. 

"Udahlah itu nggak penting,yang penting sekarang mau nggak nemenin aku?,"

"Kemana,"tanyaku bingung.

"Distro Lee di daerah Demangan," jawabnya cepat.

"Yo wes,aku ikut,"jawabku sambil menenteng tas tangan mungilku.

"Naik motor?,"tanyaku setelah sampai di bawah.Kos-kosanku memang mempunyai 4 lantai dan kebetulan kamarku berada di lantai 3.

"Emang mau naik apa?,"tanyamya bingung.

Baru ingat ini tanggal tua.Fufufufufu~.

"Oke deh naik motor aja…tapi sendiri-sendiri,"jawabku.

"Berdua aja biar hemat polusi udara,"ucap Raja.

"Nggak…itu mah kamu yang modus," ledekku.

Dia hanya tertawa mendengar ucapanku lalu memakai helm berwarna merah.

Aku ikut memakai helm berhiaskan karakter hello kitty yang tergantung di motorku yang berwarna biru.

Aku memegang stang motor dan menoleh ke arah Raja.

"Duluan,"ucapku.

Dia menggangguk dan melajukan motornya,aku mengikutinya dari belakang.***.

Ratu PO.V Off

Naven PO.V On

Aku melirik jam tangan Rolex-ku.Jam 14.30.”Masih siang dan kenapa mesti aku yang menemani Ryan disini?,”tanyaku dalam hati sambil menatap langit-langit gedung Antonio School Of Music.Aku lalu merebahkan diri di bangku panjang ruang tunggu.Nyaman sekali sampai…***.

Naven PO.V Off

Ratu PO.V On

“Kamu mau beli apa Ja?,”tanyaku

“Ini nih…baju yang kuincer,”jawabnya sambil memamerkan satu stel kemeja lengan panjang.

“Keren,”jawabku singkat sambil menatap baju itu.

“Apalagi yang mau pakai,”jawab Raja sekenannya.

“Dih…pede,”jawabku sinis lalu beringsut menjauhinya lalu menatap kemeja-kemaja yang lain.

“Aku bayar dulu ya Ratu,”pamit Raja

“Iya…,”jawabku tanpa menoleh padanya.

“Ini bagus,”gumamku sambil menatap satu stel kaos berwarna cokelat muda.Aku menatap label harga,tidak terlalu mahal.

”Beli…nggak ya?,”gumamku.

“Hayoo…beli apa?,”tanya Raja mengagetkanku.

 “Ishh…Raja apaan sih.Ngagetin tau,”keluhku

“Hehehe…biarin.Ngomong-ngomong baju itu buatku kan?,”tanyanya pede.

“Siapa yang mau beliin kamu.Orang aku mau beliin buat…,”aku terdiam.

”Hampir saja keceplosan,”gumamku buru-buru beringsut dari hadapannya dan setengah berlari menuju kasir.

”Seratus delapan puluh lima ribu,” ucap penjaga kasir setelah men-scan label harga dari kaos tadi.

Aku menyerahkan uang Duaratus ribuan,lalu mengambil kaos tadi,kembalian,serta bonnya.

“Terimakasih,”ucapnya yang kujawab dengan senyuman kecil.

“Buat siapa?,”tanya Raja to the point setelah kami berada di luar.

“Bukan urusanmu,”jawabku sambil menyobek label harga.

“Buat siapa?,”tanyanya tak menyerah.

“Satu kata buatmu Raja…Kepo!,”seruku sambil memakai helm dan menaiki motor.Plastik berisi kaos tadi sudah kugantungkan di stang motor.

Dia hanya mengendikan bahu.Tapi tiba-tiba aku teringat sesuatu…feelingku mengatakan aku harus segera kesana.”

“Ja,mau ikut nggak?,”tanyaku.

“Kemana?,”dia balik nanya.

“Knock Café,”jawabku setengah berbisik.***.

Naven PO.V On

"Come on get up big brother!Gue udah selesai nih latihan drumnya,"kata Ryan sambil menggebuk-ngebuk stick drum di kakiku.

"Iya...iya bawel,"sungutku lalu bangun dan mengambil salah satu sticknya.

"Eh...eh...mau ngapain big brotha?,"tanyanya ketakutan.Mungkin dia fikir aku akan mematahkan stick drumnya.

Aku hanya memukul-mukul kecil pipinya dengan stick tadi.

"Ayo big brotha kita pergi...lapar nih,"ajak Ryan sambil menarik-narik ujung kausku.

"Where?,"tanyaku malas.

"Knock Cafe,"jawab Ryan kalem.***.

Naven PO.V Off

Author PO.V On

Raja menunjuk bangku panjang di ujung cafe.

"Ratu...disitu aja.Adem,"katanya excited.

Ratu melangkah mengikuti arahannya.Mereka berdua berjalan berdampingan menuju meja untuk dua orang itu.Raja menarik kursi untuk Ratu dahulu sebelum ia pergi kekursinya.Sebenarnya Ratu agak sungkan dengan perlakuan manis  dari Raja.

"Pesan apa?,"tanya seorang waiter setelah menghampiri mereka.

"Mini layered s'mores brownies,"jawab Raja.

"The ultimate gooey caramel brownie mug cake sundae,"tambah Ratu tanpa cela.

"Wow...I don't know you've a good spelling about the food,"tanya seseorang di belakang Ratu sedikit bertepuk tangan.

Ratu pun menoleh ke arah belakang.

"BU...,"

#ToBeContinued

11/16/2014 4.05P.M.

#PojokVinna:Hai...hai ketemu lagi akhirnya setelah 2 minggu yang panjang sepanjang kereta api yang stasiunnya deket sekolah gue#lahcurhat >,< wkwk.By the way akhirnya bisa ngelanjutin lagi setelah pr-pr yang banyak menumpuk.FYI gue ini nyuri-nyuri waktu buat nulis cuma buat kalian yang baca cerita gue.Jadi gue mohon kesediaannya buat vote atau comment.Makasih :D.Selamat Sore...Sesore pr gue yang menggunung-_-

#Bonuspic:The ultimate gooey caramel brownie mug cake sundae   

-w-

Jet'aime PrambananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang